Cari Artikel

Asatidz Dan Asatidzah

 on Minggu, 03 Januari 2016  

Sekedar catatan kecil peringatan maulid Nabi Muhammad di Masjid An-Nur Rawadenok.
Mc dan beberapa orang yang menyampaikan sambutan, setiap kali memberi penghormatan kepada para ustadz mereka berkata : yang saya hormati para asatidz dan asatidzah. Termasuk pak ustadz bang Salim yang menyampaikan ceramah sebelum ustadz Subki al Bughuri.

Agak tergelitik mendengar 'salah kaprah' yang terlanjur menyebar.
Yang mereka maksud asatidz adalah ustadz ustadz laki laki. Dan yang mereka maksud asatidzah mungkin adalah ustadz ustadz perempuan. Padahal, lafadz asatidz dan asatidzah dua duanya untuk ustadz ustadz laki laki. Jadi yang kena penghormatan baru ustadz laki laki. Sedangkan ibu ibu ustadzah belum kena.
Srharusnya penghormatan yang benar adalah : yang saya hormati para asatidz dan ustadzat.
Lafadz ustadz adalah bentuk tunggal. Bentuk pluralnya menggunakan jama taksir yaitu asaatiidz dan asaatidzah. Lafadz asaatidzah adalah yang paling sering digunakan. Karena itu ustdz Subki Al Bughuri menyampaikan penghormatannya dengan benar. Katanya : yang mulia para asaatidzah dan ustadzaat. Ustadz Subki menurut saya memang ustadz yang 'ada isinya'.
Sedangkan jamak mudzakkar salimnya, yaitu ustadzuun atau ustaadziin jarang digunakan. Imam Muslim pernah berkata kepada imam Bukhari gurunya : anta ustadzul ustadzin.
Untuk perempuan perempuan (ustadzah), digunakan jamak muannas salim yaitu ustaadzaat.
Jadi kesimpulannya :
Untuk paj ustadz gunakanlah asaatidz atau asaatidzah atau ustadzun
Untuk ibu ustadzah gunakanlah ustaadzaat.
Jadi penghormatannya harusnya begini. Yang saya hormati para asaatidzah dan para ustaadzaat.

Asatidz Dan Asatidzah 4.5 5 subhan Minggu, 03 Januari 2016 Sekedar catatan kecil peringatan maulid Nabi Muhammad di Masjid An-Nur Rawadenok. Mc dan beberapa orang yang menyampaikan sambutan, setiap ...


7 komentar:

nawawinurmala.blogger.con mengatakan...

Selama ini memang di beberapa tempat kajian sering menyebutkan kedua hal tersebut, kalau tidak diluruskan mungkin akan salah seterusnya,, syukron ilmunya ,,

Unknown mengatakan...

syukran saya br paham

Lina Mardiana mengatakan...

Syuron

Unknown mengatakan...

Sepele untuk yang menguasai nahwu-sharaf. Hal baru dan penting untuk pemula....

Unknown mengatakan...

Hahahq

Unknown mengatakan...

Sukron Jazakallah khoir tadz..

Anonim mengatakan...

Terimakasih ilmunya, bukankah asaatidz/asatidzah (para guru laki²), dan ustaadzaat (para guru perempuan), kenapa harus pake para adatidz dan para ustadzaat, gak bisakah tanpa kata "para"

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Find Us On Facebook

Flickr Images

Video Of Day

Pages

Formulir Kontak