Delman Demak Dan Odong Odong Kudus
Catatan Ziarah Walisongo 2015 hari ke- 2
Setelah sholat subuh dan berfoto foto sebentar di Masjid Agung Semarang, tujuan ziarah selanjutnya adalah Demak, Kudus dan Muria.
Tempat tempat ziarah di kota kota ini sudah dikelola dengan baik. Apa yang dialami di Cirebon, tidak dialami di kota kota ini. Kotak kotak amal disediakan ditempat tempat tertentu, dan kebanyakan tidak dijaga. Berbagai rambu tata tertib ziarah, dipasang sebagai pengingat bagi para peziarah.
Ada dua tempat yang harus kita datangi dengan kendaraan khusus. Di Demak, kita harus menyewa delman menuju tempat ziarah. Yang menjadi masalah adalah, tukang yukang delman disitu hanya mau berangkat bila delmannya diisi 8 orang dari kapasitas seharusnya yang hanya 5 orang. Kita dipaksa duduk berhimpitan. Dan tentu saja yang paling kasihan adalah kudanya. Mulutnya sampai berbusa busa karena dipaksa membawa beban berat.
Di Kudus, kita harus menyewa angkutan kota. Disini juga timbul perdebatan. Angkot tidak mau jalan bila belum terisi 15 orang. Katanya aturannya memang begitu. Kalau tidak percaya, tanya saja kekantor. Tidak jelas kantor apa yang dimaksud. Per orang dikenakan 5000 rupiah, jadi sopir mendapat uang 75 ribu. Kami naik hanya ber- delapan, tetap diminta 75 ribu. Bila tidak, dia tidak mau berangkat.
Pulangnya, kami harus menyewa mobil odong odong, yang hanya mau berangkat bila sudah terisi 18 orang. Salah seorang guru berkata kepada supirnya : kita ini manusia mas...bukan nangka..! Jawaban supirnya enteng saja : gak gelem yo wis...(kalau ga mau ya sudah...). Akhirnya kita naik odong odong berdesak desakan mirip nangka.