Ditipu Tukang Telor Asin..?
Catatan Ziarah Hari Ke- 3
Hari ini, rombongan ziarah pesantren Al Hamidiyah akan menjalani rangkaian ziarah ke makam para wali di wilayah Jawa Timur. Tujuan pertama adalah makam Sunan Bonang.
Kami berjalan kaki dari hotel Ratna menuju makam. Sampai dilingkungan makam, terasa adanya perubahan besar dalam hal kenyamanan berziarah. Tempat ziarah diperluas, dan alur lalu lintas peziarah diatur dengan baik.
Bahkan tukang minyak wangi berwajah Arab yang biasanya mencegat peziarah dipintu dan memaksa mereka untuk beli minyak wangi, sudah tidak ada lagi. Saya sempat berhenti di tempat dia biasa mangkal dan mencarinya. Tapi dia sudah tidak ada.
Selesai ziarah, saya berjalan kaki menuju bis. Dijalan saya berpapasan dengan pedagang telur asin. Saya sangat butuh telur asin untuk makan karena gigi saya kanan dan kiri sakit.
Dia nenawarkan telur yang besar 3000 rupiah dan yang kecil 2500 rupiah. Saya beli yang kecil 4 buah. Saya percaya saja karena dia membelah satu telur, dan memang dalamnya berwarna merah khas telur asin.
Sesampainya di bis, saya belah satu telur asin, ternyata dalamnya telur rebus biasa. Saya cicipi, rasanyapun telur rebus biasa. Mungkin juga telor asin tapi belum jadi. Yakinlah saya kalo telah tertipu, tapi tidak mengapa. Telor rebus biasa juga enak dimakan.