Ini masih  oleh oleh dari pencanangan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2015. Ada selebaran yang dibagikan di masjid Istiqlal. Siapa tahu ada yang butuh, tinggal dibaca disini :

Siaran berita Proklamasi Kemerdekaan sampai ke Surabaya dan kota kota lain di Jawa membawa situasi revolusioner. Tanpa komando, rakyat berinisiatif mengambil alih berbagai kantor dan instalasi dari penguasaan Jepang 

31 Agustus 2015

Belanda mengajukan permintaan kepada pimpinan Surabaya untuk mengibarkan bendera triwarna untuk merayakan kelahiran ratu Belanda Wilhelmina Armgard

17 September 1945

Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan sebuah fatwa jihad yang berisikan ijtihad bahwa perjuangan membela tanah air sebagai suatu jihad fi sabilillah. Fatwa ini merupakan bentuk penjelasan atas pernyataan Presiden Soekarno yang memohon fatwa hukum mempertahankan kemerdekaan bagi umat Islam.

19 September 1945

Terjadi insiden tembak menembak di Hotel Oranje antara pasukan Belanda dan para pejuang Hizbullah Surabaya. Seorang kader Pemuda Anshor bernama Cak Asy'ari menaiki tiang bendera dan merobek warna biru hingga tertinggal merah putih.

23-24 September 1945
Terjadi perebutan dan pengambil alihan senjata dari markas dan gudang gudang senjata Jepang oleh laskar laskar rakyat. termasuk Hizbullah.

25 September 1945
Bersamaan denan situasi Surabaya yang makin mencekam, Hizbullah Surabaya dipimpin oleh KH Abdunnafi' melakukan konsolidasi dan menyusun struktur organisasi. Dibentuk cabang cabang Hizbullah