Kisah Nabi Adam a.s (9) : Wafatnya Adam dan Hawa'

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz7el4xyn5zv_pZjyoxZLeMIOL0XfBb_QdDLpVBb6TQg9zJ7A7J8FqBSX44MrGvnaXLeRKg-XL9sk4zlmfEh1l_CwwuE-fcdP0MwfwIwMyupdWcUgUxoaTKTzPaJJCXISm3VTqDOlzV6aMEvIoqLI_MEFyL7FZTqRtKTR91Q2LFIdbfgpAEOQzlUU58_ny/s400/Adam%20wafat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="282" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz7el4xyn5zv_pZjyoxZLeMIOL0XfBb_QdDLpVBb6TQg9zJ7A7J8FqBSX44MrGvnaXLeRKg-XL9sk4zlmfEh1l_CwwuE-fcdP0MwfwIwMyupdWcUgUxoaTKTzPaJJCXISm3VTqDOlzV6aMEvIoqLI_MEFyL7FZTqRtKTR91Q2LFIdbfgpAEOQzlUU58_ny/s16000/Adam%20wafat.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Hanya Ilustrasi</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://id.pinterest.com/pin/4996249581691778/" target="_blank">Pinterest</a></div><br /><div style="text-align: center;"><br /></div><h4 style="text-align: left;">Pemberian Umur Nabi Adam Kepada Nabi Dawud</h4><div><br /><div style="text-align: justify;">Pada peristiwa terdahulu, ketika Allah berkehendak mengeluarkan anak cucu Adam dari punggungnya untuk diambil persaksian, Adam melihat Dawud as. Dawud keluar dalam bentuk yang gagah dan tampan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adam bertanya kepada malaikat mengenai salah satu cucunya ini, berapa umurnya, apa perannya dimuka bumi ini dan dimana dia tinggal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Malaikat menjawab : "Sesungguhnya dia adalah Nabi Allah Dawud as. Ia akan berada di bumi selama 40 tahun. Karena itu adalah umur yang telah dituliskan Allah untuknya".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka Adam berdoa kepada Allah : "wahai Tuhanku, tambahkan umurnya ".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Allah berfirman : "Aku sudah menentukan umur baginya."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Adam as. berkata : "Wahai Tuhanku, kalau begitu aku berikan umurku sebanyak 60 tahun untuknya".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah Adam mencapai usia 940 tahun, Malaikat Maut mendatanginya. Adam berkata : "Kamu datang terlalu dini. Karena Tuhanku memberiku usia 1000 tahun." Malaikat maut berkata : "Bukankah kamu telah berikan umurmu 60 tahun kepada cucumu Dawud as. ?" </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adam menyangkal : "Tidak".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adam lupa terhadap ucapannya sendiri. Demikianlah anak cucunya pun lupa. Adam menyangkal. Maka demikian pula anak cucunya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Wafatnya Nabi Adam</h4><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah umur Adam genap, Allah memerintahkan agar ruhnya dicabut. Menyadari hal itu, Adam memanggil Syits untuk diberikan wasiat wasiat terakhir. Lalu kepadanya diserahkan <i><b>tabut</b></i>. Didalamnya ada permadani dari surga. Warnanya putih. Didalamnya terukir wajah wajah para nabi dan wajah wajah para Fir'aun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adam membuka permadani itu kemudian menunjukkan kepada Syits apa isinya. Beberapa saat Syits mengamatinya. Kemudian Adam menyuruhnya untuk melipat kembali dan memasukkannya kedalam tabut. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adam mengumpulkan energinya di jenggotnya. Kemudian ia mengambil jenggot itu dan dimasukkan kedalam tabut. Adam berkata : "Engkau akan selalu mendapat pertolongan Allah selama rambut rambut ini masih berwarna hitam. Jika rambut ini sudah memutih, ketahuilah kamu akan mati..".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adam memberinya beberapa wasiat lagi. Salah satunya adalah kewajiban untuk berdakwah kepada kaum Qabil dan memeranginya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian Adam dicabut rohnya pada <i><b>hari Jum'at</b></i>. Ia disolati oleh para malaikat bershaf shaf. Ia disholati oleh anak anaknya dipimpin oleh Syits.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adam wafat di India. Ktika terjadi topan pada zaman nabi Nuh, tabut diambil dan diangkut didalam bahtera Nuh lalu diletakkan di Baitul Maqdis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;">Wafatnya Hawa</h4><div style="text-align: justify;">Ketika Adam wafat, Hawa tidak mengetahuinya sampai ia mendengar tangisan semua makhluq, binatang binatang, dan burung. Hari itu kebetulan ada gerhana matahari. Maka Hawa mendapat firasat dan bangkit dari kubahnya. Ia takut terjadi sesuatu pada Syits sebagaimana terjadi pada Habil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia menuju kubah Adam, tetapi tidak menemukannya. Maka Hawa berteriak memanggil dengan suara keras.