Kisah Para Ahli Waro

<div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisJMip1qYRYvyF5dmC-J411N8YK3t5qwdA1Z_UMyke-4UKxfgifvGopy029YewFUir8UtIyGBVkJ5HzinKXpxV4skvdqXCJBTJYgC1K5s7xGlyFf9qFDxUA5q3sT6CFKq0zKlwjESFanWYlu8hMXQ10mf4TkrVU9ZyCFnC0UVlCaysYUULyOv54MXMcQ/s768/Ahli%20Waro'.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="432" data-original-width="768" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisJMip1qYRYvyF5dmC-J411N8YK3t5qwdA1Z_UMyke-4UKxfgifvGopy029YewFUir8UtIyGBVkJ5HzinKXpxV4skvdqXCJBTJYgC1K5s7xGlyFf9qFDxUA5q3sT6CFKq0zKlwjESFanWYlu8hMXQ10mf4TkrVU9ZyCFnC0UVlCaysYUULyOv54MXMcQ/w640-h360/Ahli%20Waro'.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div>Waro' adalah salah satu akhlaq mulia dan merupakan salah satu maqamat sufiyah. <div>Waro' bisa didefinisikan sebagai sikap selalu berhati hati dalam menggunakan atau memakan sesuatu, meskipun itu halal. Misalnya, para ulama tidak mau makan makanan yang dijual dipasar. Bukan karena haram atau kotor, tetapi karena makanan itu terlanjur dilihat dan diinginkan oleh kaum miskin. </div><div>Sikap waro' seperti ini akan membuat pelakunya terhindar dari syubhat apalagi haram. </div><div><br /></div><div>Ada beberapa kisah teladan mengenai sikap waro' ini. Kami tulis beberapa diantaranya, sebagai berikut : </div><div><br /></div><div><i><b>1.  Kisah Umar bin Khattab dan Segelas Susu</b></i></div><div><i><b><br /></b></i></div><div>Suatu pagi, segelas susu diantarkan kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Beliau saat itu telah menjabat sebagai Khalifah. </div><div><br /></div><div>Umar menerima susu tersebut kemudian meminumnya sampai habis. Setelah itu beliau mengucap syukur dan bertanya : Ini susu paling segar yang masuk ke perutku pagi ini. </div><div><br /></div><div>Dari manakah susu ini ? </div><div><br /></div><div>Pengantarnya berkata, dari unta sedekah yang diperas pagi tadi. </div><div>Umar bertanya : apakah rakyatku sudah mencicipinya ? </div><div><br /></div><div>Pengantarnya menjawab : bahkan engkaulah yang pertama meminumnya wahai Amirul mukminin...</div><div><br /></div><div>Seketika Umar bin Khattab bangkit kemudian memuntahkan susu itu. Kemudian dia berkata : سيد القوم ٱخرهم شربا </div><div>(Seorang pemimpin itu, menjadi yang paling akhir minum)..</div><div><br /></div><div>Catatan : Umar memuntahkan susu itu bukan karena haram, tetapi karena rakyatnya blm minum. Dalam pandangan Umar, seorang pemimpin harus paling akhir kenyang. Rakyat harus didahulukan. </div><div><br /></div><div><i><b>2.  Kisah Umar bin Abdul Aziz dan madu</b></i></div><div><i><b><br /></b></i></div><div>Kisah ini nyaris serupa dengan kisah Umar bin Khattab. Kali ini menimpa Umar bin Abdul Azis.</div><div>Suatu hari dia sangat berselera kepada madu. Istrinya tahu itu, diam diam menitipkan uang 1 Dinar kepada kurir pengantar pos untuk membelikan madu ke kota Ba'labak.  </div><div><br /></div><div>Maka kurir itu berangkat bertugas ke kota Ba'labak, pulangnya ia membeli madu untuk istri Umar bin Abdul Azis.</div><div><br /></div><div>Kemudian sang istri berkata: wahai Umar, aku tau kamu sedang berselera kepada madu, dan saya punya madu. Apakah kamu mau ? </div><div><br /></div><div>Maka madu itu diberikan kepada Umar dan meminumnya. Setelah meminum, Umar berkata : dari mana madu ini. Istrinya menjawab : saya beli. Titip ke tukang pos. </div><div><br /></div><div>Umar pun memanggil tukang pos itu, menyuruhnya menjual sisa madu yang masih banyak itu. </div><div><br /></div><div>Kata Umar, jual ini...keuntungannya gunakanlah untuk membiayai kendaraan pos. Modalnya berikan padaku. </div><div>Seandainya muntahan madu bisa bermanfaat untuk kaum muslimin, tentu aku akan memuntahkannya.</div><div><br /></div><div><i><b>3.  Kisah istri Bisyr Al Hafi dan Lampu Masjid Roshofah</b></i></div><div><i><b><br /></b></i></div><div>Bisyr Al Hafi wafat, meninggalkan seorang istri dan beberapa anak. Ia tidak meninggalkan harta benda untuk ahli warisnya. Maka sang istri, menggantikan tugasnya untuk mencari nafkah, menjadi tulang punggung keluarganya.</div><div><br /></div><div>Janda Bisyr Al Hafi ini membuat keset. Lalu kesetnya dijual. Hasilnya digunakan untuk memberi makan anak anaknya, dan membeli minyak untuk lampu rumahnya.</div><div><br /></div><div>Suatu saat, dagangannya habis, tetapi uangnya hanya sedikit yang didapat. Iya belikan bahan makanan untuk anaknya. Tetapi ia tidak punya cukup uang untuk membeli minyak. Maka malam itu rumahnya gelap. Ia tidak bisa membuat keset. Padahal paginya dia harus jual keset itu. Memenuhi pesanan yang terlanjur dijanjikan. </div><div><br /></div><div>Iapun membuka jendela rumahnya. Ketika jendela dibuka, lampu dari masjid Roshofah menerangi kamarnya. Ia memang tinggal di dekat masjid tersebut. </div><div>Maka malam itu dia membuat keset dengan bantuan penerangan dari masjid Rosofah.</div><div>Keesokan harinya, ia jual kesetnya. Laku semua dan ia memiliki uang yang cukup. </div><div><br /></div><div>Namun ketika uang itu hendak dibelanjakan, sang ibu ini bimbang. Apakah uangnya halal ? Karena ia menggunakan cahaya masjid tanpa izin. </div><div><br /></div><div>Maka ia tidak jadi belanja. Anak anaknya Ia biarkan kelaparan. Ia berangkat menemui imam Ahmad bin Hambal. Iya ceritakan duduk perkaranya.</div><div><br /></div><div>Mendengar cerita tersebut, sang Imam menangis...</div><div>Belum pernah ia bertemu orang yang demikian besar sikap waro'nya. Maka Imam Ahmad berkata : "Jangan gunakan uang itu wahai ibu, karena itu tidak dibenarkan" </div><div><br /></div><div>Imam Ahmad berfatwa demikian, bukan berarti uang itu haram. Juga bukan berarti memanfaatkan cahaya masjid itu dilarang.</div><div>Imam Ahmad hanya ingin menjaga ketulusan hati dan  sikap waro' dari janda Bisyr Al Hadi ini </div><div>Imam Ahmad menyuruh ibu itu untuk menyedekahkan uangnya, sebagai gantinya ia berikan sejumlah uang pribadinya.</div>

Waro' adalah salah satu akhlaq mulia dan merupakan salah satu maqamat sufiyah.  Waro' bisa didefinisikan sebagai sikap selalu berhat...

