Kisah Nabi Syits a.s Dan Anak Cucunya
Wasiat Adam dan Kuda Maimun
Ketika nabi Adam as menjelang wafat, ia memanggil anaknya yang bernama Hibatullah (Syits) untuk menemuinya di ranjang kematiannya. Adam as. memberikan beberapa wasiat kepada Syits as. Diantara wasiatnya adalah agar senantiasa berpegangan kepada tali yang kuat yaitu agama Allah swt. Dan hendaknya bersaksi bahwa :
"Tiada Tuhan selain Allah dan beriman kepada Muhammad Rasulullah"
Syits bertanya, siapa Muhammad...?
Adam berkata :
"Wahai anakku, sesungguhnya aku telah melihat namanya (Muhammad) tertulis dinding dinding Arsy. dan di pintu pintu surga. Aku juga melihat namanya tertulis di semua tingkatan langit dan di daun daun pohon Tuba disurga"
Setelah menyampaikan wasiatnya, Adam melepaskan cincin dari jari jarinya. Kemudian Adam menyerahkan cincin itu kepada Syits. Selanjutnya Adam menyerahkan Tabut, sambil berkata :
"Sesungguhnya Allah akan menyiapkan untukmu pakaian jihad. Perangilah saudaramu Qabil. Allah akan memberikan kemenangan kepadamu"
Ketika Syits menerima wasiat dari Adam, ia telah berusia 400 tahun. Anak anak Adam yang lain mematuhinya dan berbaris mendukung Syits. Kemudian kepadanya diserahkan Kuda Maimun milik Adam. Kuda itu sangat elok dan gagah. Warnanya indah. Bagian dahi kepalanya putih (disebut Gurrah) dan bagian kakinya putih (disebut Tahjil). Bila ia meringkik, semua binatang akan menyambutnya dengan tasbih.
Kemudian Allah memerintahkan Syits untuk memerangi Qabil. Dikarenakan Qabil telah membunuh Habil. Kemudian memisahkan diri disuatu tempat dan membangun bala tentara dari anak cucunya sendiri. Ia menghamili saudara kembarnya sehingga mengandung berkali kali. Ia juga menolak dakwah yang disampaikan Nabi Adam as kepadanya.
Syits berangkat membawa pedang ayahnya. Dihadapannya, sebuah tongkat bersinar terbuat dari Yaqut memandunya. Tongkat itu dibawa malaikat. Sinarnya terang baik siang maupun malam. Rombongan itu diapit oleh para malaikat.
Iblis, yang mengetahui rencana Syits, segera bergerak menemui Qabil. Dia sampaikan semua berita tentang tentara Syits. Tentang jumlah kekuatannya dan persenjataannya. Maka Qabil menghimpun kekuatan dan menyiapkan dirinya untuk berperang. Namun demikian, didalam dirinya dihinggapi rasa gentar dan ketakutan yang hebat.
Akhirnya kedua tentara berhadap hadapan. Peperangan terjadi. Syits berhadapan langsung dengan Qabil. Setelah bertempur cukup lama, akhirnya Syits berhasil melumpuhkan Qabil. Peperangan berakhir dengan kemenangan Syits.
"Wahai anakku, sesungguhnya aku telah melihat namanya (Muhammad) tertulis dinding dinding Arsy. dan di pintu pintu surga. Aku juga melihat namanya tertulis di semua tingkatan langit dan di daun daun pohon Tuba disurga"
Setelah menyampaikan wasiatnya, Adam melepaskan cincin dari jari jarinya. Kemudian Adam menyerahkan cincin itu kepada Syits. Selanjutnya Adam menyerahkan Tabut, sambil berkata :
"Sesungguhnya Allah akan menyiapkan untukmu pakaian jihad. Perangilah saudaramu Qabil. Allah akan memberikan kemenangan kepadamu"
Ketika Syits menerima wasiat dari Adam, ia telah berusia 400 tahun. Anak anak Adam yang lain mematuhinya dan berbaris mendukung Syits. Kemudian kepadanya diserahkan Kuda Maimun milik Adam. Kuda itu sangat elok dan gagah. Warnanya indah. Bagian dahi kepalanya putih (disebut Gurrah) dan bagian kakinya putih (disebut Tahjil). Bila ia meringkik, semua binatang akan menyambutnya dengan tasbih.
***
Nabiyullah Syits as. Memerangi Qabil
Kemudian Allah memerintahkan Syits untuk memerangi Qabil. Dikarenakan Qabil telah membunuh Habil. Kemudian memisahkan diri disuatu tempat dan membangun bala tentara dari anak cucunya sendiri. Ia menghamili saudara kembarnya sehingga mengandung berkali kali. Ia juga menolak dakwah yang disampaikan Nabi Adam as kepadanya.
Syits berangkat membawa pedang ayahnya. Dihadapannya, sebuah tongkat bersinar terbuat dari Yaqut memandunya. Tongkat itu dibawa malaikat. Sinarnya terang baik siang maupun malam. Rombongan itu diapit oleh para malaikat.
Iblis, yang mengetahui rencana Syits, segera bergerak menemui Qabil. Dia sampaikan semua berita tentang tentara Syits. Tentang jumlah kekuatannya dan persenjataannya. Maka Qabil menghimpun kekuatan dan menyiapkan dirinya untuk berperang. Namun demikian, didalam dirinya dihinggapi rasa gentar dan ketakutan yang hebat.
Akhirnya kedua tentara berhadap hadapan. Peperangan terjadi. Syits berhadapan langsung dengan Qabil. Setelah bertempur cukup lama, akhirnya Syits berhasil melumpuhkan Qabil. Peperangan berakhir dengan kemenangan Syits.
***
Tewasnya Qabil Dan Dakwah Syits as
Qabil ditangkap sebagai tawanan. Beberapa orang anak cucunya juga ditawan. Malaikat datang membawa rantai dari neraka Jahannam. Qabil dibelenggu dengan rantai itu pada bagian tangan dan lehernya. Kemudian digiring. Qabil merengek rengek kepada Syits :
"Wahai Syits. Ingatlah persaudaraan kita. Jagalah kerohiman itu"
Syits menjawab :
"Tidak ada kerahiman antara kita, setelah kau bunuh Habil dengan aniaya".
Kemudian malaikat membawa Qabil menuju Ain Syams di negeri Maghrib. Kemudian ia diikat menghadap matahari. Qabil tetap bersikeras dengan kekafirannya. Maka dia dibiarkan disitu sampai mati sebagai orang kafir. Kemudian anak cucunya yang tidak mau bertobat, dijadikan hamba sahaya.
Kemudian Syist membangun masyarakat. Ia membangun banyak kota. Ada seribu lebih kota yang ia bangun. Tiap tiap kota memiliki menara yang setiap hari mengumandangkan kalimat tauhid :
"laa ilaha illalllah. Adam shofwatullah wa Muhammad rasulullah."
Ia menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Menganjur anjurkan kebaikan dan melarang perbuatan jahat. Kemudian Allah menurunkan kepadanya 50 shahifah (lembaran lembaran suci). Ia membacakan sahifah sahifah itu siang dan malam kepada pengikutnya. Ia juga mengamalkan isi shahifah itu. Suasana damai, tidak ada permusuhan sama sekali. Tiada dendam, kedengkian dan kefasikan.
***
Usaha Iblis Menghambat Syits as.
Iblis sangat dengki melihat kedamaian itu. Ia mencari cara untuk menjatuhkan Syits. Suatu hari Iblis menyamar menjadi seorang wanita cantik. Ia mendatangi Syits as.
Syits berkata : Kau siapa ?
Iblis berkata : "Aku wanita surga. Allah mengutusku kepadamu untuk kau nikahi. Aku bukan keturunan Adam."
Syits berkata : "Aku tidak pernah mendapat perintah seperti itu. Tidak ada wahyu yang mengabariku. Aku yakin kamu Iblis ."
Wanita itu tertawa : "Jangan kau durhakai perintah Tuhanmu. Aku wanita surga. Kau harus menikahi aku."
Iblis terus menerus merayunya.... Sehingga hampir hampir Syits as. tergoda. Sampai akhirnya Malaikat menyerunya : " Wahai Nabi Allah....kau benar. Itu hanyalah Iblis musuhmu."
Maka Syits segera menangkapnya. Kemudian ia mencekiknya, bermaksud membunuhnya. Iblis tertawa:
"Lepaskan aku. Percuma kau mencekik leherku. Aku tidak akan mati sampai hari kiamat tiba."
