Kiai Said Agil, Bunda Neno Dan Syu'bah Bin al Hajjaj
Belum lama ini Ketua PBNU KH. Said Agil Siradj (KH.SAS), kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Pernyataan yang bikin kuping panas. Katanya : "nonton porno lebih baik daripada nonton ceramah provokativ".
Bagi santri, anak anak nongkrong, dan wartawan, ucapan pak Kiai ini cuman kelakar. Guyon.
Bagi kaum awam, omongan ini dianggap kelas tinggi, tidak boleh dijadikan santapan umum. Elu belum sampe maqomnya. Kaga bakal paham.
Ada juga yang langsung murka. Menganggap omongannya sampah dan berbahaya.
Diantara yang murka adalah bunda Neno Warisman. Setidaknya itu yang saya baca di halaman situs Portal Islam. Bunda Neno geram sekali. Tulisannya resah mencakar cakar. Mengatas-namakan ibu ibu anti pornografi. Kami Para Ibu tidak terima. Ucapan KH. SAS dapat merusak otak anak anak. Begitu katanya.
Bagi saya, ucapan Kiai Said ini serius. Beliau tidak guyon. Beliau sedang memperingatkan orang agar menjauhi sumber sumber paham radikal. Ucapannya ini sama seperti ucapan Syu'bah bin Hajjaj kala itu... saat Syu'bah berusaha mengenyahkan para ulama dari perbuatan tadlis hadis.
Syu'bah Bin Hajjaj Dan Omongannya
Bila anda sedang belajar hadis, anda pasti tidak asing dengan nama ini. Syu'bah bin al-Hajjaj. Seorang Amirul Mukminin fil Hadis. Tidak sembarangan lho gelar ini. Beliau juga digelari bapaknya ilmu jarh wa ta'dil. Salah satu cabang ilmu hadis yang isinya menilai keabsahan perawi hadis.
Singkatnya, Syu'bah bin Al Hajjaj ini termasuk seorang ulama besar dalam bidang hadis.
Anda tahu, Syu'bah ini sering mengeluarkan pernyataan pernyataan yang mirip dengan ucapan Kiai SAS. Malah ucapannya lebih gila menurut saya. Bisa jadi KH. SAS hanya mengulangi ucapan Syu'bah. Dengan konteks yang berbeda tentunya. Syu'bah berjuang memerangi tadlis, KH. SAS memerangi paham radikal.
Coba baca ucapan ucapan Syu'bah berikut ini :
لَأَنْ أَزْنِيَ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ أَنْ أُدَلِّسَ
Lebih baik saya berzina daripada saya melakukan tadlis
Dalam riwayat lain beliau ucapkan :
لَأَنْ أُرْبِيَ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ أَنْ أُدَلِّسَ
Lebih baik saya memakan riba daripada saya melakukan tadlis
Dalam riwayat lain beliau ucapkan :
َلَأَنْ أَخِرَّ مِنَ السَّمَاءِ أَحَبُّ إلّيَّ مِنْ أَنْ أُدَلِّسLebih baik saya jatuh terjerembab dari langit, daripad saya melakukan tadlis.
Lihat..? Bagaimana mungkin, zina yang merupakan dosa besar, lebih disukai..? Apalagi riba. Sebagian ulama berpendapat memakan riba lebih besar dosanya dari berzina. Untuk apa Syu'bah berkata seperti..? tentu kita tidak boleh memahaminya apa adanya. Maksud dari ucapan ini adalah mencela, dan meletakkan perbuatan tadlis sebagai perbuatan yang harus dihindari jauh jauh, sebagaimana kita menghindari zina.
Tadlis itu salah satu perbuatan curang dalam hadis. Ada beberapa macam praktek tadlis. Tetapi yang paling umum adalah seorang rawi hadis mengaku mendapat hadis dari seorang guru, padahal dia tidak pernah bertemu dengan guru itu, apalagi mendengarkan hadis hadisnya.
Sekarang kita coba bandingkan dengan ucapan KH. SAS..?
Kiai SAS cuman menyinggung nonton porno. Syu'bah malah berzina.
Cukup jelas saya kira. Jadi ndak usah kagetan. Ndak usah nggumunan. jangan reaktif dan emosional.
Cukup jelas saya kira. Jadi ndak usah kagetan. Ndak usah nggumunan. jangan reaktif dan emosional.
Memahami Maksud Ucapan Syu'bah dan KH. SAS
Beberapa ulama mencoba memberikan penjelasan untuk memahami perkataan Syu'bah. Menurut mereka, ucapan Syu'bah itu dzam (celaan), dan zajr wa tanfir (menjauhkan orang) dari tadlis. Karena tadlis adalah berbahaya bagi ajaran Islam.
Imam ٍSirajuddin Al Bulqini membuat penjelasan yang cukup bagus. Menurutnya, Syu'bah membuat pernyataan keras seperti itu, karena praktek tadlis terlanjur mapan, memasyarakat, dan dianggap biasa. Banyak ulama besar yang tidak mempersoalkan tadlis, bahkan turut terjatuh dalam perbuatan tadlis.
Maka harus ada yang bisa menggoyangnya. Nah Syu'bah telah melakukan itu. Dengan ucapannya, para ulama tersentak. Ucapan Syu'bah berhasil menarik perhatian.
Maka harus ada yang bisa menggoyangnya. Nah Syu'bah telah melakukan itu. Dengan ucapannya, para ulama tersentak. Ucapan Syu'bah berhasil menarik perhatian.
Bagaimana dengan ucapan KH SAS?
Saya kira bisa dibedah dengan penjelasan Imam Al Bulqini tadi. Saat ini, radikalisme dengan leluasa bergerak membangun opini di masyarakat. Terutama melalui penerbitan penerbitan dan video. Masyarakat disuguhi ujaran kebencian, yang dibalut dengan semangat agama. Disuguhi tayangan tayangan yang dulu tabu. Bagaimana video mengenai penyembelihan akhir akhir ini ditanggapi biasa. Hal yang buruk tiba tiba menjadi dimaklumi. Masyarakat terlanjur terbiasa mendengar ujaran ujaran provokatif.
Maka ucapan Kiai SAS ini bisa dianggap zajr dan tanfir agar masyarakat menjauh dari tayangan tayangan buruk. Ia adalah goyangan yang sangat keras. Tambah keras lagi setelah bunda Neno ikut bereaksi.
Merusak Otak Anak Anak ?
Pornografi memang sudah mewabah dinegeri ini. Sepantasnya pemerintah menaikkan statusnya menjadi darurat pornografi. Dengan berkembangnya tekhnologi, pornografi menjadi sangat mudah diakses. Bahkan tanpa sadar. Bahkan guru guru juga bisa berperan mengarahkan anak anak didiknya pada pornografi. Saya sudah pernah menuliskan rasa resah saya, terhadap guru guru yang asal menyuruh anak membuka internet. Bagaimana anak saya yang baru berumur 5 tahun sudah menonton model telanjang tanpa sadar. Karena gurunya menyuruh mencari gambar "kendi" di internet. Ternyata yang muncul adalah kendi kendi yang lain. Guru Jangan Asal Menyuruh Siswa Searching Google.
Kembali kepada ucapan KH SAS apakah bisa merusak otak anak anak..? Saya kira terlalu jauh. Bahaya pornografi perlu dibendung secara total oleh semua pihak. Bukan dengan cara membungkam mulut KH. SAS.
Mudah mudahan bermanfaat.
Terima kasih
Kiai Said Agil, Bunda Neno Dan Syu'bah Bin al Hajjaj
Reviewed by subhan
on
12.22.00
Rating: 5