Beberapa Karomah Kiai Kholil Bangkalan

<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><span style="font-size: medium;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz8mgbdKA1fXBZ01Zc6lvejaZnpmvG-JpfuK1YfK1r_F6SYPDRWJ-lNb3skcOIKhLG9a7MvQ5gFUmJepYHbHNZzjXJptG2jo7CxUhb04caqzVTc2cSuXD2rLNS7QvnaKoWAGxy9om5DS98/s2560/%255BUNSET%255D" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz8mgbdKA1fXBZ01Zc6lvejaZnpmvG-JpfuK1YfK1r_F6SYPDRWJ-lNb3skcOIKhLG9a7MvQ5gFUmJepYHbHNZzjXJptG2jo7CxUhb04caqzVTc2cSuXD2rLNS7QvnaKoWAGxy9om5DS98/s640/%255BUNSET%255D" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">KH Muhammad Kholil Bangkalan adalah seorang ulama besar dan diyakini sebagai waliyyullah. Beliau adalah muballigh, pimpinan pesantren dan pengkader ulama besar di Jawa dan Madura. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Beliau adalah ulama yang sangat alim dalam bidang ilmu nahwu dan al Quran. Beliau seorang hafidz dan menguasai qira'ah sab'ah. Kehidupannya menarik untuk dibicarakan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Legenda tentang perilakunya penuh keajaiban. Pukau massa terhadap Kiai Kholil bukan saja karena ilmu agamanya yang tinggi tetapi juga pada kemampuannya yang kasat mata. </span><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Sangat wajar bila sebagian besar ummat Islam meyakininya sebagai seorang wali.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Berikut ini karomah karomah KH Kholil Bangkalan sebagaimaa dituturkan oleh orang orang yang pernah dekat dengannya.</span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><b><i>1. Ilmu Nahwu Untuk Menangkap Maling</i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Diantara karomah beliau yg banyak diceritakan adalah suatu hari petani timun di Bangkalan mengeluh. Setiap kali timunnya siap panen selalu kedahuluan dicuri maling. Hal ini berlangsung terus menerus, sampai akhirnya mereka sepakat untuk sowan kerumah Kiai Kholil.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: inherit;">Mereka tiba di pesantren kiai Kholil, saat beliau mengajar kitab Nahwu. </span><span style="font-family: inherit;">Kitab yang sedang diajarkan adalah kitab Matan Jurumiyah. Kitab tata bahasa Arab tingkat pemula.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Assalam alaikum kiai. Para petani mengucapkan salam dengan serentak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Waalaikum salam. Jawab kiai kholil.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Sampean ada keperluan ya...</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Benar Kiai. Akhir akhir ini ladang timun kami selalu dicuri maling. Kami mohon kepada kiai penangkalnya. Para petani berharap dan memohon.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: inherit;">Ketika itu, kitab yang dikaji pak kiai kebetulan sampai kepada kalimat qooma zaidun (zaid berdiri). </span><span style="font-family: inherit;">Lalu kiai Kiai Kholil serta merta berbicara sambil menunjuk kalimat <i>qooma zaidun</i>.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ya..karena pengajian ini sampai kepada <i>qooma zaidun....</i> yaaaa... <i>qooma zaidun</i> ini saja penangkalnya. Seru kiai kholil dengan tegas dan mantap.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: inherit;">Itu saja pak kiai ? Tanya para petani dengan ragu ragu. </span><span style="font-family: inherit;">Ya sudah. Jawab Kiai Kholil.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Maka para petani itupun pamit pulang dengan penuh tanda tanya. Apa maksudnya <i>qooma zaidun </i>sebagai penangkal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Keesokan harinya para petani berangkat ke ladang masing masing. Betapa terkejut mereka, karena melihat orang yang tidak mereka kenal berdiri mematung dengan membawa hasil curian. Tidak cuma satu orang tapi ada beberapa orang. Maka para petanipun membawa orang orang ini. Mereka menangkap pencuri timun. Maling maling itu tidak bisa duduk meskipun mereka dipaksa. Orang makin berdatangan, dan para pencuri itu menjadi pucat pasi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Satu satunya jalan, parwakilan petani menemui Kiai Kholil dan menceritakan semuanya. Kiai Kholil memberikan obat penangkal. Obat itu cuma disentuhkan kepada para pencuri dan seketika mereka bisa duduk. Para pencuri bertobat dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Masyarakat kembali hidup tentram. Sebagai ucapan terima kasih, mereka memberikan berdokar dokar (berdelman delman) buah timun ke pesantren.</span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><i><b>2. Kiai Kholil Membetulkan Arah Kiblat</b></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><i><b><br /></b></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Kiai Muntaha, menantu kiai Kholil terkenal sebagai orang alim. Suatu ketika ia memimpin pembangunan masjid pondoknya. Dia membuatkan perencanaan . Termasuk menentukan arah kiblatnya. Dengan ilmu syariat yang dimilikinya, kiai Muntaha berijtihad menentukan arah kiblat. Kiai muntaha sangat yakin arah kiblat masjid yang dibangunnya sudah sangat akurat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Menjelang peresmian, Kiai Kholil datang. Masjid yang hampir rampung itu dilihat kiai Kholil. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Menurut Kiai Kholil, kiblatnya salah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: inherit;">Ia berkata ; Muntaha, arah kiblat masjidmu masih salah. Ubahlah..!  </span><span style="font-family: inherit;">Kiai muntaha berkeras bahwa arah kiblatnya benar. Beberapa argumen diajukan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Melihat mantunya berkeras dengan pendiriannya Maka kiai Kholil menuju pengimaman diikuti oleh sang menantu. Kiai kholil mengambil kayu kemudian melubangi dinding pengimaman.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Muntaha coba intip lubang ini. Cek arah kiblatmu.....!