"Dilurug" Putranya Pak Kiai Ikrom
Dari kiri Haidir, Subhan, Kikik |
Tapi tulisan saya isinya cuman opini biasa saja kok. paling paling kalo Pak Kiai Ikrom membaca langsung artikel itu beliau cuman akan berkomentar : " NAGUD LARE IKAI " (bahasa oseng Banyuwangi, artinya kira kira sama dengan kurang asem atau kurang ajar).
Saya memang mengenal Pak Kiai Ikrom. Tetapi saya tidak mengenal putra putri beliau. Maka saya juga tidak kenal dengan wajahnya.
Akhirnya, sore hari pas setelah Asar, security Al-Hamidiyah mengabari saya kalo di pos ada orang mencari Pak Subhan. Saya datangi ke pos, ternyata orang ini tinggi besar membawa tas dan atribut tentara (nah kan....cari masalah sih..). Saya persilahkan orang itu masuk. Namanya Kikik.. seorang TNI Kopassus AD Cijantung berasal dari Banyuwangi. Saya tanya apakah dia putra pak kiai Ikrom..? dia bilang bukan...! Tapi dia memang sedang menunggu Haidir putranya Pak kiai Ikrom yang sedang di perjalanan.
Tidak lama kemudian Haidir pun datang...wajahnya sangat mirip Kiai Ikrom (ya iyalah)..hanyasaja kumis dan jenggotnya lebih sedikit. Kami berakrab akrab sebentar sambil bercerita tentang kampung halaman. Sama sekali tidak ada pembicaraan mengenai tulisan saya. Dia memperkenalkan diri sebagai mahasiswa S-2 STAINU Jakarta. Ternyata mereka menunggu orang ketiga yang akan datang.
Tidak lama kemudian, datanglah seorang lagi. Namanya Lutfi. Staf Ahli DPD RI kantor Senayan dan mahasiswa S-2 UI. Ayahnya pak Lutfi ini adalah teman ayah saya. Ternyata dialah yang menjadi penggagas pertemuan kami ini. Tujuannya hanya menjalin silaturahmi, sebagai sesama warga Banyuwangi, dan meneruskan hubungan pertemanan ayah ayah kami.
Ficky, ternyata seorang pengurus Ikawangi (Ikatan Warga Banyuwangi). Maka silaturahmi ini juga menjadi salah satu cara merekrut anggota baru untuk lebih mempersatukan warga Banyuwangi yang ada di Jakarta dalam satu wadah.
Setelah saling berakrab akrab, saya ajak mereka berkeliling Pesantren Al-Hamidiyah, sholat berjamaah di Masjid Al-Hamidiyah dan berziarah sebentar ke makam KH. Achmad Sjaicu (sekedar mengucapkan salam).
(Ternyata bukan nglurug gara gara tulisan...)
"Dilurug" Putranya Pak Kiai Ikrom
Reviewed by subhan
on
17.00.00
Rating: 5