Apakah Allah Punya Sifat Maha Penipu ? Pengajian Tafsir Di Masjid Al Haram
Suasana Pengajian di Masjidil Harom (Ilustrasi) |
Hari itu (Kamis, 16 November 2017 ) setelah sholat asar saya tidak pulang ke hotel. Saya mau berdiam dulu di Masjidil Haram sampai isya baru pulang.
Pengajian Tafsir
Terdengar suara pengajian melalui pengeras suara. Saya bangkit mencari sumber suara. Saya lihat ada kerumunan orang memegang kitab. Saya bisa baca dari sampul kitabnya Tafsir Sa'di.
Seorang Syekh yang sangat berwibawa duduk dikursi khusus yang memang disediakan di beberapa tiang masjid. Sekilas wajahnya mengingatkan saya kepada Syekh Bin Baz yang fotonya sering saya lihat di internet. Malah saya sempat bergumam : "waah Syekh bin Baz masih hidup".
Saya tidak tahu siapa nama syekh itu. Dia tidak memegang kitab. Matanya sepertinya tidak melihat (buta). Dia hanya duduk menyimak.
Dibawahnya ada seorang anak muda duduk sambil membaca tafsir didepan mikropon. Saya tahu yang dibaca adalah Surat Ibrahim ayat ayat terakhir (ayat 46 - 50) yaitu bagian ayat yang berbunyi waqad makaruu makrohum waindallahi makruhum....dst.
Sesekali syekh tadi menegur dan mengoreksi bacaan muridnya tadi. Dia betulkan i'rabnya tanpa melihat kitab.
Dimejanya (sebenarnya itu pegangan kursi yang dibuat besar seperti mejanya anak kuliahan) tergeletak beberapa smartphone milik murid muridnya. Mereka meletakkannya disitu untuk merekam semua ucapan gurunya.
Setelah muridnya selesai membaca kitab tafsirnya, Syekh tadi menjelaskan. Penjelasannya dimulai dari mufrodatnya, i' rabnya, kandungan ayatnya dan seterusnya. Standar pengajian tafsir lah.
Apakah Allah Punya Sifat Menipu ?
Kemudian masuklah sesi tanya jawab. Seorang penanya bertanya mengenai ayat waqad makaru makron..apakah Allah punya sifat maha penipu..(sifat makar)?
Syekh menjawab :
Allah hanya mempunyai sifat sifat baik dan sempurna (kamal). Seandainya ada sifat sifat buruk dalam pandangan manusia seperti sifat istihza' (mengejek), sifat menipu, maka untuk Allah pasti baik. Sebagaimana sifat sombong pada diri manusia. Bukankah menyombongi orang sombong itu baik dan terpuji..? Sifat menipu dalam diri Allah adalah baik karena hanya dilakukan kepada musuh musuhnya sebagai pembalasan.
Didalam alquran tidak satupun ayat yang menyebutkan Allah menipu dari permulaan. Allah tidak pernah memulai menipu atau mengejek. Tetapi penipuan dan ejekan Allah itu sifatnya membalas.
Perhatikan ayat ayat berikut :
إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا وَأَكِيدُ كَيْدًا
Sesungguhnya mereka merencanakan tipudaya. Dan Akupun membuat tipu daya sebenar benarnya
Perhatikan dalam surah Yusuf ayat 5
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا
Ya'qub berkata, hai anakku jangan kau ceritakan mimpimu kepada saudaramu, nanti mereka membuat tipu daya kepadamu dengan sebenar benarnya
Kemudian dibalas oleh Allah dalam ayat ke 76
كَذَٰلِكَ كِدْنَا لِيُوسُفَ
Demikianlah, kami buatkan tipu daya untuk Yusuf
Dalam Surah Al-Anfal ayat 80 :
ُوَيَـــمْكُرُوْنَ وَيــَمْكُرُ الله
Mereka membuat tipu daya dan Allah (pun) membuat tipu daya
Demikian juga dalam surah Ibrahim :
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِندَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِن كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ
Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu
Wallahu Alam
Tanya jawab terhenti karena Syeikh melihat temannya dari kejauhan (ternyata beliau bisa melihat) dan dia memanggilnya. Keduanya saling berpelukan dan berbasa basi.
Kemudian masuk waktu isya. Pengajian ditutup. Syeik itu berdiri dan murid muridnya berebut menciumnya. Bukan tangan yang dicium tetapi jidatnya. Syekh itu berlalu bersama temannya dengan pengawalan askar.
Mudah mudahan bermanfaat.
Apakah Allah Punya Sifat Maha Penipu ? Pengajian Tafsir Di Masjid Al Haram
Reviewed by subhan
on
00.30.00
Rating: 5