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Betapa kagetnya kiai Muntaha, karena ia mengintip langsung ke Masjidil Harom, dimana Kabah terletak di tengahnya. Ka'bah dapat ia lihat dengan sangat jelas. Dan karena itu dia tahu kalau arah kiblat masjidnya salah. Terlalu menyimpang kekanan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Akhirnya arah kiblat masjid itu dilakukan penyesuaian .</span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><i><b>3. Kiai Kholil Masuk Penjara</b></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Dimasa masa konfrontasi dengan penjajah Belanda, banyak pejuang yang berlindung di Pesantren Kiai Kholil. Kompeni Belanda rupanya mencium kabar itu. Maka Belanda mengerahkan kekuatan untuk menyerbu pesantren kiai Kholil. Mereka menggeledah seluruh pojok pesantren. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ternyata tidak ditemukan satu pejuangpun.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Hal ini membuat kompeni marah besar. Akhirnya mereka menangkap dan membawa Kiai Kholil. Dengan harapan, dengan ditahannya kiai Kholil, para pejuang akan menyerahkan diri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ternyata yang terjadi diluar harapan mereka. Para tentara Belanda ini justru dibuat repot oleh keberadaan Kiai Kholil.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Sejak awal dimasukkan ke penjara, pintu penjara tidak bisa ditutup. Semua pintu penjara terbuka. Sehingga tentara belanda terpaksa berjaga siang dan malam. Sebab jika tidak, para tahanan akan melarikan diri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Tidak sampai disitu. Mendengar kiai Kholil dipenjara, masyarakat datang berbondong bondong menjenguk. Jumlahnya ribuan silih berganti. Mereka membawa bermacam macam makanan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Keadaan ini membuat sipir penjara tambah kerepotan. Mereka kewalahan mengatur orang yang jumlahnya makin banyak setiap hari.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Akhirnya Belanda mengeluarkan larangan menjenguk kiai Kholil. Pelarangan ini tidak efektif..... Justru masyarakat makin banyak yang datang. Mereka ingin ikut dipenjara bersama Kiai Kholil. Mereka berdatangan menginap dan tidak mau pergi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Keadaan ini membuat Belanda makin kewalahan. Mereka mulai khawatir.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Akhirnya daripada pusing, mereka membebaskan Kiai Kholil. Setelah Kiai Kholil bebas, Belanda mendapati pintu pintu penjara kembali terkunci.</span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><i><b>4. Howang Howing Jadi Kaya</b></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><i><b><br /></b></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Salah satu karomah beliau yang banyak diceritakan, adalah kisahnya kedatangan tamu Tionghoa.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Seorang Tionghoa bernama Koh Bun Fat sowan kepada kiai Kholil. Dia bermaksud menyampaikan masalah dan minta tolong didoakan agar terkabul hajatnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">"Kiai saya minta didoakan agar cepat kaya. Saya sudah bosan hidup miskin".... Kata Koh Bun Fat dengan penuh harap.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Melihat permintaan itu Kiai Kholil lantas memberi isyarat menyuruh mendekat. Setelah Koh Bun Fat dihadapan Kiai Kholil, tiba tiba ia ditarik dan dipegang erat erat tangannya oleh Kiai Kholil sambil membaca kalimat kalimat yang tidak bisa dimengerti :</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">"Saafu lisanatan howang howang howing howing pak wang hoang noang tur cetur salang kacetur. Sugih sugih sugih.."</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Setelah didoakan seperti itu dengan izin Allah Koh Bun Fat benar benar mengubah kehidupannya dari orang miskin menjadi orang kaya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">( Tentu saja bukan lafadz itu yang dipanjatkan kiai Kholil kepada Allah Swt. )</span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><i><b>5. Naik Haji Sebanyak Anggukan Kepala</b></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Suatu ketika Kiai Kholil memanggil seorang santrinya yang dikenal miskin. Sebut saja namanya Zaid. Setelah Zaid berada dihadapannya, tiba tiba kiai kholil menatap tajam tajam kearah Zaid seraya berucap ;</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">He Zaid...kamu pergi haji tahun ini ya.....kata kiai Kholil dengan serius. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ucapan ini disambut gembira oleh Zaid, meskipun ia bingung. Bagaimana mungkin bisa terjadi. Makan sehari hari saja sulit apalagi naik haji. Tetapi zaid tetap menunjukkan wajah patuh dan gembira dihadapan Kiai Kholil seraya mengangguk angguk berkali kali. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ya...yaa...ya...Kiai. jawabnya dengan gugup.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Hari berikutnya Kiai Kholil memanggil santrinya yang lain. Sebut saja namanya Fulan. Si Fulan ini anak orang kaya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Kiai Kholik berkata : hei Fulan kamu segera naik Haji ya....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Walaupun Fulan dari keluarga kaya raya, tapi untuk pergi haji ia akan berfikir seribu kali. Perjalanan yang begitu berat dengan ongkos yang tidak sedikit. Akhirnya Fulan menjawab : </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">"Saya tak cukup mampu naik haji kiai".</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Di hari hari kemudian ternyata Zaid benar benar berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan tahun tahun berikutnya Zaid berulang kali naik haji sesuai jumlah anggukan kepalanya dihadapan kiai kholil ketika itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Sedangkan si Fulan, sampai akhir hayatnya ia tidak pernah bisa menunaikan ibadah haji.</span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">- selesai -</span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Disalin dari Surat Kepada Anjing Hitam : Saifurrahman, Pustaka Ciganjur.</span></div></div>

KH Muhammad Kholil Bangkalan adalah seorang ulama besar dan diyakini sebagai waliyyullah. Beliau adalah muballigh, pimpinan pesantren dan pe...