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Datanglah Syits. Ia sampaikan berita dengan lemah lembut. Serta menyuruhnya sabar dan tabah. Tetapi Hawa tidak mampu bersabar. Ia menjerit jerit, dan memukuli wajahnya sendiri. Ia juga merobek robek bajunya. Sifat Hawa ini berlaku kepada anak cucunya dari kalangan wanita sampai hari kiamat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah Adam disholatkan dan dikuburkan, Hawa tidak mau pergi dari kubur Adam selama 40 hari. Tidak mau makan hingga sakit. Para malaikat turut bersedih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;">Dalam kesedihan itu, Hawapun dicabut rohnya. Ia meninggal dunia menyusul Adam. Ia dimandikan oleh anak anaknya yang perempuan. Lalu dikafani dengan kain kafan dari surga. Ia dimakamkan disebelah nabi Adam berjajar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dikatakan, wafatnya Hawa genap satu tahun setelah wafatnya Adam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">-oo0oo-</div></div></div>

Hanya Ilustrasi Pinterest Pemberian Umur Nabi Adam Kepada Nabi Dawud Pada peristiwa terdahulu, ketika Allah berkehendak mengeluarkan anak cu...

Kisah Nabi Adam a.s (8) - Kisah Habil dan Qabil

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgssU4GWmwBCLqnOQX9bcm_9QGJ5tW4si2OmnXG-mDKP05Sb8Qfbbyqqv6SmkNeUMJTAL8FuDQQuMLtM_TdZjEVI4BCi34ZptHDFyhPO9Knny6SZfCjfrUX1D2ekr5NIwiqDf7cZnjkeJzUUeALQ6Tm2qZkKF84tAv4bNGei0lpDsAnDGkR9vPnmwOzKz6L/s459/qabil%20dan%20habil.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kisah Qabil dan Habil" border="0" data-original-height="401" data-original-width="459" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgssU4GWmwBCLqnOQX9bcm_9QGJ5tW4si2OmnXG-mDKP05Sb8Qfbbyqqv6SmkNeUMJTAL8FuDQQuMLtM_TdZjEVI4BCi34ZptHDFyhPO9Knny6SZfCjfrUX1D2ekr5NIwiqDf7cZnjkeJzUUeALQ6Tm2qZkKF84tAv4bNGei0lpDsAnDGkR9vPnmwOzKz6L/s16000/qabil%20dan%20habil.jpg" title="kisah Anak anak Adam" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Qabil dan Habil (hanya ilustrasi)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://id.pinterest.com/pin/19632948376506290/" target="_blank">Pinterest</a></div><br /><div style="text-align: center;"><br /></div> Kemudian Adam dan Hawa memanggil Habil dan Qabil. Mereka berdua ini tegolong anak anak bungsu sehingga Adam sangat mencintai keduanya.<div><br />Adam bercerita tentang kisahnya. Bagaimana ia dulu tinggal disurga. Lalu mengapa diusir dari surga. Semuanya diceritakan dengan terperinci.</div><div><br /><h4 style="text-align: left;">Persembahan Kurban</h4></div><div><br /></div><div>Lalu Adam menyuruh Habil dan Qabil untuk mempersembahkan kurban kepada Allah SWT. Habil adalah seorang peternak. Ia punya banyak kambing. Sedangkan Qabil adalah petani dan pekebun. Ia banyak menanam tanaman.</div><div><br />Maka Habil memilih kambing yang terbaik diantara hewan ternaknya. Seekor Kibas gemuk yang paling bagus diantara semua peliharaannya. Kibas itu dituntunnya untuk dipersembahkan sebagai kurban. Tempat yang ditentukan untuk berkurban adalah Mina.<br /><br /></div><div>Qabil menuju gudang simpanan hasil panennya. Ia telah menyisihkan hasil panen terbaiknya untuk kehidupannya dan untuk ditukar di pasar. Kemudian ia mengambil beberapa gantang hasil panen yang kurang bagus, yang ia biarkan bertumpukan dibawah. Ia bawa hasil panen itu ketempat yang ditentukan untuk persembahan kurban.</div><div><br />Maka setelah kedua persembahan itu diletakkan di tempatnya, turunlah api berwarna putih dari langit, menyambar salah satu persembahan. Api itu tidak panas dan tidak mengeluarkan asap. Ternyata api itu membakar persembahan Habil, dan membiarkan persembahan Qabil. </div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><h4 style="text-align: left;">Qabil Membunuh Habil</h4><div><br /></div><div>Melihat hal itu, Qabil dirasuki rasa dengki kepada Habil. Qabil berkata : "Dia pasti bangga dan merasa lebih hebat dariku. Nanti anak cucunya juga akan merasa begitu. Mereka akan merasa lebih baik dari anak cucuku. Demi Allah aku akan membunuhnya."