Khutbah Jum'at - Memanfaatkan Nikmat Usia



 Khutbah Jum'at 

Memanfaatkan Nikmat Usia


إنّ الْحّمدّ للهِ نَحْمَدُه وَنَسْتَعِيْنُه وَنَسْتَغْفِرُه . وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أعْماَلِناَ . مَنْ يَهْدِهِ اللهَ فَلاَ مُضِلَّ لَه وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هاَدِيَ لَه . 
وَأشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إلاّ الله وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَه وأشْهَدُ أنّ سَيِّدَنا مُحّمَّداً عَبْدُه وَرَسُوْلُه . 
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْساَنٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . 
أماَّ بَعْدُ : فَياَ عِبَادَ اللهِ أوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن . قال الله تعالى : ﴿ ياَ أيُّهَا الَّذِّيْنَ آمَنُواْ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إلاّ وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْن ﴾ 


Hadrin sidang Jum’at yang berbahagia 


Marilah sama sama kita meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. 

Hadirin sidang Jum’at yang berbahagia.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin Syaddad secara mursal dan diriwayatkan oleh al Bazzar, Abu Ya’la dan Ibnu Abdil Barr secara muttashil dari Abdullah bin Syaddad dari sahabat Tolhah bin Ubaidillah bahwasanya ada 3 orang dari Bani ‘Adzroh mendatangi nabi Muhammad SAW. Lalu mereka bertiga menyatakan keislamannya. 

Maka nabi Muhammad bertanya kepada para sahabatnya : "siapa yang mau menanggung hidup 3 orang ini” . Maka Tolhah bin Ubaidillah berkata : “ saya ya rasulallah” 

Maka mereka tinggal dirumah Tolhah sekian lama. Salah seorang dari mereka kemudian ikut berangkat bersama pasukan perang yang dikirim oleh Nabi, sampai ia mati syahid. 
Beberapa lama kemudian, nabi kembali mengirim pasukan. Dan orang keduapun berangkat untuk berjihad sampai mati syahid. 
Lalu beberapa lama kemudian orang yang ke 3 pun wafat juga. Tetapi tidak dimedan perang. Melainkan diatas ranjang, seperti orang biasa. 

Kemudian Tolhah mendapatkan mimpi dalam tidurnya, bahwa 3 orang ini semuanya menunggu diizinkan untuk masuk surga. Ternyata orang ke 3, yang wafat belakangan, diizinkan duluan untuk masuk surga. Kemudian berikutnya disusul oleh orang yang ke dua. Lalu disusul oleh orang yang paling pertama meninggal.
 
Mimpi ini terasa janggal oleh Tolhah. Mengapa yang diizinkankan masuk surga duluan malah orang yang ketiga. Bukankah orang ke 3 ini wafatnya tidak syahid ? kenapa dia malah duluan ke surga. 

Mimpi itu diceritakan kepada Rasulullah SAW.  Maka Rasulullah bersabda :

وَمَا أَنْكَرْتَ مِنْ ذَلِكَ ؟ لَيْسَ أَحَدٌ أَفْضَلَ عِنْدَ اللهِ مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَمَّرُ فِي الْاِسْلَامِ لِتَسْبِيْحِهِ وَتَكْبِيْرِهِ وَتَـهْلِيْلِه

"Apa yang kau ingkari dari hal itu ? Tidak ada yang lebih afdhol disisi Allah dari seorang mukmin yang diberi umur panjang dalam Islam, karena tasbihnya, takbirnnya dan tahlilnya..."

Hadirin sidang jum’at yang berbahagia. 


Riwayat yang hampir serupa diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari sahabat Tolhah. Tapi redaksinya hanya menyebutkan dua orang. 
Yang satu mati syahid dimedan perang, yang satu wafat dengan cara biasa. Jarak wafat mereka berdua adalah setahun Selanjutnya Tolhah bermimpi seperti telah disampaikan. Kemudian ia menceritakannya kepada Rasulullah. 
Lalu Rasulullah bersabda : 

 مِنْ أَيِّ ذَلِكَ تَعْجَبُوْنَ ؟ أَلَيْسَ قَدْ مَكَثَ هَذَا بَعْدَهُ سَنَةُ ؟ وَأَدْرَكَ رَمَضَانَ فَصَامَهُ ؟ وَصَلَّى كَذَا وَكَذَا سَجْدَةً فِي السَّنَة ؟  

"Yang mana yang membuat kalian takjub dari hal itu ? Bukankan orang ini hidup selama setahun sesudah wafat temannya ?. Bukankah ia mengalami bulan Ramadhan dan berpuasa ? Bukankah ia telah sujud sekian kali selama setahun ?..."

Hadirin sidang jum’at yang berbahagia. 


Ada banyak faidah yang bisa kita ambil dari riwayat riwayat tersebut.  

Faedah Pertama
tiap detik dari umur yang diberikan Allah kepada kita begitu penting. Ia bisa menambah pahala bila dimanfaatkan dengan baik. Bahkan akumulasi pahala pahala itu bisa menyamai bahkan menyusul pahala orang yang mati syahid. Maka seorang muslim yang masih diberi umur oleh Allah tidak boleh membiarkan waktunya lewat begitu saja tanpa ada kebaikan didalamnya. 
Orang yang hidupnya hanya tenggelam dalam permainan, game, menghibur diri tanpa batas adalah ciri orang yang tidak lagi diperdulikan oleh Allah. 

مِنْ عَلَامَةِ إِعْرَاضِ اللهِ تَعَالَى عَنِ الْعَبْدِ شُغْلُهُ فِيْمَا لاَ يَعْنِيْه 

" Diantara ciri berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah bila hamba itu sibuk melakukan hal hal yang tidak penting."

Faedah kedua 
jangan pernah meremehkan amal baik sekecil apapun. Walaupun hanya sekedar baca basmalah ketika mau makan atau ketika memulai pekerjaan. Baca hamdalah setelah selesai. Baca tasbih. Baca tahlil laa ilaaha illallah. Semua itu bila dibiasakan, akan menjadi akumulasi pahala yang sangat besar. 
Apalagi bila kita tidak meninggalkan amalan amalan yang lebih berat seperti sholat dan puasa. Rasulullah bersabda :

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْـمَعْرُوْفِ وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ

Jangan pernah meremehkan kebaikan sedikitpun. Walaupun hanya dengan bermuka manis, bermuka ramah ketika berjumpa saudaranya. 

Faedah ketiga
Riwayat tersebut berisi isyarat yang kuat untuk menghargai anugrah hidup. Karena itu kita dilarang berangan angan untuk mati. sebagai mana sabda nabi :

لاَ يَتَمَنَّى أَحَدُكُمْ الْـمَوْتَ وَلاَ يَدْعُ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَهُ وَإِنَّهُ لاَ يَزِيْدُ الْـمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلاَّ خَيْرًا – رواه مسلم 

Jangan sekali kali salah seorang dari kalian berangan angan mati. Dan jangan berdoa minta mati sebelum kematian itu datang. Karena sesungguhnya tidak bertambah umur seorang mukmin melainkan bertambah juga kebaikannya 

Hadirin jama’ah jum’ah Rahimakumullah


Maka marilah umur yang singkat ini kita gunakan untuk amal kebaikan. Sehingga kita meninggalkan dunia ini menjadi orang orang yang beruntung. 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْم . وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ .
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  

*********


   ( Khutbah Kedua / الخطبة الثانية )

الْحَمْدُ لله حَمْداً كَثِيْراً كَمَا أمَرَ . أشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَهُ إرْغاَماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرْ . 
وأشهد أنَّ سيدَنا محمداً عبدُه ورسولُه سيِّدُ الْخلائقِ وَالْبَشَرْ . صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه مَصَابِيْحِ الْغُرَرْ .
أما بعد : فياَ أيُّها الْحَاضِرون أوْصِيْكُمْ ونَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن . وَافْعَلُوْا الْخَيْرَ وَاجْتَنِبُواْ عَنِ السَّيِّئاَت . وَاعْلَمُوْا أنَّ اللهَ قَدْ قَالَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْم : أعُوْذُ باللهِ مِنَ الشَّيْطَان الرَّجِيْم . بسم الله الرحمن الرحيم . ﴿ إنَّ اللهَ ومَلائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النبي . يا أيُّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْماً ﴾. 
فَأَجِيْبُوْا اللهَ  إلَى مَا دَعَاكُمْ وَصَلُّواْ وَسَلِّمُوْا عَلَى مَنْ بِهِ اللهُ هَدَاكُمْ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعلى آله وصَحْبِهِ أجمعِيْن . وَعَلَى التَّابِعِيْن وَتَابِعِ التَّابِعِيْن وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . وَارْضَ اللهُ عَناَّ وَعَنْهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرّاحِمِيْن . 
اللَّهُمَّ اغْفِرْ للِْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات وَالْمُسْلِمِيْن وَاْلمُسْلِمَات الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إنَّك سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْب الدَّعَوَات . اللهمّ انْصُرْ أمَّةَ سَيِّدِنَا محمد . أللهم أصْلِحْ أمةَ سيِّدِنا محمد . أللهم ارْحَمْ أمةَ سيدنا محمد . أللهم انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْن . واخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمسلمِيْن . وأعْلِ كَلِمَتَكَ إلى يومِ الدِيْن .
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَء واْلبَلاَء والوَبَاء والْفَحْشَاء وَالْمُنْكَر والْبَغْيَ والسُّيُوْفَ والْمُخْتَلِفَة والشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّة وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمين عاَمَّة إنك عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر . رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . 
عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ . وَإِيْتَائِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ . وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ أَقِيْمُوْا الصَّلَاة .

*******

 
Khutbah Jum'at - Memanfaatkan Nikmat Usia ditulis oleh Subhan Hidayat. 
Postingan blog ini mengandung iklan. Bila terganggu oleh iklan iklan tersebut, silahkan memanfaatkan file pdf. nya melalui tautan berikut ini : 


Semoga bermanfaat.

Rujukan : 
  • Al Mufid fi Khutbatil Jum'ati wal 'id juz 3 (karya Ibrahim Bin Muhammad al Huqail)

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak



Arsip Blog

Find Us On Facebook

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.