Kisah Pengacara Dan Patung Ki Semar

<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6sm6OIbHwodRa9hnQj9ubUs18ryoWuOwVCV-YK4E_nmmKH7edmyPUQgcVbLEoPPHuaxc8BuXqzakNWSXherPrBettoX_pyK2RQwx98CdEFh7ZVfCIKY9dRfQlvgk9INWayJPqZvsDrlG0EllXJOXLeIMQDLqPGHe9STbp4OnDP62rutWTIuNd_0aasw/s500/semar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6sm6OIbHwodRa9hnQj9ubUs18ryoWuOwVCV-YK4E_nmmKH7edmyPUQgcVbLEoPPHuaxc8BuXqzakNWSXherPrBettoX_pyK2RQwx98CdEFh7ZVfCIKY9dRfQlvgk9INWayJPqZvsDrlG0EllXJOXLeIMQDLqPGHe9STbp4OnDP62rutWTIuNd_0aasw/s320/semar.jpg" width="320" /></span></a></div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /><span><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><span>I</span><span>ni kisah sudah lama sekali saya dengar. Yang cerita si pengacara sendiri. Ketika saya berkunjung ke rumahnya bersama bapak. Dalam rangka menyambut kepulangan beliau dari tanah suci. Beliau tinggal di perumahan dekat sekolah Cakra Buana Depok. </span></span></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Beberapa bagian dari cerita ini mungkin tidak akurat karena sudah banyak yang lupa. Saya ceritakan kembali, karena banyak faidah yang bisa diambil.  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Pertama beliau bercerita, setelah pulang haji banyak tamu yang datang. Diantaranya adalah seorang ustadz. Ustadz ini memandang ke sekeliling tembok. Banyak hiasan keris, tombak, dan lain lain yang berbau budaya Jawa. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ya... Pengacara ini memang mengoleksi beberapa aksesoris tersebut. Beberapa diantaranya pusaka beneran. Beliau suka hal itu. Suka keindahannya, dan menghargai nilai seninya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Setelah basa basi, ustadz tersebut mulai membahas koleksi keris dan tombak tersebut. Menurut pak Ustadz itu, sebaiknya pernak pernik itu disingkirkan. Karena mengarah ke syirik. Menyimpan keris adalah bentuk kesyirikan. Tidak boleh...terus saja ustadz itu memberikan pendapatnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Lama lama pak pengacara ini pun bangkit. Dia ambil salah satu koleksi kerisnya. Diperlihatkan kehadapan pak ustadz itu : ...oo yang ini pak.... </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Kemudian dia meletakkan keris itu dilantai. Lalu keris itu dia injak....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Terkejutlah ustadz itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Lalu sang pengacara berkata : </span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Saya lebih takut menginjak kepala pak ustadz dari pada menginjak keris ini...Keris ini bukan apa apa bagi saya, selain hanya hiasan...</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Maka pak ustadz pun buru buru pamit karena suasana mulai tidak enak. Makanya jangan suka buru buru menuduh syirik. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">****</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Kisah kedua ini disampaikan karena menjawab pertanyaan ayah saya. Ayah saya bertanya mengapa patung semarnya diberi warna warni kaya permen. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Maka dia berkisah : asal mulanya adalah ketika dia sedang bersama bos nya dan beberapa koleganya. Disitu ada patung Semar yang warnanya kusam dan tampak angker. Satu tangan Semar itu memegang kepala. Satubtangan lagi memegang dadanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Lalu pak bos membuat kuis. Siapa yang bisa menjelaskan, kenapa posisi tangan Semar seperti itu. Pak Pengacara kita ini menjawab : maksudnya, gunakan akal dan hati. Jangan melulu pake otak, tetapi hati juga harus menjadi penyeimbang..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ternyata jawabannya, dibenarkan oleh Bosnya. Maka ia mendapatkan hadiah. Hadiahnya adalah....patung Semar itu suruh bawa pulang...hadiah itu diterima dengan senang hati. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Maka patung Semar yang antik itu dibawa pulang. Karena dia suka produk seni budaya Jawa. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Diletakkannya patung itu di taman rumahnya. Dekat pagar ditepi jalan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Lama lama pak pengacara ini melihat perilaku aneh. Dia pastikan keanehan itu, dengan mengamati patung itu dari jendela kamar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Ternyata benar...memang ada keanehan. Salah satu tetangganya selalu menghaturkan sembah setiap melewati tamannya. Setiap berangkat kerja dan pulang kerja. Dia berhenti sebentar ke arah taman kemudian menyembah. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Penasaran, ia bertanya pada tetangganya itu. Kamu ngapain ? </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Orang itu menjawab : didalam taman itu ada Ki Bodronoyo. Saya menghormat padanya. Bodronoyo adalah nama asli Semar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Pak pengacara itu akhirnya membiarkan dia melakukannya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Sampai suatu malam, orang itu menggelar tikar didepan tamannya. Ini adalah malam keramat baginya untuk menyembah si Semar. Semalam suntuk dia bertapa disitu diterangi lilin. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Akhirnya, karena merasa resah dengan ulah tetangganya ini, dan dia khawatir timbul praktek kejawen yang tidak benar, maka keesokan harinya ia mengecat patung Semar itu. Dengan warna warni ngejreng. Yang semula terlihat angker, sekarang jadi lucu. Seperti permen. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Dia ingin lihat reaksi tetangganya. Pagi itu sang tetangga lewat, berhenti sebentar tapi tidak jadi menyembah. Selanjutnya ia tidak pernah menyembah lagi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Akhirnya karena sudah tidak sesuai dengan tamannya, maka patung itu diletakkan di dalam kamarnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Itulah kisahnya. Mungkin tidak persis ketika dituturkan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Bagi saya kisah tersebut sangat unik dan menarik. Banyak manfaat yang bisa diambil. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><br /></div></div>

I ni kisah sudah lama sekali saya dengar. Yang cerita si pengacara sendiri. Ketika saya berkunjung ke rumahnya bersama bapak. Dalam rangka m...

