Khutbah Idul Fitri 1446 : Saling Memaafkan

 on Minggu, 13 April 2025  

KHUTBAH IDUL FITRI 1446 H SENIN, 31 MARET 2025


اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللهُ أَكْبَرُ ٣×... 
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.  لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ  . اللَّه أَكْبَرُ مَا صَامَ فِي نَـهَارِ رَمَضَانَ صَائِمْ ... اللهُ أَكْبَرُ ما َقَامَ فِي لَيَالِيْهِ قَائِمْ ... اللهُ أَكْبَرُ مَا تَابَ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ نَادِمْ . 
اللَّه أَكْبَرُ تَتَضَاعَفُ بِهِ اْلأُجُوْرْ... وَتَكْثُرُ الْـخَيْرَاتُ وَالْبَـركَاتُ وَالسُّرُوْرْ... وَيَنْجُو بِهِ الإنْسَانُ مِنْ عَذَابِ الْقُبُوْرْ.. وَاسْتَكْثَرَ مِنْ آلاَءِ اللهِ الشَّكُورْ . 
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ عِيْدًا لـِمَـنْ أَفْطَرْ... اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ .. لَهُ الْمُلْكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ... وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِي الْمَحْشَرْ... نَبِيٌّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرْ. 
اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ أَمَّا بَعْدُ. 
فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ :  يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.. 

Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT

Puji syukur kehadirat Allah, pagi ini sinar mentari dan gema takbir membelah cakrawala, mengiringi syukur yang melimpah dari lubuk hati yang paling dalam. 

Hari ini, seluruh alam turut bertasbih, menyaksikan wajah-wajah yang berseri penuh cahaya, setelah menapaki jalan kesabaran selama bulan Ramadan, sebulan penuh beribadah baik shiyam maupun qiyam dengan ikhlas dan penuh ketakwaan.

Maka pada hari ini bergembiralah... karena ampunan yang dijanjikan oleh Allah melalui lisan nabinya, akan diberikan.  Bergembiralah... karena hari ini adalah yaumul jawaiz. Hari pemberian hadiah dimana para malaikat berdiri disepanjang jalan, mengucapkan selamat. 

Allahu Akbar...3 x 
Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT

Pada hari ini Idul Fitri dirayakan oleh sekitar 2 milyar ummat Islam diseluruh dunia. Merupakan komunitas agama terbesar kedua di dunia. Namun demikian jumlah tersebut sedikit. Hanya sekitar 25% dari populasi global. Bila dihitung sepanjang zaman, sejak dimulainya dakwah Nabi Muhammad SAW sampai sekarang, maka orang orang yang beriman itu hanya bagaikan sehelai rambut . 
Dalam hadis di sebutkan :
إِنَّ مَثَلَكُمْ فِي اْلاُمَمِ كَمَثَلِ الشَّعْرَةِ الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ اْلأَبْيَضِ أوْ كَالرَّقَمَةِ فِي ذِرَاعِ الْحِمَارِ – رواه مسلم - 
"Sesungguhnya perumpamaan kalian di antara umat-umat lain laksana sehelai rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti bercak kecil di kaki seekor keledai."

Hadis ini menggambarkan betapa kecilnya jumlah umat Islam dibandingkan dengan umat-umat lain. Namun, yang sedikit bukanlah sekadar soal jumlah, melainkan kualitas dan kebermaknaan kehadiran mereka di dunia. Nyaris tak berarti. Dilemahkan oleh perselisihan di antara sesama Muslim. Terkotak-kotak dalam kelompok masing-masing. saling mengklaim kebenaran mutlak lalu merendahkan yang lain.

Allahu Akbar...3 x Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT

Diakui atau tidak, kita sering menodai hari-hari kita dengan perpecahan—baik dalam keluarga maupun di tengah umat Islam secara umum. Sering kali, kita terjebak dalam prasangka buruk, mudah tersulut emosi, dan cepat menghakimi sesama.  Apalagi di era digital, mudah bagi seseorang untuk mencari kesalahan sesama muslim tanpa dasar ilmu yang kuat. 

Zaman sekarang orang mengikuti kajian bukan untuk mencari ilmu, tetapi sekedar menunggu nunggu kesalahan orang lain. Begitu kesalahan itu diperoleh, mereka girang lalu dijadikan konten dengan judul judul jahat seperti : Kiai anu baca Qur'annya berantakan. Padahal cuma salah gunnah sedikit. Si Fulan itu ga bisa baca kitab. I‘rabnya ngawur...dan seterusnya.

Komentar seperti ini bukan lagi nasihat penuh hikmah, melainkan ajang mempermalukan. Bukan untuk membangun, tetapi untuk menjatuhkan. Hal semacam ini melemahkan kekuatan umat Islam secara keseluruhan. Kita memiliki satu Tuhan, satu kitab suci, dan satu Rasul, namun mengapa kita masih berpecah belah? Allah telah memperingatkan dalam firman-Nya:
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ لصَّابِرِينَ
"Janganlah kamu saling berselisih, karena akan menyebabkan kamu menjadi lemah dan hilang kekuatanmu. Bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Anfal: 46)

Allahu Akbar...3 x Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT

Ruang maaf manusia itu terbatas, bisa dibilang manusia adalah mahluk yang paling susah meminta maaf dan memaafkan. Mendapatkan maaf dari manusia, jauh lebih berat dan susah. Mengetahui diri kita salah saja, kita masih enggan meminta maaf, apalagi tak merasa bersalah sama sekali.

Maka pada momen Idul Fitri ini, mari kita jadikan sebagai momen rekonsiliasi. Saatnya membuka hati, saling maaf memaafkan untuk semua kesalahan yang disengaja maupun tidak. Karena Allah menggantungkan surga kita kepada orang lain. 

Sebuah hadis diriwayatkan oleh Imam Hakim,:
عن أنس رضي الله عنه قال : بَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ إذْ رَأَيْنَاهُ ضَاحِكًا حَتَّى بَدَتْ ثَــنَايَاهُ 
Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Suatu ketika, Rasulullah ﷺ duduk di antara para sahabat. Tiba-tiba, kami melihat beliau tertawa hingga tampak giginya yang putih berseri.
فَقَالَ لَهُ عُمَرُ : مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي ؟ 
Umar pun bertanya: "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, apa yang membuatmu tertawa?"
قَالَ : رَجُلَانِ مِنْ أُمَّتِي جَـــثَيَا بَيْنَ يَدَيْ رَبِّ الْعِزَّةِ فَقَالَ أَحَدُهُـمَا يَا رَبِّ خُذْ لِيْ مَظْلَمَتِي مِنْ أَخِيْ .
Beliau menjawab,
"Ada dua orang dari umatku yang berlutut di hadapan Rabb Yang Maha Mulia. Salah satunya berkata, ‘Ya Rabb, berikanlah hakku atas kezaliman yang dilakukan saudaraku.

فَقَالَ اللهُ : كَيْفَ تَصْنَعُ بِأَخِيْكَ وَلَـمْ يَبْقَ مِنْ حَسَنَاتِهِ شَيئٌ .
Allah pun berfirman,
"Bagaimana mungkin Aku memberikannya, sementara tiada lagi kebaikan yang tersisa pada saudaramu?"
 قَالَ : ياَ رَبِّ فَلْيَحْمِلْ مِنْ أَوْزَارِيْ. 
Orang itu menjawab,
"Jika demikian, biarlah ia memikul sebagian dosaku."
وَفَاضَتْ عَيْناَ رَسُوْلِ اللهِ بِالْبُكاَء ِ ثُـمَّ قَالَ : إِنَّ ذَلِكَ يَوْمٌ عَظِيْمٌ يـَحْتَاجُ النَّاسُ أنْ يـُحْمَلَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ . 
Mendengar ini, kedua mata Rasulullah ﷺ pun basah, air matanya jatuh perlahan. Lalu beliau berkata,
"Sungguh, hari itu adalah hari yang dahsyat, ketika manusia berharap ada yang dapat menanggung dosa-dosa mereka."
فَقَالَ اللهُ لِلطَّالِبِ : اِرْفَعْ بَصَرَكَ فَانْظُرْ فَرَفَعَ 
Kemudian Allah berfirman kepada si penuntut, "Angkatlah pandanganmu dan lihatlah."
فَقَالَ : يَا رَبِّ أَرَى مَدَائِنَ مِنْ ذَهَبٍ وَقُصُوْرًا مِنْ ذَهَبٍ مُكَلَّلَةً بِالُّلؤْلُؤِ . لِأَيِّ نَبِيٍّ هَذَا ؟ أَوْ لِأَيِّ صِدِّيْقٍ هَذَا ؟ أوْ لِأَيِّ شَهِيْدٍ هَذَا ؟  
Ia pun mengangkat wajahnya dan terpesona melihat kota-kota dari emas, istana-istana berkilauan
 bertabur mutiara. Lalu ia bertanya : "Wahai Rabb, untuk nabi siapakah ini? Atau untuk wali yang manakah? Atau untuk syuhada yang mana?"
قَالَ : لـِمَنْ أَعْطَى الثَّمَنَ . 
Allah menjawab, "Semua itu bagi siapa saja yang mampu membayar harganya."
قَالَ : يَا رَبِّ وَمَنْ يـَمْلِكُ ذَلِكَ ؟ 
Ia bertanya lagi, "Wahai Rabb, siapa yang sanggup membayarnya?"
قَالَ : أَنْتَ تَمْلِكُهُ 
Allah berfirman, "Engkau pun bisa memilikinya."
قَالَ : بِمَاذَا ؟ 
"Dengan apa?" tanyanya heran.
قَالَ : بِعَفْوِكَ عَنْ أَخِيْكَ . 
Allah berfirman, "Dengan maafmu kepada saudaramu."
قاَلَ : يَا رَبِّ إِنِّي قَدْ عَفَوْتُ عَنْهُ .
Hatinya luluh. Ia berkata,
"Wahai Rabb, aku telah memaafkannya."
 قَالَ اللهُ : فَخُذْ بِيَدِ أَخِيْكَ وَأَدْخِلْهُ الـْجَنَّةَ. 
Allah pun berfirman,
"Genggamlah tangan saudaramu, lalu masuklah kalian bersama ke dalam surga."
فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ عِنْدَ ذَلِكَ : اِتَّقُوْا اللهَ وَأَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ فَإِنَّ اللهَ يُصْلِحُ بَيْنَ الْمُسْلِمِيْنَ 
Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, "Bertakwalah kepada Allah, perbaikilah hubungan di antara kalian, karena sungguh, Allah akan mendamaikan hati-hati kaum muslimin."

Allahu Akbar...3 x Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT

Surga bukan tempat bagi mereka yang hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan bagi mereka yang hatinya pemaaf dan menjalin hubungan baik dengan sesama. Kita tidak akan masuk surga sendirian, karena kehidupan ini dibangun atas dasar kebersamaan. Kita butuh ridho dari orang tua, ilmu dari guru, dukungan dari sahabat, dan kasih sayang dari sesama Muslim. 

Dalam Al-Qur'an, Allah juga menggambarkan bagaimana penghuni surga:
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam dalam hati mereka, sehingga mereka menjadi saudara yang saling berhadapan di atas dipan-dipan surga." (QS. Al-Hijr: 47)

Oleh karena itu, jika kita ingin meraih surga, janganlah merusak ukhuwah dengan kebencian dan perpecahan. Sebaliknya, perbanyaklah cinta, saling menolong, dan menjaga hubungan baik dengan sesama, karena di akhirat kelak, mereka yang kita sakiti mungkin justru yang kita butuhkan untuk mengantarkan kita ke surga.

Semoga kita menjadi umat yang bersatu, saling menguatkan dalam kebaikan, dan menjadi pribadi yang lebih dekat kepada Allah. Semoga Allah merahmati kita dengan hati yang bersih, lisan yang santun, dan ukhuwah yang erat. 

Taqabbalalohu minna wa minkum. Fi kulli ‘aamin wa antum bi khoir. Amiin, Amiin. Ya Robbal a’lamiin.
جَعَلَنَا اللهُ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْـمَغْفُوْرِيْنَ وَ عَسَاكُمْ مِنْ عُوَّادِهِ كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ .باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ . وَنَفَعَنِي وَإِياَّكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ اْلأَياَتِ وَالذِّكْرِ الْحِكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ 
 



Khutbah Idul Fitri 1446 : Saling Memaafkan 4.5 5 subhan Minggu, 13 April 2025 KHUTBAH IDUL FITRI 1446 H SENIN, 31 MARET 2025 اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللهُ أَكْبَرُ ٣×...  اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا و...


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Find Us On Facebook

Flickr Images

Video Of Day

Pages

Formulir Kontak



Cari Artikel

Pages

Blog Indonesia