</div><div><br />Kemudian keduanya pulang dari Mina (tempat kurban). Mereka berdua berjalan menuju abah mereka (Nabi Adam as) untuk menceritakan hasil persembahannya. Habil berjalan didepan Qabil. Semakin dekat ketempat Abahnya, semakin khawatir Qabil bahwa ia akan dipermalukan. Maka ia memikirkan rencana untuk melenyapkan Habil.</div><div><br />Keinginannya untuk membunuh Habil dinyatakan terang terangan. Habil tahu ia akan dibunuh, tetapi Habil tidak berkeinginan untuk melawannya karena takut kepada Allah.</div><div><br />Allah berfirman (al Maidah ayat 27) :</div><blockquote><div style="text-align: justify;">Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". </div></blockquote><div>Selanjutnya Firman Allah (Al-Maidah ayat 28) :</div><blockquote><div>"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. </div></blockquote><div>Maka Qabil mengambil batu. Ia lemparkan batu besar itu kepada Habil dan tepat menghantam kepalanya. Habil tersungkur jatuh. Qabil melarikan diri. Meninggalkan Habil begitu saja tergeletak berlumur darah.</div><div><br />Allah berfirman  (Al-Maidah 30) :</div><blockquote><div>Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi. <br /><br /></div></blockquote><div><h4 style="text-align: center;">***</h4><h4 style="text-align: left;">Dua Ekor Burung Gagak</h4></div><div><br /></div><div>Belum jauh pelariannya, Qabil menjumpai dua ekor burung gagak sedang berkelahi. Keduanya tampak saling menghantam dan mematuk. Akhirnya salah satu burung gagak itu berhasil menewaskan yang lain.</div><div><br />Lalu burung gagak yang menang itu tampak mengais ngais tanah dengan cakarnya. Ia sedang menggali tanah. Setelah cukup dalam, ia menyeret gagak yang sudah tewas itu kedalam lubang lalu menimbunnya kembali.<br /><br /></div><div>Melihat itu, Qabil merasa malu kepada kedua burung gagak itu. Ia berkata kepada dirinya sendiri : "alangkah meruginya aku."<br /><br /></div><div>Kisah ini dikabarkan dalam Al-Qur'an (Al-Maidah : 31) :</div><blockquote><div>"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. "<br /><br /></div></blockquote><div>Setelah itu Qabil melanjutkan pelariannya.<br /><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div><br /></div><div><h4 style="text-align: left;">Adam Mengubur Jenazah Habil</h4><div><br /></div>Adam menunggu kedatangan putera puteranya dari tempat persembahan, ternyata keduanya belum pulang. Adam merasa khawatir, lalu menyusul mereka. Diperjalanan, dijumpainya Habil tergeletak ditanah bersimbah darah. Adam memeriksanya. Ternyata Habil telah wafat. Tanah disekeliling jenazah Habil berubah menjadi gersang padahal sebelumnya hijau.</div><div><br />Adam tidak menemukan Qabil. Tetapi ia menemukan sebuah batu besar berlumur darah disisi kepala Habil. Adam menangis dan mengucapkan beberapa syair :</div><div><br /><div style="text-align: center;">Telah berubah negeri negeri dan para penduduknya</div><div style="text-align: center;">Permukaan bumi telah menjadi gersang berdebu</div><div style="text-align: center;">Semua yang berwarna dan memiliki rasa pun berubah</div><div style="text-align: center;">Tiada lagi senyum merekah dari wajah yang ramah</div><div style="text-align: center;">Qabil telah membunuh Habil saudaranya</div><div style="text-align: center;">Alangkah sayangnya..apa yang menimpa wajah yang indah ini</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: left;">Maka Adam memanggul Habil diatas pundaknya sambil menangis. Kemudian Adam menguburkannya. Adam dan Hawa menangis lama sekali. Maka Allah menghibur keduanya : " Hai Adam hentikan tangismu. Aku akan berikan padamu seorang anak cerdas yang akan menjadi bapak para nabi ".</div><div style="text-align: left;"><br /></div>Maka kesedihan Adam berhenti. Tak lama kemudian Hawa kembali mengandung seorang anak lelaki yang kemudian diberi nama HIBATULLAH (pemberian Allah) yang terkenal dengan panggilan SYITS. </div><div><br /></div><div>Ketika anak ini lahir, ternyata fisik dan parasnya menyerupai Habil.<br /><br /></div><div>Ketika Syits sudah besar, Allah memberinya sebuah pedang dari Sidratul Muntaha dengan permukaan bersih seperti mutiara. Syits memberikan beberapa orang cucu kepada Adam.