Jejak Kepercayaan dan Amaliyah Rebo Wekasan Dalam kitab Kanzun Najah
Kapan Rebo Wekasan ?
Rebo Wekasan, juga dikenal sebagai Rebo Pungkasan, adalah keyakinan yang dianut sebagian ummat Islam, bahwa Allah akan menurunkan banyak malapetaka pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Diyakini, jumlah malapetaka atau balak yang diturunkan sebanyak 320.000. Keyakinan ini kemudian diikuti dengan tradisi tradisi dan amalan amalan yang memiliki tujuan utama untuk menolak bala atau malapetaka yang diyakini akan turun pada hari tersebut. Untuk tahun 2024 ini, Rebo Wekasan jatuh pada hari Rabu tanggal 4 September 2024.
Lalu dari mana asalnya keyakinan ini ?
Keyakinan Rebo Wekasan ini tidak berasal dari Al Qur'an ataupun sunnah. Melainkan berasal dari orang orang soleh ahlul Kasyaf.
Rujukan mengenai Rebo wekasan ini antara lain dapat dibaca dalam kitab Kanzun Najah was Surur yang ditulis oleh seorang pengajar di Masjidil Harom bernama Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir Quds al Makki, yang merupakan murid dari As Sayyid Bakri Syato pengarang kitab I'anatut Tholibin.
Bisa dikatakan, kitab Kanzun Najah ini rujukan utama. Karena ia yang paling luas membahas masalah Rebo Wekasan. Kitab yang saya gunakan adalah file pdf yang linknya ada diakhir artikel.
Maka maksud tulisan blog ini adalah mengungkap kembali apa yang ditulis dalam kitab Kanzun Najah khususnya mengenai Rebo Wekasan. Semoga tulisan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi semua, baik yang menjalankan tradisi ini maupun yang ingin memahami lebih jauh.
Asal usul amalan rebo wekasan menurut kitab Kanzun Najah:
Keterangan dari Kitab Kanzun Najah mulai halaman 91 dan seterusnya, dijelaskan sebagai berikut :
Bahwa keyakinan adanya Rebo Wekasan ini berasal dari pengajaran orang orang soleh. Termasuk diantaranya adalah tulisan tulisan (catatan catatan) orang orang soleh, yang di ditemukan oleh penulis kitab. Kemudian penulis kitab ini juga menyandarkan keterangannya kepada kitab Mujarobat karya Syekh Ad Dairoby. Dimana, Syekh Dairoby ini menyandarkan keterangannya kepada para ulama ahli kasyaf (ulama yang mendapatkan penyingkapan pengetahuan dari Allah)
Berikut ini amalan amalan yang ditulis dalam kitab Kanzun Najah :
Amalan 1 : Berdo'a Pada Bulan Safar
Ditulis dalam Kanzun Najah :
"akan datang balak (malapetaka) besar di di hari Rabu terakhir di bulan Safar. Semua balak yang dibagikan dalam setahun, akan turun semua pada hari itu. Siapa yang ingin selamat dan terjaga darinya maka hendaklah berdoa sejak hari pertama dari bulan Safar. Demikian juga secara khusus di hari Rabu terakhir (rebo wekasan) dari bulan Safar dengan doa berikut ini. Insya Allah, dengan doa itu kita dijaga dari bencana. Amalan ini saya jumpai dalam tulisan tangan beberapa orang sholeh.
Ini Doanya (dibaca setiap hari dibulan Safar ):
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ وَأَعُوْذُ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَأَهْلِي وَأَحْبَابِي وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي - مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ وَاخْتِمْ لِي فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلاَمَةِ وَالْعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِي وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ .
وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم .
Doa versi ke 2 :
Ditulis dalam kitab Kanzun Najah :
Saya temukan juga tulisan tulisan orang soleh, bahwa siapa yang membaca doa dibawah ini setiap hari di bulan Safar, akan dijaga Allah dari segala bala' sampai datang bulan Safar berikutnya.
Ini doa'nya :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ .
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الشَّهْرِ وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلاَءٍ وَبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرُ يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ .
يَا أَزَلِيُّ يَا أَبَدِيُّ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ .
اَللَّهُمَّ احْرُسْ بِعَيْنِكَ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمَالِي وَوَلَدِي وَدِيْنِي وَدُنْيَايَ الَّتِي اِبْتَلَيْتَنِيْ بِصُحْبَتِهَا بِحُرْمَةِ اْلأَبْرَارِ وَالأَخْيَارِ بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ يَا كَرِيْمُ يَا سَتَّارُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
اَللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَصَلَّى اللَّه على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم أجمعين.
Amalan 2 : Sholat 4 Raka'at
Ditulis dalam Kanzun Najah halaman 94 - 96 :
Disebutkan oleh Syeikh Ad Dairobi dalam kitab Mujarrobat : Bahwa sebagian orang-orang ahli makrifat - ahli kasyaf telah menjelaskan bahwasanya setiap tahun akan turun 320.000 malapetaka. Dan semuanya itu turun pada hari Rabu terakhir dari bulan Safar. Maka, hari itu akan menjadi hari yang sangat berat di antara hari-hari dalam setahun.
Siapa yang salat pada hari itu sebanyak 4 rakaat : pada setiap rakaat setelah membaca al-Fatihah, membaca al-Kautsar 17 kali dan al Ikhlas 5 kali dan mu'awwidzataini (al-Falaq dan An-Naas) masing masing sekali, dan setelah salam membaca doa berikut maka ia akan dijaga Allah dari segala balak yang turun pada hari itu . Keterangan ini telah disebutkan oleh syekh Fariduddin Syukur Kanji di dalam wirid-wirid Khawajah Mughni ad-Din. Sebagaimana dalam kitab al jawahir al khams.
