Pendidikan Terbaik, Adalah Pendidikan Ala Naruto
Sasuke-Sakura-Naruto bersama guru mereka Kakashi |
Ada berbagai macam model pendidikan telah dicoba di negeri ini, baik model yang dirancang oleh pemerintah, maupun model model lain dianut oleh lembaga lembaga pendidikan tertentu. Hasilnya... ya bervariasi.. seperti yang kita lihat sekarang.
Ada satu model pendidikan yang sebenarnya telah terbukti menghasilkan lulusan yang bermutu, yang terbina secara lengkap akhlaq dan intelektualnya. Model pendidikan yang saya maksud adalah seperti yang telah dipraktekkan pada zaman sahabat, tabiin, dan para ulama salaf. Untuk memudahkan ilustrasi, saya sebut saja pendidikan 'model Konoha'.
Pendidikan Ala Konoha
Begini kira kira gambarannya...Bagi yang pernah membaca komik Naruto tentu mengerti maksud saya.
Naruto adalah kisah fiktif berbentuk manga (komik jepang) yang dikarang oleh Mashashi Kisimoto. Mengisahkan kehidupan sebuah 'desa ninja' bernama Konoha yang mendidik generasi mudanya dengan cara unik.
Pimpinan desa itu, membuat kelompok kelompok belajar terdiri atas 3 murid 1 guru. Murid murid itu belajar kepada gurunya ilmu ilmu dasar, sampai mahir tanpa pernah berpisah dari gurunya. Setelah ilmu ilmu dasar dikuasai, baru ia boleh berpisah dari kelompok, dan mencari guru lain yang lebih tinggi.
Naruto, sang tokoh utama, belajar ilmu ilmu dasar kepada gurunya bernama Iruka. Selanjutnya ia belajar ilmu ilmu yang lebih tinggi kepada Kakashi. Kemudia ia belajar 'rasengan' ilmu andalannya kepada Jiraiya.
Semuanya dilakukan dengan cara 'ngenger' bertahun tahun. Bukan cuman belajar tetapi juga mengabdi pada gurunya. Walhasil, semua 'anak anak' konoha memiliki ilmu ninja hebat hebat, dengan keahlian khusus yang berbeda beda tergantung gurunya.
Sudah Lama Dikenal Dalam Islam
Tapikan cerita Naruto itu fiktif. Bagaimana dalam dunia nyata...?
Cara belajar model Konoha yang telah saya gambarkan diatas, adalah model pendidikan terbaik dan sudah asa buktinya. Model itulah yang dipraktekkan oleh para ulama dan telah terbukti menghasilkan ulama ulama besar sekaliber Imam Syafi'i, atau Imam Muslim.
Model pendidikan tersebut adalah model ngenger atau model tamalluq . Saya tidak tahu apa istilah modernnya. Mungkin serupa dengan model mentoring atau model magang. Ngenger adalah belajar dan mengabdi. Si murid tidak cuma belajar ilmu an sich, tetapi ia juga belajar dari tingkah laku sang guru. Si murid juga menyerahkan hidupnya untuk mengabdi kepada sang guru.
Dalam sejarah Islam, para tabi'in ngenger kepada sahabat Nabi, para atba' tabi'in ngenger kepada tabi'in, dan demikian seterusnya sehingga menghasilkan sistem sanad yang unik yang hanya dikenal dalam agam Islam. Dengan demikian setiap ilmu yang diwariskan ke kita ada sandarannya. Atau istilah yang populer : setiap ilmu ada sanadnya.
Contoh yang lebih specifik, adalah seorang tabi'in bernama Nafi' bertahun tahun belajar dan mengabdi pada Ibnu Umar. Kemudian Nafi' memiliki murid yang juga mengabdi dan belajar padanya bertahun tahun bernama Malik bin Anas. Malik kemudian dingengeri bertahun tahun oleh Imam Syafi'i. Imam Syafi'i dingengeri bertahun tahun oleh Ahmad bin Hambal dan seterusnya.