<br /><br /></div><div><div style="text-align: center;"><div><div>Wallahu A'lam bisshawaab</div><div><br /></div><div><br /></div><div>--oo0oo--</div><i style="font-family: inherit;"><b> </b></i></div><div style="text-align: justify;"><div style="font-family: inherit; text-align: center;"><i><b><br /></b></i></div><div><span style="font-size: medium;"><i style="font-family: inherit;"><b>SELANJUTNYA :  </b></i></span><span style="color: #0000ee; font-size: medium;"><b><i><u>Kisah Nabi Adam a.s (9) - Wafatnya Adam dan Hawa</u></i></b></span></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"></div></div></div></div><div><br /></div><div><div style="text-align: justify;"><div><span><span><span><span style="color: #274e13;"><b><u><br /></u></b></span></span></span></span></div><div><span><span><span><span style="color: #274e13;"><b><u><br /></u></b></span></span></span></span></div><div><span style="color: #274e13;">======</span></div><div><span style="color: #274e13;"><b><u><br /></u></b></span></div><div><span><span><span><span style="color: #274e13;"><b><u>Kisah Nabi Adam a.s (8) - Kisah Habil dan Qabil</u></b></span></span><b style="color: #274e13;"> </b></span></span><b style="color: #274e13; font-family: inherit;">diterjemahkan secara bebas oleh Subhan Hidayat dari kitab <i>Nihayatul Arob fi fununil adab Juz ke 13 karya Imam an Nuwairi.</i></b></div></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="color: #274e13;"><b><br /></b></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="color: #274e13;"><b>Hak kekayaan intelektual dilindungi Allah SWT. Silahkan copas dengan menyertakan link blog ini (link hidup).</b></span></div></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="color: #274e13;"><b><br /></b></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="color: #274e13;"><b>Terima kasih</b></span></div></div>

Qabil dan Habil (hanya ilustrasi) Pinterest Kemudian Adam dan Hawa memanggil Habil dan Qabil. Mereka berdua ini tegolong anak anak bungsu s...

Kisah Nabi Adam a.s (7) - Kisah Anak Anak Adam Dan Risalah Adam Kepada Mereka

<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEO-OoK2c9Wv3Yir81k8xjPSS4_mNqWimcyH5rTXHpzaNPnHk2bM1orf3k3SFLX93qz1MOnVu1i-q2iwW9GrIVx35nvsvjiFShhT83-mjUA8bdKJTyhBdqDgDzo_8hK5765HxUkK9cPjKccanijaGqblJN0YNvwVgEgKGLTe7NDULa-4-V5TnDhXpyDA7E/s400/anak%20anak%20adam.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEO-OoK2c9Wv3Yir81k8xjPSS4_mNqWimcyH5rTXHpzaNPnHk2bM1orf3k3SFLX93qz1MOnVu1i-q2iwW9GrIVx35nvsvjiFShhT83-mjUA8bdKJTyhBdqDgDzo_8hK5765HxUkK9cPjKccanijaGqblJN0YNvwVgEgKGLTe7NDULa-4-V5TnDhXpyDA7E/s16000/anak%20anak%20adam.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Anak anak Adam as.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">(hanya ilustrasi - <a href="https://id.pinterest.com/pin/587227238942715164/" target="_blank">Pinterest</a>)</div><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kehamilan Hawa Yang Gugur</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Adam menggauli Hawa pada malam Jum'at, maka Hawa mengandung dua anak kembar lelaki dan perempuan. Tetapi bayi itu gugur pada bulan kedelapan kehamilannya. Bayi tersebut adalah bayi pertama yang gugur didunia.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kemudian Hawa mengandung untuk yang kedua kalinya, tetapi bayinya kembali gugur seperti yang pertama. Kemudian Hawa mengandung untuk yang ketiga kalinya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Allah berfirman (Al-A'raf ayat 189) :</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-family: inherit;">Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ada perasaan khawatir dalam diri Hawa, bahwa bayi yang dikandungnya itu akan kembali gugur. Maka Iblis melihat kesempatan itu untuk kembali beraksi. Ia membisiki Adam dan Hawa : " Apakah kalian ingin anak ini hidup ? Namai mereka Abdul Harits.."</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ibnu Abbas berkata :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ketika Hawa sudah melahirkan, Iblis mendatanginya lagi dan berkata : "namailah dia seperti namaku."</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Hawa berkata : " siapa namamu..." Maka Iblis pergi tanpa memberitahu namanya. Tak lama kemudian Iblis kembali dan berkata : " Kalian ingin memberi nama siapa ..?"</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Adam dan Hawa berkata : " Abdullah (hamba Allah)"</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Iblis berkata : " Apakah kalian fikir Allah tidak akan mengambilnya ?". Allah tidak akan membiarkan hambanya tinggal bersama kalian. Allah akan mengambilnya karena namanya itu..."</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Tetapi namailah Abdusy-Syams (hamba matahari), maka dia akan tinggal bersama kalian selama matahari bersinar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Maka keduanya mematuhinya dalam keadaan tidak mengerti. Maka anak itu meninggal ketika masih bayi. Allah telah berfirman mengenai hal ini </span>(Al-A'raf : 190) <span style="font-family: inherit;">:</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-family: inherit;">"Ketika diberikan kepada mereka berdua seorang bayi yang soleh, mereka berdua menjadikan sekutu sekutu terhadap apa yang kami berikan." </span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Wahb berkata :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Allah berfirman kepada keduanya : "kalian mentaati Iblis dalam menamai anak kalian. Mengapa kalian tidak menamainya Abdullah atau Abdurrahman atau Abdurrahim.."</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Maka mereka sangat menyesal dan sangat tertekan oleh hal itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Anak Anak Adam as.</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kemudian Hawa mengandung kembali anak kembar lelaki dan perempuan. Ketika bayi itu lahir, diberilah nama "Abdullah" dan "Amatullah". Kemudian mengandung lagi, dan setelah melahirkan diberi nama (Abdurrahman) dan (Amaturrahman). Kemudian berikutnya diberi nama (Abdurrahim) dan (Amaturrahim) ...demikian seterusnya sampai kelahiran yang keseratus... </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Selanjutnya Hawa mengandung (Habil) dan saudara perempuannya, lalu berikutnya mengandung (Qabil) dan saudara perempuannya sampai genap 120 kali melahirkan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Lalu anak anak Adam dan Hawa inipun beranak pinak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;">***</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Risalah Adam Kepada Anak Anaknya</span></h4><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kemudian Allah mengutus Adam as. kepada anak anaknya sebagai Rasul. Hal itu terjadi pada malam pertama bulan Ramadhan. Allah memberikan wahyu berupa 21 <i>shahifah</i> yang dibagi bagi dalam beberapa Surah, berupa huruf yang terputus putus. Tiap tiap huruf tidak sambung menyambung yang merupakan awal dari 1000 bahasa. Itulah kitab pertama yang diturunkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dalam shahifah itu terdapat <i>faraid</i>, sunnah sunnah, syari'ah, janji dan ancaman, kabar kabar mengenai dunia. Juga menjelaskan penduduk setiap zaman, gambaran mereka dan semua yang terjadi termasuk makanan dan minuman mereka.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kemudian Allah menyuruhnya menulis dengan pena. Lalu Adam belajar menyamak kulit kambing sehingga menjadi lembaran lembaran yang bisa ditulisi. Kemudian Adam menulis huruf huruf Hijaiyah yang jumlahnya 29. Huruf huruf ini digunakan untuk Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur'an. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Perincianya :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( أ ) = Akulah Allah yang Maha Esa dan Maha Abadi</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ب ) = Pencipta langit dan bumi</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ت ) = Berkuasa do kerajaannya. dan pada-Nya tunduk segala sesuatu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ث ) = Kokoh, tidak pernah lenyap dan abadi</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ج ) = Bagus perbuatan-Nya, Maha Pemurah, dan Mulia ucapan-Nya</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ح ) = Menahan murka bagi yang mendurhakai-Nya Maha Terpuji</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( خ ) = Maha waspada akan segala sesuatu dzohir batin, dan Maha Pencipta</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( د ) = Maha membalas pada hari pembalasan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ذ ) = Memiliki Anugerah yang besar, Arasy yang mulia, dan kekuatan yang qadim</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ر ) = Pemilik makhluq, Maha memberi rizqi, Maha Pengasih dan Maha Penyayang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ز ) = Maha menumbuhkan tanaman, Maha menambah bagi yang bersyukur</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">(س ) = Maha cepat hisabnya, Maha mendengar doa, Maha mengabulkan doa</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">(ِش ) = Maha menyiksa dan Maha menyaksikan setiap bisikan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">(ص) = Tempat bergantung segala sesuatu, Maha tepat janjinya</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ط ) = Maha baik terhadap orang yang mentaatinya dengan ikhlas</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ظ ) = Maha jelas perintahnya, dan beruntunglah yang mencintainya</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ع ) = Maha mengetahui, Maha tinggi kerajaannya</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( غ ) = Maha menolong, dan Maha kaya</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ف) = Maha melakukan apa saja</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ق ) = Maha berdiri sendiri, Maha Kuasa, dan Maha memaksa</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ك ) = Maha mulia, Maha ada sebelum dan sesudah segala sesuatu, Maha melindungi dari bencana</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ل ) = Pemilik semua makhluq dan pemilik semua urusan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( م ) = Pemilik hari pembalasan, Maha besar, Maha terpuji, Maha pemberi ni'mat</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ن ) = Cahaya langit dan bumi, Maha pemilik neraka</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( و ) = Maha menolong orang orang yang beriman</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( هـ) = Maha memberi petunjuk</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( لا) = Tiada tuhan selain Dia yang maha perkasa lagi Maha Bijaksana</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">( ي) = Maha mengetahui apa yang ada dilangit dan dibumi dan apa yang ada dihati</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Maka setelah huruf huruf ini diwahyukan, Adam mengajarkannya kepada semua anak anaknya. Kemudian mereka saling mewariskannya turun temurun sampai Allah mengutus nabi Idris, dan Allah memberinya 50 <i>shahifah</i> termasuk huruf huruf ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><div style="text-align: center;">Wallahu A'lam bisshawaab</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;">--oo0oo--</div><i style="font-family: inherit; text-align: center;"><b> </b></i></div><div style="text-align: justify;"><div style="font-family: inherit; text-align: center;"><i><b><br /></b></i></div><div><span style="font-size: medium;"><i style="font-family: inherit;"><b>SELANJUTNYA :  </b></i></span><span style="color: #0000ee; font-size: medium;"><b><i><u>Kisah Nabi Adam a.s (8) - Kisah Habil dan Qabil</u></i></b></span></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><div style="font-family: inherit;"><span style="color: #274e13;"><br /></span></div><div style="font-family: inherit;"><span style="color: #274e13;"><br /></span></div><div style="font-family: inherit;"><span style="color: #274e13;"><br /></span></div><div style="font-family: inherit;"><span style="color: #274e13;">====</span></div><div style="font-family: inherit;"><span style="color: #274e13;"><br /></span></div><div><span><span><b><a href="https://blog-subhan.blogspot.com/"><span style="color: #274e13;">Kisah Nabi Adam a.s (7) - Kisah Anak Anak Adam Dan Risalah Adam Kepada Mereka</span></a></b><b style="color: #274e13;"> </b></span></span><b style="color: #274e13; font-family: inherit;">diterjemahkan secara bebas oleh Subhan Hidayat dari kitab <i>Nihayatul Arob fi fununil adab Juz ke 13 karya Imam an Nuwairi.</i></b></div></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="color: #274e13;"><b><br /></b></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="color: #274e13;"><b>Hak kekayaan intelektual dilindungi Allah SWT. Silahkan copas dengan menyertakan link blog ini (link hidup).</b></span></div></div></div>

Anak anak Adam as. (hanya ilustrasi - Pinterest ) Kehamilan Hawa Yang Gugur Adam menggauli Hawa pada malam Jum'at, maka Hawa mengandung ...