Kisah Nabi Adam a.s (9) : Wafatnya Adam dan Hawa'
Hanya Ilustrasi
Pemberian Umur Nabi Adam Kepada Nabi Dawud
Pada peristiwa terdahulu, ketika Allah berkehendak mengeluarkan anak cucu Adam dari punggungnya untuk diambil persaksian, Adam melihat Dawud as. Dawud keluar dalam bentuk yang gagah dan tampan.
Adam bertanya kepada malaikat mengenai salah satu cucunya ini, berapa umurnya, apa perannya dimuka bumi ini dan dimana dia tinggal.
Malaikat menjawab : "Sesungguhnya dia adalah Nabi Allah Dawud as. Ia akan berada di bumi selama 40 tahun. Karena itu adalah umur yang telah dituliskan Allah untuknya".
Maka Adam berdoa kepada Allah : "wahai Tuhanku, tambahkan umurnya ".
Allah berfirman : "Aku sudah menentukan umur baginya."
Adam as. berkata : "Wahai Tuhanku, kalau begitu aku berikan umurku sebanyak 60 tahun untuknya".
Setelah Adam mencapai usia 940 tahun, Malaikat Maut mendatanginya. Adam berkata : "Kamu datang terlalu dini. Karena Tuhanku memberiku usia 1000 tahun." Malaikat maut berkata : "Bukankah kamu telah berikan umurmu 60 tahun kepada cucumu Dawud as. ?"
Adam menyangkal : "Tidak".
Adam lupa terhadap ucapannya sendiri. Demikianlah anak cucunya pun lupa. Adam menyangkal. Maka demikian pula anak cucunya.
Wafatnya Nabi Adam
Setelah umur Adam genap, Allah memerintahkan agar ruhnya dicabut. Menyadari hal itu, Adam memanggil Syits untuk diberikan wasiat wasiat terakhir. Lalu kepadanya diserahkan tabut. Didalamnya ada permadani dari surga. Warnanya putih. Didalamnya terukir wajah wajah para nabi dan wajah wajah para Fir'aun.
Adam membuka permadani itu kemudian menunjukkan kepada Syits apa isinya. Beberapa saat Syits mengamatinya. Kemudian Adam menyuruhnya untuk melipat kembali dan memasukkannya kedalam tabut.
Adam mengumpulkan energinya di jenggotnya. Kemudian ia mengambil jenggot itu dan dimasukkan kedalam tabut. Adam berkata : "Engkau akan selalu mendapat pertolongan Allah selama rambut rambut ini masih berwarna hitam. Jika rambut ini sudah memutih, ketahuilah kamu akan mati..".
Adam memberinya beberapa wasiat lagi. Salah satunya adalah kewajiban untuk berdakwah kepada kaum Qabil dan memeranginya.
Kemudian Adam dicabut rohnya pada hari Jum'at. Ia disolati oleh para malaikat bershaf shaf. Ia disholati oleh anak anaknya dipimpin oleh Syits.
Adam wafat di India. Ktika terjadi topan pada zaman nabi Nuh, tabut diambil dan diangkut didalam bahtera Nuh lalu diletakkan di Baitul Maqdis.
Wafatnya Hawa
Ketika Adam wafat, Hawa tidak mengetahuinya sampai ia mendengar tangisan semua makhluq, binatang binatang, dan burung. Hari itu kebetulan ada gerhana matahari. Maka Hawa mendapat firasat dan bangkit dari kubahnya. Ia takut terjadi sesuatu pada Syits sebagaimana terjadi pada Habil.
Ia menuju kubah Adam, tetapi tidak menemukannya. Maka Hawa berteriak memanggil dengan suara keras.
Datanglah Syits. Ia sampaikan berita dengan lemah lembut. Serta menyuruhnya sabar dan tabah. Tetapi Hawa tidak mampu bersabar. Ia menjerit jerit, dan memukuli wajahnya sendiri. Ia juga merobek robek bajunya. Sifat Hawa ini berlaku kepada anak cucunya dari kalangan wanita sampai hari kiamat.
Setelah Adam disholatkan dan dikuburkan, Hawa tidak mau pergi dari kubur Adam selama 40 hari. Tidak mau makan hingga sakit. Para malaikat turut bersedih.
Dalam kesedihan itu, Hawapun dicabut rohnya. Ia meninggal dunia menyusul Adam. Ia dimandikan oleh anak anaknya yang perempuan. Lalu dikafani dengan kain kafan dari surga. Ia dimakamkan disebelah nabi Adam berjajar.
Dikatakan, wafatnya Hawa genap satu tahun setelah wafatnya Adam.
-oo0oo-
Kisah Nabi Adam a.s (9) : Wafatnya Adam dan Hawa'
Reviewed by subhan
on
13.20.00
Rating: 5