Cari Artikel

Disuguhi Solawatan Koplo

 on Minggu, 20 Desember 2015  

Catatan Hari Pertama Tour Walisongo 2015

Perjalanan hari pertama Ziarah walisongo dan Lombok. Bus yang kami tumpangi cukup nyaman. Anak anak santri masih bersemangat. Mereka berisik bukan main. Perjalanan diawali dengan doa bersama. Setelah berdoa, suasana sedikit tenang. Santri ada yang sarapan, ada yang memainkan gadget masing masing. Saya sendiri menikmati tayangan sholawatan Habib Syech dari HP saya. 


Tidak lama kemudian, saya terpaksa berhenti menonton Habib Syekh karena ada suara keras kendang dimainkan. Irama kendangnya adalah irama koplo. Irama khas dangdut Pantura. Suara itu berasal dari DVD yang diputar oleh kru bus pariwisata. 

Saya mengalihkan pandangan kedepan. Kearah layar televisi. Ada dua televisi di bis yang saya tumpangi. Satu tv utama yang cukup besar. Satu lagi tv ukuran agak kecil ditengah bus. Tampaknya semua santri juga langsung mematikan gadgetnya, dan beralih ke tayangan. 

Selanjutnya tampil tayangan penyayi berjilbab, dengan baju ketat. Dari keterangan running teks, saya tahu bahwa yang diputar adalah grup dangdut New Palapa. Setelah memainkan irama, akhirnya sang penyanyi melantunkan suaranya. Ternyata dia sholawatan...!

Tentu tidak ada yang salah dengan itu. Mengutip KH Anwar Zahid, boleh saja shalawat dibaca dengan berbagai irama. Mau dangdut atau metal. Tapi menurut saya sholawat di koploin kok kurang pas. Gak enak dan tidak menyejukkan. 

Karena musik koplo dikenal dengan hentakan irama gendangnya cepat, membuat pendengarnya 'auto joged'. Identik dengan warung remang remang. Apalagi penyanyinya tidak menghilangkan kebiasaannya ketika menyanyi dangdut. Dia tetap genit. Dengan sekali kali berteriak "hoba..." 

New Pallapa Religi
Ini hanya illustrasi. Karena kaset yang diputar bukan ini.

Kemudian dari segi busana penyanyinya yang masih terlihat seksi meskipun tertutup. Kemudian si penyanyi wanita tidak paham benar apa yang sedang dia nyanyikan, sehingga sambil bersolawat, ia tetap memain mainkan mata genitnya. Kebiasaan ketika sedang nyanyi dangdut. Terlalu banyak bergerak dan berjoget. 

Benar benar pertunjukan yang tidak tepat, tidak menyejukkan dan bisa dianggap sebagai sebuah pelecehan. 

Sebaiknya owner grup grup dangdut ini, tidak sekedar ikut ikutan trend. Ketika lagu religi naik daun, mereka ikut ikutan membuat. Silahkan buat lagu religi tetapi disesuaikan dengan adab dan etikanya. Sehingga lantunan shalawat itu, selain enak dikuping juga menentramkan hati.

Sekali kali tonton video Habib Syekh. Beliau bersholawat tanpa banyak bergerak. Kemudian ketika jama'ahnya mulai tidak tertib, Habib Syekh pasti menegurnya. 

Wallahu A'lam

Disuguhi Solawatan Koplo 4.5 5 subhan Minggu, 20 Desember 2015 Dangdut koplo, sholawat koplo Catatan Hari Pertama Tour Walisongo 2015 Perjalanan hari pertama Ziarah walisongo dan Lombok. Bus yang kami tumpangi cukup nyaman. Anak an...


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Arsip Blog

Find Us On Facebook

Flickr Images

Video Of Day

Pages

Formulir Kontak