Syits tetap tidak mau melepaskan. Iblis menyerah. Ia berkata : "Lepaskan aku, dan aku berjanji tidak akan mendatangimu lagi setelah ini."
Maka Syits as. melepaskannya. Dan Iblis tidak pernah kembali lagi kepadanya.
Setelah Adam wafat, Syits hidup selama 200 tahun. Syits memiliki anak bernama Anusy. Perawakannya sama dengan Syits. Gagah, tinggi dan berwibawa. Syits wafat pada usia 720 tahun. Sebelum wafat, ia telah memberikan wasiat dan kepercayaan kepada Anusy, anaknya ini untuk melanjutkan dakwahnya. Pedang dan tabut diserahkan kepada Anusy. Ia ditugasi berdakwah dan menumpas keturunan Qabil yang masih kafir.
Setelah Anusy, kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya bernama Qainan. Ia hidup 250 tahun setelah Anusy, sang bapak wafat.
Kemudian Qainan menunjuk salah satu anaknya yang paling berwibawa bernama Mahlail. Saat ia memimpin, manusia dimuka bumi ini telah banyak sekali. Tanah Haram telah penuh sesak. Maka ia membagi tanah haram dan sekitarnya menjadi 5 bagian. Kemudian ia memilih 5 orang paling soleh diantara anak anaknya untuk memimpin tiap bagian negeri itu, melanjutkan dakwah, dan menegakkan syariat Adam.
Lima orang soleh itu adalah : Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr.
Mereka inilah, yang setelah meninggal dibuatkan patung oleh kaumnya, karena mereka mencintainya. Patung itu dibuat hanya untuk mengenang jasanya. Namun oleh orang orang sesudahnya, patung itu disembah sebagai tuhan. Dan itu menjadi penyembahan berhala pertama dimuka bumi.
Setelah Mahlail, dakwah dilanjutkan oleh anaknya bernama Akhnukh (Enoch). Dia adalah Nabiyullah Idris alaihissalam.
WALLAHU A'LAM BIS SHAWAB...
-oo0oo-
Syits tetap tidak mau melepaskan. Iblis menyerah. Ia berkata : "Lepaskan aku, dan aku berjanji tidak akan mendatangimu lagi setelah ini."
Maka Syits as. melepaskannya. Dan Iblis tidak pernah kembali lagi kepadanya.
***
Keturunan Syits, dan Siapakah Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr
Setelah Adam wafat, Syits hidup selama 200 tahun. Syits memiliki anak bernama Anusy. Perawakannya sama dengan Syits. Gagah, tinggi dan berwibawa. Syits wafat pada usia 720 tahun. Sebelum wafat, ia telah memberikan wasiat dan kepercayaan kepada Anusy, anaknya ini untuk melanjutkan dakwahnya. Pedang dan tabut diserahkan kepada Anusy. Ia ditugasi berdakwah dan menumpas keturunan Qabil yang masih kafir.
Setelah Anusy, kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya bernama Qainan. Ia hidup 250 tahun setelah Anusy, sang bapak wafat.
Kemudian Qainan menunjuk salah satu anaknya yang paling berwibawa bernama Mahlail. Saat ia memimpin, manusia dimuka bumi ini telah banyak sekali. Tanah Haram telah penuh sesak. Maka ia membagi tanah haram dan sekitarnya menjadi 5 bagian. Kemudian ia memilih 5 orang paling soleh diantara anak anaknya untuk memimpin tiap bagian negeri itu, melanjutkan dakwah, dan menegakkan syariat Adam.
Lima orang soleh itu adalah : Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr.
Mereka inilah, yang setelah meninggal dibuatkan patung oleh kaumnya, karena mereka mencintainya. Patung itu dibuat hanya untuk mengenang jasanya. Namun oleh orang orang sesudahnya, patung itu disembah sebagai tuhan. Dan itu menjadi penyembahan berhala pertama dimuka bumi.
Setelah Mahlail, dakwah dilanjutkan oleh anaknya bernama Akhnukh (Enoch). Dia adalah Nabiyullah Idris alaihissalam.
WALLAHU A'LAM BIS SHAWAB...
-oo0oo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar