Guru Jangan Asal Menyuruh Siswa Searching Di Google
Pendidikan di sekolah, memang harus mengikuti perkembangan zaman. Anak harus dididik sesuai kemajuan zamannya. "Didiklah anakmu sesuai zamannya, karena mereka diciptakan dizaman yang berbeda dengan zamanmu"..demikian bunyi ungkapan yang dikaitkan kepada salafus solih.
Anak anak kita hidup dizaman serba gadget dan serba online. Ini tentunya disadari oleh 'sohibul kurikulum' untuk merancang model pendidikan yang sesuai dengan itu. Intinya adalah, anak anak tidak boleh buta tekhnologi informasi dan harus bisa manfaatkan internet untuk belajar.
Pesan seperti ini ditangkap dengan baik oleh guru, dan diterapkan terhadap anak anak didik mereka. Anak anak diberi berbagai tugas mengumpulkan informasi dari internet. Anak anak disuruh mencari gambar ini dan itu dari Google. Sayangnya guru guru ada yang melakukannya dengan cara yang tidak bertanggung jawab...
Maksud saya adalah, ketika guru menyuruh murid muridnya searching google, paling tidak ia sendiri (sang guru) sudah pernah melakukan hal yang sama, sehingga ia dapat mengarahkan anak anaknya ketempat yang aman. Google adalah hutan belantara. Berbagai macam hal ada disitu. Membiarkan anak anak mencari sendiri tanpa bimbingan, sangatlah berbahaya.
Saya beri contoh yang terjadi pada anak saya. Suatu malam selepas Isya' dia memegang buku pelajaran, dan berkata : " ayah, saya belum tahu kuil. Boleh gak saya cari gambar kuil..". Maka saya bukakan GOOGLE IMAGE dan saya ketik kata kunci : KUIL...maka muncullah berbagai macam kuil yang indah indah.
Kemudian anak saya ingin melihat SAWO. Maka muncullah gambar gambar sawo. Sampai disini masih belum bermasalah.
Kemudian anak saya meminta lagi dicarikan gambar : KENDI. Maka saya masukkan kata kunci kendi. Dan luar biasa terkejut saya melihat hasilnya....gambar gambar perempuan setengah telanjang sempat dilihat oleh anak saya yang masih berumur 6 tahun. Padahal mode pencarian aman selalu saya hidupkan di Google Chrome :
Bagaimana kalau yang mau dicari kata kuncinya : ADAM AND EVE ? atau coba kata : KERANG atau TOGE...?
Ini baru satu masalah.
Masalah berikutnya, ketika gambar di pencarian Google aman, lalu anda masuk ke situsnya, disitu juga belum tentu aman. Saya pernah mencari gambar kaligrafi Islam. Kaligrafi lo yaa... tidak mungkin ada pornografi di situs kaligrafi. Tapi kenyataannya..? setelah masuk ke situs tersebut, saya tidak hanya menemukan gambar gambar kaligrafi tetapi juga mendapati iklan pembesar kemaluan yang menampilkan gambar 'anu' berukuran besar bergerak gerak.
Kadag kadang sebuah situs memasang iklan 'pop up' yang akan tampil ketika kita mengklik link link tertentu. Kebanyakan iklan pop up adalah berisi game dewasa dengan gambar gambar tidak senonoh, iklan situs situs kencan, dan webcam. Semuanya bergambar tidak senonoh. Iklan itu tampil dibawah layar sehingga kita tidak sadar kalau iklan itu telah tampil. Kita baru kaget setelah menutup browser. Kok ada gambar begituan....?
Maka, ketika hendak memberi tugas searching di internet, sebaiknya guru sudah melakukannya terlebih dulu untuk memastikan aman atau tidak. Berikut ini beberapa tips yang mudah mudahan bermanfaat :
- Suruh siswa mencari melalui bahasa latinnya. Misalnya, daripada anda menyuruh mencari : LALAT BUAH, suruh mereka mencari : BACTROCERA SP.
- Langsung berikan siswa alamat alamat situs/blog yang bermanfaat, yang sebelumnya telah ditelusuri oleh guru dan dipastikan aman. Dengan mengetikkan alamat situs/blog, maka dijamin siswa tidak ngelantur kemana mana
- Jangan suruh anak anak kecil searching di internet...! Mungkin ada sebagian guru yang 'lebay', muridnya masih kelas 1 SD sudah diberi tugas searching. Dari pada anda menyuruh anak mencari gambar SAWO di internet, kenapa tidak anda ajak langsung saja kerumah tetangga untuk melihat wujud asli sawo.
Demikianlah, postingan ini mudah mudahan bermanfaat.
Guru Jangan Asal Menyuruh Siswa Searching Di Google
Reviewed by subhan
on
16.05.00
Rating: 5