Ini doanya yang dibaca selesai sholat :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
اَللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
اَلَّلهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ ( فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ ) وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم .
Amalan 3 : Sholat 6 Raka'at
(Berasal dari Syeikh al Buni Lihat Kanzun Najah hal. 96-97)
Syekh Al Buni berkata dalam kitab Al Firdaus : Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'Ala menurunkan malapetaka di hari terakhir dari bulan Safar di antara langit dan bumi. Kemudian malapetaka itu diambil oleh malaikat yang mendapat tugas untuk membawanya dan diserahkan kepada wali kutub al-ghaus. Kemudian si wali membagikannya ke seluruh alam. Apapun yang terjadi baik kematian atau kesedihan atau balak melainkan itu adalah bagian dari balak-balak yang dibagikan oleh wali qutub itu.
Siapa yang ingin selamat dari balak-balak tersebut hendaklah dia salat 6 rakaat, di rakaat pertama membaca Al Fatihah dan ayat kursi, di rakaat kedua membaca surat al-Ikhlas dalam setiap sholat kemudian bershalawat atas nabi dengan shalawat apapun kemudian berdoa dengan doa berikut :
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَحْفَظَنِي وَأَنْ تُعَافِيَنِي مِنْ بَلَائِكَ يَا دَافِعَ الْبَلَايَا يَا مُفَرِّجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ اِكْشِفْ عَنِّي مَا كُتِبَ عَلَيَّ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِنْ هَمٍّ أَوْ غَمٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا .
Amalan 5 : Membaca Yasin
Ditulis dalam Kanzun Najah (halaman 97-98) :
Sebagian orang-orang Saleh menyebutkan bahwa rebo terakhir dari bulan Safar adalah hari nahas yang terus-menerus maka dianjurkan membaca surat Yasin apabila sudah sampai kepada Salamun qoulam mirrobirrohiim diulang sebanyak 313 kali . Kemudian berdoa dengan doa berikut ini, lalu ditambahkan doa sesuai keinginannya baik keinginan dunia maupun akhirat dan memohon keselamatan dan keafiatan.
Ini Doanya :
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ .
اَللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ اْلأَرْضِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر .
وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم .
Amalan 6 : Menulis beberapa ayat kemudian meminum airnya
Ditulis dalam Kanzun Najah halaman 99 :
Di antara yang terbukti menolak bala adalah menulis ayat-ayat kemudian menghapusnya dengan air dan meminum airnya
Disebutkan dalam kitab naqtul bidayat , diriwayatkan bahwasanya siapa yang salat empat rakaat sebagaimana tata cara terdahulu, kemudian berdoa dengan doa terdahulu juga kemudian menulis ayat-ayat berikut ini dan membasuhnya dengan air maka barangsiapa meminumnya maka aman dari semua yang turun balak-balak pada siang hari itu sampai setahun penuh
Ayat-ayatnya antara lain :
1. Surah Yasin ayat : سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ -- (58)
2. Surah As Shofat ayat : سَلَامٌ عَلَىٰ نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ -- (79)
3. Surah As Shofat ayat : سَلَامٌ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ -- (109)
4. Surah As Shofat ayat : سَلَامٌ عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَارُونَ -- (120)
5. Surah As Shofat ayat : سَلَامٌ عَلَىٰ إِلْ يَاسِينَ -- (130).
6. Surah Az Zumar ayat : سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ -- (73)
7. Surah Al Qodar ayat : مِّن كُلِّ أَمْرٍ . سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ -- (4-5)
Penulis kitab melanjutkan
" Aku katakan, riwayat-riwayat ini (mengenai menulis ayat kemudian membasuhnya dan meminumnya) adalah yang dikerjakan oleh guru kami (maksudnya Sayyid Bakri Syatho') dan ini baik karena manfaatnya lebih umum bagi anak-anak dan bagi perempuan-perempuan dan bagi hamba sahaya yang tidak mampu mengerjakan amalan amalan yang terdahulu.
Prinsip Mengamalkan Amalan Rebo Wekasan
Amalan amalan terdahulu, boleh dilakukan semuanya dalam satu waktu secara bersamaan. Bagi pembaca yang hendak mengamalkan, berikut ini beberapa prinsip dan rambu rambu yang tertulis dalam kitab kanzun najah.
- Tidak ada sholat khusus Rebo Wekasan atau khusus bulan Safar. Bila hendak melakukan amalan sholat, maka hendaklah berniat sholat mutlak. Penjelasan ini ditulis pada halaman ke..
- Bila hendak melakukan sholat sunnah mutlaq, lakukanlah 2 rokaat dua rokaat dan tanpa berjamaah
- Meyakini bahwa Allah meletakkan kebaikan dan keburukan pada jam, atau hari atau bulan secara umum adalah boleh. Dan berdo'a dan meminta perlindungan dari malapetaka, hukumnya boleh. Karena Rasulullah mengajarkan do'a : اللهم إنا نعوذ بك من شر هذا اليوم
- Meyakini hari hari atau jam jam tertentu sebagai waktu sial, adalah termasuk tathoyyur yang dilarang. Termasuk meyakini bulan Safar sebagai bulan sial. Karena Rasul Bersabda : لا عدوى ولا طيرة ولا هامة ولا صفر
- Khusus hari Rabu, ada beberapa hadis yang justru menunjukkan keutamaannya.
- Menulis al Qur'an kemudian dibasuh dan diminum airnya, adalah merupakan amalan para ulama sejak dahulu. Ini adalah salah satu cara berdo'a kepada Allah dan diperbolehkan.
Terima Kasih, Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar