UGM

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgIVvrnhPAC_-Tj3OUrfv-ggnwiqgl3lSxUxUbxmRiTUpG8RIS8zDMmEE9Ekgsvh8tX6mRcur60MBQ08_3Cey1947QOIXoUcVJKMYzZllYRPY2savNdEJdX4p8gr2_bfYA_MGnkmRIhViP/s1600/UGM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgIVvrnhPAC_-Tj3OUrfv-ggnwiqgl3lSxUxUbxmRiTUpG8RIS8zDMmEE9Ekgsvh8tX6mRcur60MBQ08_3Cey1947QOIXoUcVJKMYzZllYRPY2savNdEJdX4p8gr2_bfYA_MGnkmRIhViP/s1600/UGM.jpg" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <br /></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Sesuai dengan agenda perjalanan kami, akhirnya rombongan siswa Madrasah Aliyah Al-Hamidiyah tiba di kampus UGM (Universitas Gajah Mada) pada tanggal 07 Maret 2016. Rombongan dipecah menjadi dua. Siswa siswa program IPA diarahkan menuju Fakultas Tekhnik Pertanian. Siswa siswa program IPS dan Keagamaan, diarahkan ke Fakultas Hukum UGM. Kebetulan saya ikut rombongan yang terakhir ini.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Dapat berkunjung dan diterima di kampus UGM ini adalah sesuatu yang patut disyukuri, mengingat mereka juga memiliki banyak tamu dan sejumlah kegiatan yang padat. Karena itu, dalam kesempatan yang sangat berharga ini sebisa mungkin saya buatkan catatannya.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8086XrPCRyXtLlkDucEmaU2L3wcqUSAHbrhqC2zJjh3TVw9n9ipowoBJ7JsX7PxLCW6wwEADWgfTcmO2LQO9TUtiHv57DSo2ZEJ_MwtBVMNTy4ADWbHAwtNNE8TAY3QlKvpF7-P3Qw7cJ/s1600/UGM3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="344" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8086XrPCRyXtLlkDucEmaU2L3wcqUSAHbrhqC2zJjh3TVw9n9ipowoBJ7JsX7PxLCW6wwEADWgfTcmO2LQO9TUtiHv57DSo2ZEJ_MwtBVMNTy4ADWbHAwtNNE8TAY3QlKvpF7-P3Qw7cJ/s640/UGM3.JPG" width="640" /></a></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7jEScXF9RN4PXqIgGyySFjShyphenhyphen95dLxj78NJN3EOaf3yfhc0T34Er-0nyFthKoeLsUxA8qfcCrhjAD_oE7FEmgoA22mnWBQ9jXMBlIlmQwrlURiLt5jWtJcDNfQX5oPjRbJ3W3Rh4Geuma/s1600/UGM4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7jEScXF9RN4PXqIgGyySFjShyphenhyphen95dLxj78NJN3EOaf3yfhc0T34Er-0nyFthKoeLsUxA8qfcCrhjAD_oE7FEmgoA22mnWBQ9jXMBlIlmQwrlURiLt5jWtJcDNfQX5oPjRbJ3W3Rh4Geuma/s1600/UGM4.JPG" /></a></div> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /> <br /></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Berikut ini beberapa hal yang berhasil saya catat dalam kesempatan berkunjung ke Fakultas Hukum UGM :</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Rombongan kami diterima oleh Bapak Dr. Sulastriyono,S.H, M.Si  (Wakil Dekan Bidang Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat), serta beberapa dosen. Sementara dari Madrasah Aliyah Al-Hamidiyah, diwakili oleh Bapak Jauhari, Lc. </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <h3> UGM Dan Madrasah </h3> Ustadz Jauhari, Lc sebagai perwakilan dari Madrasah Aliyah Al-Hamidiyah dalam sambutannya sedikit menyinggung mengenai kurangnya lulusan madrasah diterima di UGM. Beliau juga meminta penjelasan tentang berapa besar peluang anak anak Madrasah bisa diterima di UGM. Karena selama ini, lulusan madrasah kurang terserap di UGM sehingga terlanjur ada anggapan bahwa UGM adalah universitas ga mau madrasah.<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJob2HpztYrjNn9idbQqaGrc0giS9plin-Xevlhyphenhyphenx-wA_Yt6853O4FuIdlOWNaurVGTq-ZUpYjuk70Y6dcgvqOLq8VFvs7bws4DOBQZGzR0dsQR5jzrwosmTityUq4cJIfjyvE4ZThEdnj/s1600/UGM2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJob2HpztYrjNn9idbQqaGrc0giS9plin-Xevlhyphenhyphenx-wA_Yt6853O4FuIdlOWNaurVGTq-ZUpYjuk70Y6dcgvqOLq8VFvs7bws4DOBQZGzR0dsQR5jzrwosmTityUq4cJIfjyvE4ZThEdnj/s1600/UGM2.JPG" /></a></div> <br /> <br /> Bapak Sulastriyono, menjelaskan bahwa kurangnya jumlah anak anak madrasah yang diterima di UGM dibandingkan dengan sekolah non Madrasah, bukan karena UGM tidak membuka kepada lulusan madrasah. Ada banyak mahasiswa UGM yang berasal dari madrasah. Bahkan ada lulusan UGM yang sudah menjadi guru besar dan dia adalah lulusan pesantren. Prof. Muhammad Habib adalah lulusan Gontor.<br /> <br /> Yang menyebabkan kurangnya lulusan madrasah di UGM disebabkan oleh beberapa hal, antara lain faktor daya saing dan peminatan (kebanyakan lulusan madrasah tidak menjadikan UGM sebagai pilihan dalam melanjutkan pendidikan). Jangan mengandalkan nilai KKM bila ingin kuliah di UGM. <br /> <br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpayPwGubTBOW42UG2FzJqgUSP7z0PSzxUDnzhhif3-yuRSHE2YiQSwy1fuJ0CymPbZ13eRWce5vfImsebO1DPr_zlDX3jP8RFz6Ey7ShadsLTh0K5tJ9MJBSSjK_87elZUkwwSc4p611n/s1600/UGM5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpayPwGubTBOW42UG2FzJqgUSP7z0PSzxUDnzhhif3-yuRSHE2YiQSwy1fuJ0CymPbZ13eRWce5vfImsebO1DPr_zlDX3jP8RFz6Ey7ShadsLTh0K5tJ9MJBSSjK_87elZUkwwSc4p611n/s1600/UGM5.JPG" /></a></div> <br /></div> <br /> <h3> Fakultas Hukum UGM </h3> Selanjutnya penjelasan dari Bapak Sulastriyono tentang Fakultas Hukum UGM, antara lain :<br /> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /> Usia Fakultas Hukum UGM lebih tua dari UGM sendiri. Lahir pada tanggal 17 Februari 1946, dan kuliah perdana pada tanggal 13 Maret 1946. Perkuliahan dilakukan di Keraton Yogyakarta hingga tahun 1973.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> S1  S2 S3.</div> <div style="text-align: justify;"> S1 kelas international ( 8 tahun) materinya international legal system dengan biaya 25 juta persemester. dan program biasa (reguler). Tahun 2015 menerima 370 orang, 50% dari undangan. Tahun 2016 akan dikurangi menjadi 40%.  Karena disinyalir ada markup nilai. Padahal siswa tersebut tidak mampu bersaing dengan yang lain. Bidik misi untuk anak anak tidak mampu tetapi memiliki prestasi. Anak anak 3 T tertinggal, terluar, termiskin. Pembayaran reguler ukt (uang kuliah tunggal) persemester. Untuk orang tua dengan penghasilan 10juta keatas, dikenakan biaya kuliah tertinggi yaitu 8 juta persemester. Untuk selanjutnya bisa sampai ukt terendah yaitu rp.0.</div> <div style="text-align: justify;"> Tidak akan bisa masuk fak hukum ugm bila nilainya masih kkm. Pilih kuliah sesuai keinginan dan kemampuan. Terakhir doa.</div> <br /> Untuk program international, bahasa inggris dijadikan pefoman dalam menentukan penerimaan siswa, karena seluruh perkuliahan menggunakan bahasa inggris. Kurang dalam bahasa inggris akan membawa kesulitan bagi yang bersangkutan.<br /> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Anak program IPA bisa masuk fak hukum karena saat ini tidak terlalu banyak perbedaan. Ada program campuran, lintas fakultas. Anak IPS juga bisa masuk kedokteran. </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Sebaran alumni sejakbtahun 46 sudah ribuan banyak yang jadi notaris advokat hakim diplomat dan lsm lsm. Ada juga yang jadi tukang parkir. Dengan penghasilan 2juta per hari. Karena ilmunya tinggi melakukan tugasnya dengan profesional.</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <br /></div>

Sesuai dengan agenda perjalanan kami, akhirnya rombongan siswa Madrasah Aliyah Al-Hamidiyah tiba di kampus UGM (Universitas Gajah Mad...

Siswa Siswi SMP Ini Diajarin Nyawer

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghLXkMO_6F7Ces_AYPZakX641PzZA28c65yJqp7nauMypGAgfeoymCZlM8wPqbzVu3UwIgZVej__RezJiTa4CozNcTxhEi9hNbMyy1dFiY-Bvodm3n1UoU6T0TXBYcSa70Tg2CpqKNOYDh/s1600/nyawer+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghLXkMO_6F7Ces_AYPZakX641PzZA28c65yJqp7nauMypGAgfeoymCZlM8wPqbzVu3UwIgZVej__RezJiTa4CozNcTxhEi9hNbMyy1dFiY-Bvodm3n1UoU6T0TXBYcSa70Tg2CpqKNOYDh/s1600/nyawer+1.jpg"></a></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Masih kecil kecil udah diajarin nyawer oleh guru gurunya. Mau jadi apa anakmu...Makanya sekolahin anak di madrasah saja. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Sebuah pemandangan memprihatinkan dan menyedihkan tampak di rumah makan Paradise Wates Jogjakarta. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Siswa siswa sebuah SMP dari Cirebon berjoget mengerumuni seorang penyanyi berpakaian seksi. Tidak ketinggalan juga para siswinya. Siswi siswi yang rata rata berjilbab itu, juga ikut berjoget berbaur bersama siswa laki laki. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Mereka tampak terlalu kecil untuk menikmati hiburan orang dewasa. Hebatnya, apa yang mereka lakukan itu mendapat dukungan dari kepala sekolah dan guru gurunya. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Pemandangan seperti ini sebenarnya sudah sering saya saksikan di paradise. Sebelumnya pada bulan desember saya juga mampir disini dan menjumpai pemandangan yang sama. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Rumah makan ini memang favorit tempat singgah murid murid yang tour ke Jogjakarta. Silahkan cek sendiri ke lokasi. Kalau pak menteri pendidikan mau nongkrong disini pada musim liburan, pasti akan menjumpai pemandangan yang saya ceritaka ini.</div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Malam itu pada (6 Maret 2016), saya dan rombonga santri madrasah kelas sepuluh, mampir untuk makan malam di Paradise. Semula keadaan tertib, tidak terjadi apa apa. Hanya ada tamu tamu yang menikmati hidangan. Kemudian penyanyi wanita naik kepanggung dengan penampilan seksi (memakai rok sangat tinggi dengan penutup dada melorot rendah). Setelah itu baru suasana riuh.</div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Terdengar pengumuman bahwa lagu dipersembahkan untuk rombongan siswa SMP dari Cirebon dan Tangerang Selatan (yang disebut terakhir ini belum datang). Kemudian dipersilahkan kepada guru dan siswa yang mau ikutan berjoget untuk maju kedepan. Tanpa ragu ragu para siswa pun maju kedepan dan berjoget seliar liarnya. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Yang berjilbab pun ikut maju berjoget. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Ya Allah...badan mereka masih kecil kecil...masih kanak kanak. Kalo itu anak saya pasti sudah saya seret pulang. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Selanjutnya si penyanyi mulai menghasut penonton untuk nyawer dengan iming iming boleh naik panggung dan berjoget bersama si penyanyi. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Bukan orang dewasa yang maju. Justru yang maju pertama adalah siswi berjilbab, sambil mengacung acungkankan lembaran uang. Iapun dipersilahkan joget dipanggung. Aksi itu akhirnya memancing siswa siswa lain. Maka selanjutnya siswa laki laki menyerbu ke atas semuanya mengacungkan uang. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Mereka tidak ingat bahwa perjalanan mereka dibiayai orang tua, tidak ingat sama sekali bagaimana susah payah orang tua mereka mencarikan ongkos untuk jalan jalan.</div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Para guru dan kepala sekolah bertepuk tangan memberi semangat. Ketika keadaan makin riuh, kepala sekolah mengatur anak anaknya agar berjoget bergiliran empat empat. Kemudian dipanggil osisnya untuk berjoget. Iringan lagu lagu koplo terus dimainkan.</div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Kemudian datanglah momen paling miris. Masjid yang jaraknya hanya 10 meter dari situ mengumandangkan adzan Isya'. Mereka tidak peduli dan terus berjoget dan bernyanyi. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Beberpa guru dan siswa tampak meninggalkan acara dan mengambil air wudu. Sementara yang lain tidak peduli. Kemudian didirikan sholat Isya, dan saya mengimami. Sholat kami benar benar terganggu oleh suara suara mereka. Setelah sholat saya mencoba mendekati beberapa guru yang beristirahat di masjid. Saya tanyakan komentar mereka mengenai kegiatan siswa siswanya itu. Jawaban yang saya dapat cuman satu kata : <br> RUSAK....!!!</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Jelas rusak. Dicari pembenarannya dari sudut manapun tetap tidak ada alasan yang bisa diterima. Disaat pemerintah hendak menekankan pendidikan pada aspek moral dan akhlaq mulia, mereka malah tidak peduli murid muridnya  mau jadi apa. <br> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <br></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKG7mSRbrfdU0a6FXjB_KnBpepYnem8db-Igg-I3o8TlDKQ-Rb-T_GgvRQWMqVkYa58XbsYQA9PEYmGoA8zE-rc8bVwGMN2mE1hkOfltG5ZO32wEYrXM9jV0yi1m18iFbBJWdrRPLxSiCY/s1600/20160306_190848.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKG7mSRbrfdU0a6FXjB_KnBpepYnem8db-Igg-I3o8TlDKQ-Rb-T_GgvRQWMqVkYa58XbsYQA9PEYmGoA8zE-rc8bVwGMN2mE1hkOfltG5ZO32wEYrXM9jV0yi1m18iFbBJWdrRPLxSiCY/s640/20160306_190848.jpg"> </a> </div>

Masih kecil kecil udah diajarin nyawer oleh guru gurunya. Mau jadi apa anakmu...Makanya sekolahin anak di madrasah saja.  Sebuah pemand...