FIQIH XI MAPK - 06. JINAYAT

<div dir="rtl" style="text-align: center;"><span><span><span style="background-color: #transparent; font-family: Noto Naskh Arabic; text-align: right;"><span style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdt8rEMJgo3Bpd_bf6Oyd4Q-Zie__pHd4M1kEPzhOpIvlhDGvVDoqYqPTM6mQTB9hL6YVeXXs5Y7Gpbmosanmx3l5zK08dBbpIUG-qxTnj7G3vwZ5skyl3OYiJcW8tsHkCeFgg4P__25pk6_3fp0daZF9ClfIagthBPVK9KDsLaGYDDbsnlWWHyrsEA/s640/WhatsApp%20Image%202022-07-14%20at%2008.07.22.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdt8rEMJgo3Bpd_bf6Oyd4Q-Zie__pHd4M1kEPzhOpIvlhDGvVDoqYqPTM6mQTB9hL6YVeXXs5Y7Gpbmosanmx3l5zK08dBbpIUG-qxTnj7G3vwZ5skyl3OYiJcW8tsHkCeFgg4P__25pk6_3fp0daZF9ClfIagthBPVK9KDsLaGYDDbsnlWWHyrsEA/s320/WhatsApp%20Image%202022-07-14%20at%2008.07.22.jpeg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; font-size: 20px; font-weight: bold; text-align: center; text-decoration-line: underline;"><br /></div></span></span></span></span><span><span><span style="background-color: #transparent; font-family: Noto Naskh Arabic; text-align: right;"><span style="text-align: left;"><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><h3>1.<span>    Tugas Menjawab Soal  (Pemahaman)</span></h3><div><span>Bacalah teks Fiqih Berbahasa Indonesia tentang Jinayat berikut ini sampai selesai. Tandai atau buatlah catatan bagian bagian pentingnya. </span></div><div><span><b>Link Buku Download disini : </b></span></div><blockquote><div><a href="https://drive.google.com/file/d/1jlkGC0pZ7e6GQSbeD7HxmEk8kxl-SF0y/view?usp=sharing">https://drive.google.com/file/d/1jlkGC0pZ7e6GQSbeD7HxmEk8kxl-SF0y/view?usp=sharing</a></div></blockquote><div><br /></div><div>Kemudian jawablah soal soal yang ada di LKPD. Ikuti instruksi didalamnya.</div><div><span><b>Link LKPD Download disini : </b></span></div><div><blockquote><span><a href="https://docs.google.com/document/d/1Om3UhmwUeoyqrreyzNjiPcnzfvTWmrc_/edit?usp=sharing&ouid=110461567531709501801&rtpof=true&sd=true">https://docs.google.com/document/d/1Om3UhmwUeoyqrreyzNjiPcnzfvTWmrc_/edit?usp=sharing&ouid=110461567531709501801&rtpof=true&sd=true</a></span></blockquote></div><div><span><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span>---ooo0ooo---</span></div><div style="text-align: center;"><span><br /></span></div><div style="text-align: center;"><h3 style="text-align: justify;">2.    Memahami Teks Arab Tentang Jinayat </h3></div><ul><li>Bacalah teks berikut ini dengan baik, pahami isinya dengan baik</li><li>Buat catatan mufrodat yang kamu anggap baru </li><li>Simak video yang disiapkan. Cari tambahan informasi.</li><li>Kerjakan soal pada link yang disediakan</li></ul><br /></div></span></span></span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: center;"><span><span><span style="background-color: #transparent; font-family: Noto Naskh Arabic; text-align: right;"><span style="font-size: large; text-align: left;"><b><u>الجِــنَايَات وَالْعُــقُــوبَات</u></b> </span></span></span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span><span><span style="background-color: #transparent; font-family: Noto Naskh Arabic; text-align: right;"><span style="font-size: 20px; text-align: left;"><b>1-    تعريف الجنايات</b> </span></span></span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span><span><span style="background-color: #transparent; font-family: Noto Naskh Arabic; text-align: right;"><span style="font-size: 20px; text-align: left;"><span style="text-align: justify;">الْجِنَايَة لُغَةً : الذَّنْبُ أوْ الْمَعْصِيَة أو الْجُرْم</span><span><div dir="rtl" style="text-align: justify;">أمَّا فِي اْلِإصْطِلاَح الشَّرْعِيِّ فَهِيَ اْلإِعْتِدَاء عَلَى نَفْسِ اْلإِنْسَانِ أَوْ أَعْضَائِهِ أَوْ مَنَافِعِهِ وَهُوَ الْقَتْلُ وَالْجُرْحُ وَالضَّرْب .  </div> </span> </span></span></span></span></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><u><b>Jinayat dan Uqubat</b></u></span></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><u><b><br /></b></u></span></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><u><b><br /></b></u></span></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">1-<span>    Pengertian Jinayat</span></span></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Jinayat menurut bahasa artinya : dosa atau maksiat atau kejahatan. </span></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Adapun menurut istilah syariat, serangan terhadap jiwa manusia atau badannya atau manfaat manfaatnya, yaitu berupa pembunuhan, melukai, dan pemukulan.  </span></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="text-align: right;"><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><b>‍2-<span style="white-space: pre;"> </span>أنــواع الـجناية </b></span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><b> </b>تَنْقَسِمُ الْجِنَايَات مِنْ حَيْثُ الْعُقُوْبَة الْمُتَرَتَّبَةُ عَلَيْهَا إلَى ثَلاَثَة أقْسَامٍ : </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>الْقِصَاص وَالدِّيَة </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>الْحُدُود</span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>التَّعَازِيْر</span></span><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px; text-align: justify;"> </span></div><div dir="rtl" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; letter-spacing: normal; text-align: justify; word-spacing: 0px;"><span><span><span style="background-color: #transparent; font-family: Noto Naskh Arabic; text-align: right;"><span style="font-size: 20px; text-align: left;">  </span></span></span></span></div><div dir="ltr" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; letter-spacing: normal; text-align: justify; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">2-<span>    Jenis jenis Jinayat</span></span></div><div dir="ltr" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; letter-spacing: normal; text-align: justify; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Jinayat, dari segi hukuman yang diakibatkan olehnya, terbagi menjadi 3 bagian : </span></div><div style="text-align: justify;"><ul style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; letter-spacing: normal; word-spacing: 0px;"><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Qishas dan Diyat</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Hudud</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Ta'zir ta'zir</span></li></ul><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">وَتَنْقَسِمُ الْجِنَايَات مِنْ حَيْثُ خُطُوْرَتِهَا إلَى نَوْعَيْن : </span></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>الْجِنَاية  عَلَى النَّفْس وَهِي الْقَتْل </span></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>الْجِنَايَة عَلَى مَا دُوْنَ النَّفْس وَهِيَ اْلإِصَابَة الَّتِي لاَ تُزْهِقُ الرُّوْحَ</span></span></div><div style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; letter-spacing: normal; word-spacing: 0px;"><br /></div></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Jinayat, dari segi bahayanya, terbagi menjadi 2 bagian : </span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Jinayat atas jiwa, yaitu pembunuhan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Jinayat atas selain jiwa, yaitu penyerangan yang tidak menghilangkan nyawa<br /></span></li></ul><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhqdMD8JsvbbbpXG2ZK39Tig4s2XoZtD59sq6AdZx3SHBotkYlcY5OQs0eVm2FaXOad2wzEtkiv0V9qJ5JFUZVe5pspEXMBwsCshQ7U0JzhJfaSYsw7VuNTc_vPneIOkSQE9c3g7wYMAr7EDRLooc2obmZf7lO0tb2Jxrs3gsQ9Vl7FMHfqb39ChxbDfg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="146" data-original-width="466" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhqdMD8JsvbbbpXG2ZK39Tig4s2XoZtD59sq6AdZx3SHBotkYlcY5OQs0eVm2FaXOad2wzEtkiv0V9qJ5JFUZVe5pspEXMBwsCshQ7U0JzhJfaSYsw7VuNTc_vPneIOkSQE9c3g7wYMAr7EDRLooc2obmZf7lO0tb2Jxrs3gsQ9Vl7FMHfqb39ChxbDfg" width="320" /></a></div><br /><br /></span></span></div></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">  </span><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><b>1-<span style="white-space: pre;"> </span>تعريف القتل</b> </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">الْقَتْلُ هُوَ فِعْلٌ مِنَ الْعِبَادِ تَزُوْلُ بِهِ الْحَيَاةُ  أَوْ هُوَ الْفِعْلُ الْمُزْهِقُ لِلنَّفْسِ . </span></span></div><div style="text-align: right;"><br /></div></div></span><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div><br /></div></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><b>1-<span>    Pengertian Pembunuhan</span></b></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Pembunuhan adalah suatu perbuatan dari para hamba yang menyebabkan hilangnya nyawa atau perbuatan yang jiwa melayang.</span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="ltr"><span style="text-align: right;"><div style="text-align: justify;"><div dir="rtl"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"> </span><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><b>2-<span style="white-space: pre;"> </span>حُـكْـم الْــقَـتْل</b> </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">الْقَتْل مُحَرَّم شَرْعًا . وَهُوَ مِنْ أَعْظَمِ الذُّنُوْبِ وَأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ الَّتِيْ يَتَرَتَّبُ عَلَيْهَا اِسْتِحْقَاقُ الْعِقَابِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة . </span></span></div></div></span><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><b>2-    Hukum Pembunuhan</b></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Pembunuhan di haramkan secara syariat. Ia adalah termasuk dosa paling besar yang menyebabkan pantas mendapat hukuman di dunia dan akhirat. </span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="ltr"><span style="text-align: right;"><div style="text-align: justify;"><div dir="rtl"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"> </span><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><b>3-<span style="white-space: pre;"> </span>الأَدِلَّة عَلَى تَحْرِيْم الْقَتْل</b> </span></span></div><div dir="rtl"><ul><li><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px; text-align: right;">قال الله تعالى : ﴿ وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا ﴾ - النساء : 29</span></li><li><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px; text-align: right;">قال الله تعالى  ﴿ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلَا يُسْرِف فِّي الْقَتْلِ ۖ إِنَّهُ كَانَ مَنصُورًا ﴾ - الاسراء : 33</span></li><li><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px; text-align: right;">قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ إلاَّ بِإِحْدَى ثَلَاثٍ : الثَّيِّبُِ الزَّانِي ، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ ، وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ (رواه جماعة ) </span></li></ul></div><div style="text-align: right;"><br /></div></div></span><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><b>3-    Dalil dalil atas haramnya pembunuhan</b></span></div><div dir="ltr"><ul><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Firman Allah ta'ala : "jangan kalian membunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian semua" - An Nisa 29</span></li><li style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Firman Allah ta'ala  : "Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sungguh, Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan.  Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.</span></span></li><li style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Sabda Rasulullah SAW : "tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya aku adalah utusan Allah, kecuali dengan satu dari tiga hal : orang yang tidak perjaka yang berzina, nyawa dengan nyawa, dan orang yang meninggalkan agamanya (Islam), yang memisahkan diri dari jama'ah (H.R. Jama'ah) </span></span></li></ul></div></div></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"> </span><b style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;">4-<span style="white-space: pre;"> اَنْوَاع </span>الْقَتْل</b><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;"> </span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">ذَهَبَ جُمْهُوْر الْعُلَمَاء إلَى أنَّ الْقَتْلَ بِحَسَبِ الْقَصْدِ وَعَدَمِهِ يَنْقَسِمُ إِلَى ثَلَاثَةِ أَقْسَام : </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>الْقَتْل الْعَمْد </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>وَالْقَتْل شِبْهُ الْعَمْدِ</span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>القَتْل الْخَطَأ</span></span></div><div dir="rtl"><br /></div><div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><b>4-<span>    Jenis jenis pembunuhan</span></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Jumhur ulama berpendapat, bahwa pembunuhan dari segi sengaja atau tidaknya, dibagi menjadi 3 bagian :</span></span></div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Pembunuhan di sengaja</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Pembunuhan menyerupai disengaja </span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Pembunuhan tidak sengaja (keliru)</span></li></ul><div style="text-align: left;"><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;">5-<span style="white-space: pre;"> حقيقة </span>الْقَتْلِ الْعَمْدِ</b><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;"> </span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">القَتْلُ الْعَمْدُ : أنْ يَقْصِدَ قَتْلَ شَخْصٍ بِمَا يَقْتُلُ غَالِبًا . </span></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">شُرُوْطُ قَتْلِ الْعَمْدِ :</span></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>أنْ يَكُوْنَ الْمَقْتُوْل آدَمِيًّا حَيَّا </span></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>أنْ يَكُوْنَ الْمَقْتُوْلُ مَعْصُوْمَ الدَّمِ ( أيْ أنْ لَا يَكُوْنَ دَمُهُ مُبَاحًا كَالْمُرْتَدِ وَالزَّانِي )</span></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>أنْ يَكُوْنَ الْمَقْتُوْلُ مَقْصُوْدًا مُعَيَّنًا . أمَّا لَوْ قَصَدَ شَخْصًا مُعَيَّنًا فَأَصَابَ آخَرَ  فَيَكُوْنُ الْقَتْلُ خَطَأً</span></span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span> أنْ تَكُوْنَ الْوَسِيْلَةُ مِمَّا يَقْتُلُ غَالِبًا كَالسَّيْفِ وَالرُّمْحِ </span></span></div><div><br /></div></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><b>5-<span>    Hakekat pembunuhan di sengaja</span></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Pembunuhan disengaja  :  Jika seseorang bermaksud membunuh seseorang dengan sesuatu yang biasanya bisa membunuh</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Syarat syarat pembunuhan disengaja</span></span></div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Yang dibunuh adalah manusia yang hidup</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Yang dibunuh adalah orang yang darahnya dilindungi (maksudnya, hendakla ia tidak halal darahnya seperti orang murtad dan pezina)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Yang dibunuh, adalah orang yang dimaksudkan dan diincar. Adapun jika ia bermaksud membunuh orang yang diincar, tetapi mengenai orang lain maka pembunuhan itu dianggap pembunuhan keliru (tidak sengaja)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Sarana (wasilah) yang digunakan, adalah sesuatu yang biasanya bisa membunuh seperti pedang dan tombak </span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div> </span><br /><div style="text-align: right;"><span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic";"><span style="font-size: 20px;"><b><span style="text-align: center;">6-</span><span style="text-align: center; white-space: pre;"> </span><span style="text-align: center;">صُوَر مِنَ الْقَتْلِ الْعَمْد</span></b></span><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-size: 20px;"> </span></span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">ِلْقَتْل الْعَمْد صُوَر كَثِيْرَة مِنْها : </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>ضَرْبُ الشَّخْصِ بِسَيْفٍ حَادٍّ فَمَاتَ مِنْ ذَلِكَ الضرْبِ</span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>إِطْلاَق الرَّصَاصِ عَلَى الشَّخْصِ فَيُصِيْبُهُ فَيَمُوْتُ مِنْهُ </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>حَرْقُ الشَّخْصِ بِالنَّارِ أَوْ وَطْؤُهُ بِالسَّيَّارَةِ</span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>وَضْعُ السَّمّ فِي طَعَامٍ الشَّخْصِ فَيَمُوْت مِنْه </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>الضَّرْبُ بِمُثَقَّلٍ يُسَبِّبُ الْقَتْلَ غَالِبًا كاَلْحَجَرِ واَلْمِطْرَقَةِ وَ الْخَشَبِ </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span>حَبْسُ الشَّخْصِ وَمَنْعُهُ مِنَ الطَّعَامِ وَالشُّرْبِ حَتَّى يَمُوْتَ</span></span></div><div dir="rtl" style="font-family: "Times New Roman"; text-align: right;"><br /></div><div dir="rtl" style="font-family: "Times New Roman"; text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="font-family: "Times New Roman"; text-align: justify;"><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><b>6- <span>    Gambaran Pembunuhan Sengaja</span></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Pembunuhan sengaja, memiliki banyak bentuk antara lain :</span></span></div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Memukul seseorang dengan senjata tajam maka ia mati akibat pukulan itu</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Melepaskan peluru (menembak) seseorang lalu mengenainya dan ia mati karenanya</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Membakar seseorang dengan api atau melindasnya dengan dengan mobil</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Meletakkan racun dalam makanan seseorang, lalu menyebabkan ia mati karenanya</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Memukul dengan benda keras yang menyebabkan kematian pada umumnya, seperti batu, martil, dan kayu</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Mengurung seseorang dan mencegahnya dari makanan dan minuman sampai mati</span></li></ul></div></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;"><br /></b></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;">7-<span style="white-space: pre;"> عُقُوْبَةُ الْقَتْلِ الْعَمْدِ</span></b><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;"> </span></div><div dir="rtl"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">لِلْقَاتِلِ عَمْدًا عُقُوْبَتَيْنِ  : </span></span></div><div dir="rtl"><ul style="text-align: right;"><li><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;">الْعُقُوْبَةُ الآخْرَوِيًّة كَمَا قَالَ تَعَالَى : وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيْمًا </span></li><li><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;">الْعُقُوْبَة الدُّنْيَوِيَّة وَهِيَ إلى قِسْمَيْن : الْعُقُوْبَة الْبَدَنِيَّة وَهِيَ الْقِصَاص أوْ التَّعْزِيْر وَالْعُقُوْبَة الْمَالِيَة وَهِيَ الدِّيَة وَالْكَفَّارَة وَالْحِرْمَان مِنَ الْمِيْرَاث</span></li></ul></div><div dir="rtl"><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;">أ</span></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><b>7-   Hukuman untuk pembunuhan sengaja</b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Untuk pembunuhan sengaja, ada dua hukuman :</span></span></div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Hukuman Ukhrawi (diakhirat) sebagaimana firman Allah yang artinya : " </span>Dan<span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;"> barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya."</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; letter-spacing: 0.1px; text-align: right; word-spacing: 0.5px;">Hukuman Duniawi terbagi menjadi dua bagian : Hukuman badan (Qishash dan Ta'zir), dan hukuman harta (Diat, Kafarat, dan terhalang dari warisan) </span></li></ul></div><span><div dir="rtl" style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: center; word-spacing: 0px;"><b style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;"><span style="white-space: pre;"> </span></b></div><div dir="rtl" style="text-align: center;"><b style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px; letter-spacing: normal; word-spacing: 0px;"><span style="white-space: pre;"> </span></b><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px; white-space: pre;"><b>العقوبة البدنية للقتل العمد</b></span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px; letter-spacing: normal; word-spacing: 0px;"> </span></div><div dir="rtl"><span><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: 20px;"><b>1-<span style="white-space: pre;"> </span>الْقِصَاص</b></span></span></div><div dir="rtl" style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: justify; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;">القِصَاص لُغَةً مِنْ  " قَصَّ أَثَرَه"  أي تَتَبَّعَه . وَقِيْلَ مِنَ الْقَصِّ بِمَعْنَى الْقَطْعِ . الْقِصَاص اصْطِلاَحًا هُوَ أنْ يَفْعَلَ بِالْجَانِي مِثْلَ مَا فَعَلَ بِالْمَجْنِى عَلَيْهِ . فَإِنْ قَتَلَ قُتِلَ وَإنْ جَرَحَ جُرِحَ . و </span></span><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: 20px;">ثَبَتَتْ مَشْرُوْعِيَّةُ الْقِصَاصِ فِي الْقَتْلِ وَالْجُرُوْحِ بالآياتِ الْقُرْآنِيَّة وَالسُّنَّةِ النَّبَوِيَّة</span></div><div dir="rtl" style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: justify; word-spacing: 0px;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: left; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><b>4-<span>   QISHAS</span></b></span></span></div><div style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: left; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: justify; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Qishas menurut bahasa berasal dari kata  : qashsha atsarah yang artinya mengikuti jejaknya. Dikatakan, berasal dari qashsha yang artinya memotong. Qishas menurut istilah adalah : Bila seorang seorang pelaku kejahatan ( al Jani)  diperlakukan sama seperti korbannya (al majni alaih). Jika membunuh, maka ia dibunuh. Jika melukai, maka ia dilukai. Disyariatkannya qishas dalam pembunuhan dan perlukaan, telah pasti berdasarkan al Qur'an dan Sunnah Nabi SAW  </span></span></div><div style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: left; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; text-align: left; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic;"><span style="font-size: 20px;"><span style="letter-spacing: 0.1px;">أما القرآن فقوله تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنثَىٰ بِالْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ </span><span style="letter-spacing: 0.1px;">بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ – البقرة : 178</span>. </span></span></div><div style="text-align: right;"><br style="font-family: "Times New Roman"; letter-spacing: normal; word-spacing: 0px;" /></div></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">QAdapun al Qur'an maka firman Allah : Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barangsiapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barangsiapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedihi</span></span></div></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">. </span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div></span></span></div></div></span></span></div></div></div></div></div>

1.     Tugas Menjawab Soal  (Pemahaman) Bacalah teks Fiqih Berbahasa Indonesia tentang Jinayat berikut ini sampai selesai. Tandai atau buatl...

TUGAS TUGAS AKIDAH AKHLAQ XII MAK

<div dir="rtl" style="text-align: justify;"><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEghQnAP8dlEtdK2BPtwoeJpgtAMxNHemZB6CtLgii-TPIZ1mYz-uzOjHs9VHBWuDuKjJoAqxUmOvmJowZU_0DwQuWEBSJNfdrlR8p9nfNdyfYo8_WxDzA0eUICHEUmY_Pzj7SbBl8lD-slQB5IhQS4Q-SDPTZcLtMQmc4VUGil-60te0z014_8kUQ_xmA" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="160" data-original-width="296" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEghQnAP8dlEtdK2BPtwoeJpgtAMxNHemZB6CtLgii-TPIZ1mYz-uzOjHs9VHBWuDuKjJoAqxUmOvmJowZU_0DwQuWEBSJNfdrlR8p9nfNdyfYo8_WxDzA0eUICHEUmY_Pzj7SbBl8lD-slQB5IhQS4Q-SDPTZcLtMQmc4VUGil-60te0z014_8kUQ_xmA" width="320" /></a></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><br /></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><br /></span></div><br /></span><h3><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;">1.<span>    LKPD - ETOS KERJA</span></span></h3><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Download LKPD  " ETOS KERJA PARA NABI " melalui link berikut ini, kemudian kerjakan sesuai dengan instruksi yang ada didalamnya. </span></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Kirimkan hasil pekerjaanmu ke email subhi.link@gmail.com dalam bentuk doc. atau pdf.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Link LKPD ETOS KERJA : </span></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div dir="ltr"><span><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif; font-size: medium; letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><blockquote><a href="https://docs.google.com/document/d/1UwqDU61B64M4OYHJ0v8R0Qh0jMkhN1xk/edit?usp=sharing&ouid=110461567531709501801&rtpof=true&sd=true">https://docs.google.com/document/d/1UwqDU61B64M4OYHJ0v8R0Qh0jMkhN1xk/edit?usp=sharing&ouid=110461567531709501801&rtpof=true&sd=true</a></blockquote></span></span></div><div dir="ltr"><span><br /></span></div><div dir="ltr"><span><br /></span></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;">--- oo0oo ---</span></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><br /></span></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><br /></span></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><div dir="ltr"><h3><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;">2.    LKPD - GHIBAH DAN NAMIMAH</span></h3><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Download LKPD  " GHIBAH DAN NAMIMAH " melalui link berikut ini, kemudian kerjakan sesuai dengan instruksi yang ada didalamnya. </span></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Kirimkan hasil pekerjaanmu ke email subhi.link@gmail.com dalam bentuk doc. atau pdf.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><br /></span></span></div><div dir="ltr"><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif;"><span style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;">Link GHIBAH DAN NAMIMAH : </span></span></div><div dir="ltr"><span><span style="font-family: Georgia, Utopia, Palatino Linotype, Palatino, serif; font-size: medium;"><blockquote style="letter-spacing: 0.1px; word-spacing: 0.5px;"><a href="https://docs.google.com/document/d/1aHmVT0D4ZbuWgRU08UM8xXVLGUjwaQEK/edit?usp=sharing&ouid=110461567531709501801&rtpof=true&sd=true">https://docs.google.com/document/d/1aHmVT0D4ZbuWgRU08UM8xXVLGUjwaQEK/edit?usp=sharing&ouid=110461567531709501801&rtpof=true&sd=true</a></blockquote><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: center;"> <span style="text-align: center;">--- oo0oo ---</span></p><div><span style="text-align: center;"><br /></span></div></span></span></div></div></div>

1.     LKPD - ETOS KERJA Download LKPD  " ETOS KERJA PARA NABI " melalui link berikut ini, kemudian kerjakan sesuai dengan instruk...