Dalam kitab 'bidayatul hidayah' dilukiskan :
كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يُشَبَّهُ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَدْيِهِ وَدَلِّهِ وَسَمْتِهِ، وَكَانَ عَلْقَمَةُ يُشْبِهُهُ ، وَكَانَ إِبْرَاهِيمُ يُشْبِهُ عَلْقَمَةَ ، وَكَانَ مَنْصُورٌ يُشْبِهُ إِبْرَاهِيمَ ، وَكَانَ سُفْيَانُ يُشْبِهُ مَنْصُورًا ، وَكَانَ وَكِيعٌ يُشْبِهُ سُفْيَانَ ، وَكَانَ أَحْمَدُ يُشْبِهُ وَكِيعًا ، وَكَانَ أَبُو دَاوُدَ يُشْبِهُ أَحْمَدَ بْنَ حَنْبَلٍ
"Dulu Ibnu Mas'ud meniru dan menyerupai Nabi Muhammad SAW, dalam petunjuk, tingkah laku, ketenangan dan akhlaqnya. Dan Alqamah meniru dan menyerupai Ibnu Mas'ud, Ibrahim menyerupai dan meniru Alqamah, Manshur meniru dan menyerupai Ibrahim, Sufyan meniru dan menyerupai Manshur, Waki' menyerupai dan meniru Sufyan, Ahmad bin Hambal menyerupai dan meniru Waki' dan Abu Dawud meniru dan menyerupai Ahmad bin Hambal"
Penjelasan lebih jelas disampaikan oleh Adz-Dzahaby :
..تفقه أَبُو دَاوُد بِأَحْمَد بن حنبل ولازمه مُدَّة ، وَكَانَ يُشَبَّهُ بِهِ كَمَا كَانَ أَحْمد يشبه بشيخه وَكِيع وَكَانَ وَكِيع يشبه بشيخه سُفْيَان الخ
" Abu Dawud belajar ilmu agama kepada Ahmad bin Hambal dan menemaninya selama beberapa tahun, dan dia sangat menyerupainya (meniru akhlaqnya), sebagaimana Ahmad bin Hambal menyerupai akhlaq Waki' , gurunya. Dan Waki' menyerupai akhlak gurunya yaitu Sufyan....dst.
Pesantren Seharusnya Menerapkan Model Ini
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang seharusnya menerapkan pendidikan model ini. Karena didalam pesantren, guru dan murid berada dalam satu lingkungan belajar. Pesantren pesantren tradisional, sudah menerapkan model ini, meskipun tidak penuh. Saya adalah orang yang mengaaminya.
Saya dan adik saya ngenger ilmu ilmu alat (nahwu shorof) kepada KH Saifuddin Zuhri Junaidi Asymuni yang biasa saya panggil Ra Fuddin di Pesantren Kebun Rejo Genteng Banyuwangi selama 3 tahun.
Saya menghafal sorof (amsilah tashrifiyah dan kitab karya beliau sendiri) dan kitab Alfiyah dihadapan beliau. Saya juga sedikit 'mengabdi' dirumah beliau. Melayani tamu kiai, mencucikan bajunya, ngepel, memijit, sampai turut menjadi 'tukang bangunan' ketika beliau membangun, adalah hal biasa.
Membawakan sandal kiai dan meletakkannya ditempat terbaik, biasa dijumpai di pesantren pesantren |
Apa yang saya dapat ? bukan cuman ilmu nahwu shorof saja...ada hikmah hikmah, wejangan wejangan dan nasihat nasihat yang sampai sekarang saya ingat dan saya ajarkan kembali kepada santri Al-Hamidiyah, ada juga wirid wirid dan amalan amalan bermanfaat yang saya peroleh dari beliau. Kalau saja saya belajar ilmu alat di sekolah atau kampus. mungkin tidak akan dapat sebanyak itu. Guru dan dosennya dikejar kejar target kurikulum, sehingga pendidikan menjadi kering.
Demikian mudah mudahan bermanfaat
Pendidikan Terbaik, Adalah Pendidikan Ala Naruto
Reviewed by subhan
on
19.18.00
Rating: 5