FIQIH XI MAPK - 06. JINAYAT
1. Tugas Menjawab Soal (Pemahaman)
Bacalah teks Fiqih Berbahasa Indonesia tentang Jinayat berikut ini sampai selesai. Tandai atau buatlah catatan bagian bagian pentingnya.
Link Buku Download disini :
Kemudian jawablah soal soal yang ada di LKPD. Ikuti instruksi didalamnya.
Link LKPD Download disini :
---ooo0ooo---
2. Memahami Teks Arab Tentang Jinayat
- Bacalah teks berikut ini dengan baik, pahami isinya dengan baik
- Buat catatan mufrodat yang kamu anggap baru
- Simak video yang disiapkan. Cari tambahan informasi.
- Kerjakan soal pada link yang disediakan
الجِــنَايَات وَالْعُــقُــوبَات
1- تعريف الجنايات
الْجِنَايَة لُغَةً : الذَّنْبُ أوْ الْمَعْصِيَة أو الْجُرْم
أمَّا فِي اْلِإصْطِلاَح الشَّرْعِيِّ فَهِيَ اْلإِعْتِدَاء عَلَى نَفْسِ اْلإِنْسَانِ أَوْ أَعْضَائِهِ أَوْ مَنَافِعِهِ وَهُوَ الْقَتْلُ وَالْجُرْحُ وَالضَّرْب .
Jinayat dan Uqubat
1- Pengertian Jinayat
Jinayat menurut bahasa artinya : dosa atau maksiat atau kejahatan.
Adapun menurut istilah syariat, serangan terhadap jiwa manusia atau badannya atau manfaat manfaatnya, yaitu berupa pembunuhan, melukai, dan pemukulan.
2- أنــواع الـجناية
تَنْقَسِمُ الْجِنَايَات مِنْ حَيْثُ الْعُقُوْبَة الْمُتَرَتَّبَةُ عَلَيْهَا إلَى ثَلاَثَة أقْسَامٍ :
الْقِصَاص وَالدِّيَة
الْحُدُود
التَّعَازِيْر
2- Jenis jenis Jinayat
Jinayat, dari segi hukuman yang diakibatkan olehnya, terbagi menjadi 3 bagian :
- Qishas dan Diyat
- Hudud
- Ta'zir ta'zir
وَتَنْقَسِمُ الْجِنَايَات مِنْ حَيْثُ خُطُوْرَتِهَا إلَى نَوْعَيْن :
الْجِنَاية عَلَى النَّفْس وَهِي الْقَتْل
الْجِنَايَة عَلَى مَا دُوْنَ النَّفْس وَهِيَ اْلإِصَابَة الَّتِي لاَ تُزْهِقُ الرُّوْحَ
Jinayat, dari segi bahayanya, terbagi menjadi 2 bagian :
- Jinayat atas jiwa, yaitu pembunuhan
- Jinayat atas selain jiwa, yaitu penyerangan yang tidak menghilangkan nyawa
1- تعريف القتل
الْقَتْلُ هُوَ فِعْلٌ مِنَ الْعِبَادِ تَزُوْلُ بِهِ الْحَيَاةُ أَوْ هُوَ الْفِعْلُ الْمُزْهِقُ لِلنَّفْسِ .
1- Pengertian Pembunuhan
Pembunuhan adalah suatu perbuatan dari para hamba yang menyebabkan hilangnya nyawa atau perbuatan yang jiwa melayang.
2- حُـكْـم الْــقَـتْل
الْقَتْل مُحَرَّم شَرْعًا . وَهُوَ مِنْ أَعْظَمِ الذُّنُوْبِ وَأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ الَّتِيْ يَتَرَتَّبُ عَلَيْهَا اِسْتِحْقَاقُ الْعِقَابِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة .
2- Hukum Pembunuhan
Pembunuhan di haramkan secara syariat. Ia adalah termasuk dosa paling besar yang menyebabkan pantas mendapat hukuman di dunia dan akhirat.
3- الأَدِلَّة عَلَى تَحْرِيْم الْقَتْل
- قال الله تعالى : ﴿ وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا ﴾ - النساء : 29
- قال الله تعالى ﴿ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلَا يُسْرِف فِّي الْقَتْلِ ۖ إِنَّهُ كَانَ مَنصُورًا ﴾ - الاسراء : 33
- قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ إلاَّ بِإِحْدَى ثَلَاثٍ : الثَّيِّبُِ الزَّانِي ، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ ، وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ (رواه جماعة )
3- Dalil dalil atas haramnya pembunuhan
- Firman Allah ta'ala : "jangan kalian membunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian semua" - An Nisa 29
- Firman Allah ta'ala : "Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sungguh, Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.
- Sabda Rasulullah SAW : "tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya aku adalah utusan Allah, kecuali dengan satu dari tiga hal : orang yang tidak perjaka yang berzina, nyawa dengan nyawa, dan orang yang meninggalkan agamanya (Islam), yang memisahkan diri dari jama'ah (H.R. Jama'ah)
4- اَنْوَاع الْقَتْل
ذَهَبَ جُمْهُوْر الْعُلَمَاء إلَى أنَّ الْقَتْلَ بِحَسَبِ الْقَصْدِ وَعَدَمِهِ يَنْقَسِمُ إِلَى ثَلَاثَةِ أَقْسَام :
الْقَتْل الْعَمْد
وَالْقَتْل شِبْهُ الْعَمْدِ
القَتْل الْخَطَأ
4- Jenis jenis pembunuhan
Jumhur ulama berpendapat, bahwa pembunuhan dari segi sengaja atau tidaknya, dibagi menjadi 3 bagian :
- Pembunuhan di sengaja
- Pembunuhan menyerupai disengaja
- Pembunuhan tidak sengaja (keliru)
5- حقيقة الْقَتْلِ الْعَمْدِ
القَتْلُ الْعَمْدُ : أنْ يَقْصِدَ قَتْلَ شَخْصٍ بِمَا يَقْتُلُ غَالِبًا .
شُرُوْطُ قَتْلِ الْعَمْدِ :
أنْ يَكُوْنَ الْمَقْتُوْل آدَمِيًّا حَيَّا
أنْ يَكُوْنَ الْمَقْتُوْلُ مَعْصُوْمَ الدَّمِ ( أيْ أنْ لَا يَكُوْنَ دَمُهُ مُبَاحًا كَالْمُرْتَدِ وَالزَّانِي )
أنْ يَكُوْنَ الْمَقْتُوْلُ مَقْصُوْدًا مُعَيَّنًا . أمَّا لَوْ قَصَدَ شَخْصًا مُعَيَّنًا فَأَصَابَ آخَرَ فَيَكُوْنُ الْقَتْلُ خَطَأً
أنْ تَكُوْنَ الْوَسِيْلَةُ مِمَّا يَقْتُلُ غَالِبًا كَالسَّيْفِ وَالرُّمْحِ
5- Hakekat pembunuhan di sengaja
Pembunuhan disengaja : Jika seseorang bermaksud membunuh seseorang dengan sesuatu yang biasanya bisa membunuh
Syarat syarat pembunuhan disengaja
- Yang dibunuh adalah manusia yang hidup
- Yang dibunuh adalah orang yang darahnya dilindungi (maksudnya, hendakla ia tidak halal darahnya seperti orang murtad dan pezina)
- Yang dibunuh, adalah orang yang dimaksudkan dan diincar. Adapun jika ia bermaksud membunuh orang yang diincar, tetapi mengenai orang lain maka pembunuhan itu dianggap pembunuhan keliru (tidak sengaja)
- Sarana (wasilah) yang digunakan, adalah sesuatu yang biasanya bisa membunuh seperti pedang dan tombak
6- صُوَر مِنَ الْقَتْلِ الْعَمْد
ِلْقَتْل الْعَمْد صُوَر كَثِيْرَة مِنْها :
ضَرْبُ الشَّخْصِ بِسَيْفٍ حَادٍّ فَمَاتَ مِنْ ذَلِكَ الضرْبِ
إِطْلاَق الرَّصَاصِ عَلَى الشَّخْصِ فَيُصِيْبُهُ فَيَمُوْتُ مِنْهُ
حَرْقُ الشَّخْصِ بِالنَّارِ أَوْ وَطْؤُهُ بِالسَّيَّارَةِ
وَضْعُ السَّمّ فِي طَعَامٍ الشَّخْصِ فَيَمُوْت مِنْه
الضَّرْبُ بِمُثَقَّلٍ يُسَبِّبُ الْقَتْلَ غَالِبًا كاَلْحَجَرِ واَلْمِطْرَقَةِ وَ الْخَشَبِ
حَبْسُ الشَّخْصِ وَمَنْعُهُ مِنَ الطَّعَامِ وَالشُّرْبِ حَتَّى يَمُوْتَ
6- Gambaran Pembunuhan Sengaja
Pembunuhan sengaja, memiliki banyak bentuk antara lain :
- Memukul seseorang dengan senjata tajam maka ia mati akibat pukulan itu
- Melepaskan peluru (menembak) seseorang lalu mengenainya dan ia mati karenanya
- Membakar seseorang dengan api atau melindasnya dengan dengan mobil
- Meletakkan racun dalam makanan seseorang, lalu menyebabkan ia mati karenanya
- Memukul dengan benda keras yang menyebabkan kematian pada umumnya, seperti batu, martil, dan kayu
- Mengurung seseorang dan mencegahnya dari makanan dan minuman sampai mati
7- عُقُوْبَةُ الْقَتْلِ الْعَمْدِ
لِلْقَاتِلِ عَمْدًا عُقُوْبَتَيْنِ :
- الْعُقُوْبَةُ الآخْرَوِيًّة كَمَا قَالَ تَعَالَى : وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيْمًا
- الْعُقُوْبَة الدُّنْيَوِيَّة وَهِيَ إلى قِسْمَيْن : الْعُقُوْبَة الْبَدَنِيَّة وَهِيَ الْقِصَاص أوْ التَّعْزِيْر وَالْعُقُوْبَة الْمَالِيَة وَهِيَ الدِّيَة وَالْكَفَّارَة وَالْحِرْمَان مِنَ الْمِيْرَاث
أ
7- Hukuman untuk pembunuhan sengaja
Untuk pembunuhan sengaja, ada dua hukuman :
- Hukuman Ukhrawi (diakhirat) sebagaimana firman Allah yang artinya : " Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya."
- Hukuman Duniawi terbagi menjadi dua bagian : Hukuman badan (Qishash dan Ta'zir), dan hukuman harta (Diat, Kafarat, dan terhalang dari warisan)
العقوبة البدنية للقتل العمد
1- الْقِصَاص
القِصَاص لُغَةً مِنْ " قَصَّ أَثَرَه" أي تَتَبَّعَه . وَقِيْلَ مِنَ الْقَصِّ بِمَعْنَى الْقَطْعِ . الْقِصَاص اصْطِلاَحًا هُوَ أنْ يَفْعَلَ بِالْجَانِي مِثْلَ مَا فَعَلَ بِالْمَجْنِى عَلَيْهِ . فَإِنْ قَتَلَ قُتِلَ وَإنْ جَرَحَ جُرِحَ . و ثَبَتَتْ مَشْرُوْعِيَّةُ الْقِصَاصِ فِي الْقَتْلِ وَالْجُرُوْحِ بالآياتِ الْقُرْآنِيَّة وَالسُّنَّةِ النَّبَوِيَّة
4- QISHAS
Qishas menurut bahasa berasal dari kata : qashsha atsarah yang artinya mengikuti jejaknya. Dikatakan, berasal dari qashsha yang artinya memotong. Qishas menurut istilah adalah : Bila seorang seorang pelaku kejahatan ( al Jani) diperlakukan sama seperti korbannya (al majni alaih). Jika membunuh, maka ia dibunuh. Jika melukai, maka ia dilukai. Disyariatkannya qishas dalam pembunuhan dan perlukaan, telah pasti berdasarkan al Qur'an dan Sunnah Nabi SAW
أما القرآن فقوله تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنثَىٰ بِالْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ – البقرة : 178.
QAdapun al Qur'an maka firman Allah : Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barangsiapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barangsiapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedihi
.
FIQIH XI MAPK - 06. JINAYAT
Reviewed by subhan
on
08.23.00
Rating: 5