Article Archive For Month : 2015-05-03

Home > Archives for 2015-05-03

Resensi Kitab Daqa'iqul Akhbar

<div style="text-align: center;">
<span style="color: #990000;"><span style="font-family: inherit;">DAQAIQUL AKHBAR KITAB  “SESAT” RUJUKAN PESANTREN ?</span></span><br />
<span style="color: #990000;"><span style="font-family: inherit;">Oleh : Subhan Hidayat, S.Sos.I</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0asLXTkya7Gt491DAeJ-jyb9mHEYkEJuxsBmuc62eFdbxpKzO8WqVr8gmQD9N2P0q0IA9Je3AXjt4l6tf3tHCj_-U4G6PrkSn3UVu4Jd0mhT_vzpo_TpS-rXZLNoxmq_k7h81-KaHDOVN/s1600/Sampul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0asLXTkya7Gt491DAeJ-jyb9mHEYkEJuxsBmuc62eFdbxpKzO8WqVr8gmQD9N2P0q0IA9Je3AXjt4l6tf3tHCj_-U4G6PrkSn3UVu4Jd0mhT_vzpo_TpS-rXZLNoxmq_k7h81-KaHDOVN/s1600/Sampul.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Judul tersebut kami salin sepenuhnya dari judul sebuah artikel yang beredar luas diinternet (tanpa diberi tanda </span><span style="font-family: inherit;">petik dan  tanda tanya). Isi artikel tersebut, menyebut kitab DAQA’IQUL AKHBAR dalam dua hal : Pertama, ia adalah kitab sesat, </span>tidak ilmiyah, banyak hadis palsunya, dan berbahaya<span style="font-family: inherit;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kedua, ia adalah rujukan pesantren. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Setelah membaca artikel tersebut, saya </span><span style="font-family: inherit;">yakin si penulis artikel belum menghabiskan isi kitab secara keseluruhan. Saya rasa ini hanyalah masalah cara pandang dan cara pendekatan yang berbeda. </span><span style="font-family: inherit;">Memang demikian, sebuah bacaan atau buku, bila didekati dengan cara pandang tertentu, kadang kadang menimbulkan resistensi (penolakan) terhadap isinya.  </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kitab <i>daqa’iqul akhbar</i> adalah sebuah kitab nasihat dan perenungan, bukan kitab </span><span style="font-family: inherit;">hadis yang harus terjamin kesohihannya, juga bukan buku sejarah yang harus akurat data datanya. Kitab ini hanya </span><span style="font-family: inherit;">kumpulan nasihat nasihat yang sampaikan dalam balutan kisah kisah dan hikayat hikayat, dengan mengesampingkan keakuratan secara ilmiah tentunya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mengenai Kitab Daqa’iqul akhbar</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Judul lengkap kitab ini adalah <i>Daqa’iqul akhbar Fi Dzikri al Jannah Wan-Naar</i> (berita berita  mendetail tentang </span><span style="font-family: inherit;">surga dan neraka). Ia berisi banyak kisah kisah, berita berita yang berkaitan dengan hari kiamat seperti yaumul </span><span style="font-family: inherit;">hisab, sifat sifat surga dan kenikmatannya, neraka dan jenis jenis siksaannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kitab kuning kecil yang hanya setebal 42 halaman ini </span><span style="font-family: inherit;">dibagi dalam 46 bab, yang kesemuanya menarik untuk dibaca. </span><span style="font-family: inherit;">Diawali dengan awal penciptaan nur (cahaya) nabi Muhammad, kemudian merembet ke penciptaan malaikat, roh, bagaimana </span><span style="font-family: inherit;">roh dicabut, alam barzakh, kiamat, kemudian akhir perjalanan kesurga atau keneraka. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam menjelaskan tiap babnya, </span><span style="font-family: inherit;">pengarang kitab sangat mendetail sehingga kita bisa membayangkan bagaimana rupa makhluq makhluq ghaib yang </span><span style="font-family: inherit;">dibicarakannya. Misalnya ketika menceritakan malaikat, kita diberi gambaran seberapa besar ukurannya, apa warnanya, </span><span style="font-family: inherit;">bulu bulunya terbuat dari apa, dan seterusnya. Seolah olah si pengarang pernah menyaksikan langsung hal hal gaib </span><span style="font-family: inherit;">itu. Ini mungkin yang menjadi pangkal masalah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tidak diragukan lagi bahwa kebanyakan hikayat dan ceritanya tidak </span><span style="font-family: inherit;">berdasarkan kepada dalil yang sohih karena berkaitan dengan perkara perkara gaib yang tidak ada ruang bagi akal </span><span style="font-family: inherit;">pikiran untuk menangkapnya. Bisa jadi ini adalah rekaan imajinasi si pengarang, bisa jadi ia mengambil hikayat dari mulut kemulut, bisa jadi juga ia mengambil kisahnya dari karya karya terdahulu. Mengenai asumsi terakhir ini, ada sedikit bukti bukti diakhir tulisan ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kalau demikian, mengapa kitab ini harus dihakimi ? sebuah rekaan fiktif kok dihakimi. Emangnya situ tahu kalau yang digambarkannya itu salah ? Sama sama tidak tahu kok.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">   <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYKht1m09qM65U0mcFDGRKyYdc9Cz_3TCzMl7t0hvV48L0eDlk2kaXCBN-Od1n2AvTvwOar5vBF5EAcJMKb1ChowLeGCFuQjFKHr_vMUAuhTUXdOZtB9Qks02Hg9zNHju55SUi5zxF-PcZ/s1600/Malaikat+maut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYKht1m09qM65U0mcFDGRKyYdc9Cz_3TCzMl7t0hvV48L0eDlk2kaXCBN-Od1n2AvTvwOar5vBF5EAcJMKb1ChowLeGCFuQjFKHr_vMUAuhTUXdOZtB9Qks02Hg9zNHju55SUi5zxF-PcZ/s320/Malaikat+maut.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar ini rekaan imajinasi Malaikat Maut. Beneran malaikat maut seperti ini ? </td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<h3>
<span style="font-family: inherit;">Siapa Pengarangnya ?</span></h3>
<span style="font-family: inherit;">Kitab Daqoiqul akhbar dinisbatkan kepada lebih dari satu pengarang. Ada yang mengaitkan kitab ini dengan imam Al-</span><span style="font-family: inherit;">Ghazali, ada yang mengaitkannya kepada imam As-Suyuthi, ada juga yang mengaitkannya kepada Abu Laits As-Samarqondi. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pendapat yang paling banyak diikuti adalah kitab ini karangan Al Imam Abdurrahim bin Ahmad al Qadhi. Pada edisi </span><span style="font-family: inherit;">cetakan Mesir tahun 1306 H, terdapat kata penutup berbunyi :  Dengan pertolongan Allah, telah selesai pencetakan </span><span style="font-family: inherit;">kitab Daqoíqul Akhbar karya Al Imam Abdurrahim bin Ahmad al Qadhi ………</span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Lalu Siapa Al Imam Abdurrahim bin Ahmad al Qadhi  ? Tidak banyak informasi yang dapat kami sajikan, karena nama </span><span style="font-family: inherit;">tersebut dimiliki banyak orang. Bila anda coba search di google, anda akan dapati banyak ulama yang namanya sama </span><span style="font-family: inherit;">seperti itu. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<h3>
<span style="font-family: inherit;">Rujukan Pesantren ? </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam artikel yang kami singgung terdahulu, terdapat pembahasan bahwa kitab daqa’iqul akhbar adalah rujukan </span><span style="font-family: inherit;">pesantren. Si penulis artikel seolah oleh mencoba mengukur kedalaman keilmuan pesantren menggunakan kitab ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sebenarnya kitab Daqa’iqul akhbar ini hanya “slilit sang kiai”..kitab ringan yang hanya dikaji pada waktu waktu </span><span style="font-family: inherit;">tertentu seperti saat saat Ramadhan, liburan, dan lain lain. Adapun kitab kajian regular, yang merupakan rujukan </span><span style="font-family: inherit;">sesungguhnya dunia pesantren, adalah kitab kitab ilmiyah yang sangat berat semacam Sohih Bukhari, Fathul Wahab, </span><span style="font-family: inherit;">Jam’ul Jawami’, Syuruh Alfiyah, dan lain lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Peserta pengajian Daqa’iqul akhbar pun rata rata santri senior yang sudah memiliki bekal cukup untuk menyaring </span><span style="font-family: inherit;">informasi informasi yang masuk. Di Pesantren Al-Hamidiyah, Daqa’iqul akhbar dikaji oleh siswa kelas 3 dalam rangka </span><span style="font-family: inherit;">cooling down setelah mereka menghadapi ujian nasional (UN), sekaligus warming up menghadapi tantangan yang lebih besar didunia perkuliahan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<h3>
<span style="font-family: inherit;">Untuk Latihan Baca Kitab</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam sebuah kesempatan diskusi di Pesantran Al-Hamidiyah, yang dihadiri oleh Dr. H.D Hidayat (seorang pakar Bahasa </span><span style="font-family: inherit;">Arab), dan seorang professor bahasa arab satu lagi yang usianya sudah sepuh (saya lupa namanya), keduanya menyepakati sebuah metode </span><span style="font-family: inherit;">dalam mengajarkan baca kitab. Metode tersebut, yang menurut mereka sangat ampuh, adalah dengan mengkaji kitab kitab yang isinya diulang ulang. </span><span style="font-family: inherit;">Pengulangan tersebut akan membawa santri terbiasa dengan struktur kalimat kalimat Arab</span><span style="font-family: inherit;">. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Nah kitab Daqo’iqul Akhbar memenuhi syarat untuk melatih santri. Berbagai variasi kalimat mulai dari yang sederhana seperti mubtada'-khobar sampai yang agak sulit seperti syarat - jawab syarat, diulang ulang beberapa kali dalam kitab ini. </span><span style="font-family: inherit;"> Maka kitab ini sangat baik </span><span style="font-family: inherit;">digunakan sebagai media latihan membaca kitab bagi santri.  </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<h3>
<span style="font-family: inherit;">Sesat dan Berbahaya ?  </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sebenarnya pengarang kitab sudah cukup jujur dalam menuliskan kitabnya. </span><span style="font-family: inherit;">Bila berasal dari nabi, maka akan disebutkan dari nabi. Bila berasal dari sahabat atau tabi’in, demikian juga. Bila berasal </span><span style="font-family: inherit;">dari dongeng dari mulut kemulut, maka ia hanya menyebutkan “ada sebuah dongeng…”. Dengan demikian pembaca </span><span style="font-family: inherit;">sebenarnya sudah diberi rambu rambu mana yang memiliki nash mana yang tidak.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mengenai banyaknya hadis dhoif yang ada didalamnya, sudah jelas standar ilmiyah didunia Islam bahwa, hadis dhoif </span><span style="font-family: inherit;">boleh diriwayatkan dan diamalkan sepanjang tujuannya hanya untuk memberi nasihat, dan menakuti orang.  </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mengenai hadis hadis palsu yang diduga ada didalamnya, tentu perlu kajian mendalam untuk menemukan keberadaannya. </span><span style="font-family: inherit;">Adapun berita berita atau hikayat hikayat ghaib yang diriwayatkan, selama tidak disandarkan kepada nabi Muhammad </span><span style="font-family: inherit;">tentu tidak boleh dianggap sebagai hadis palsu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kitab ini merupakan salah satu metode dakwah bil-hikmah, sama seperti </span><span style="font-family: inherit;">kita menasehati anak anak kita dengan hikayat hikayat, pribahasa pribahasa, atau pamali pamali. Tentu tidak ada </span><span style="font-family: inherit;">satupun dari kita yang akan mencari dalilnya ada atau tidak dalam Al-Quran dan Hadis.</span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Bila anda membaca kitab ini di halaman halaman awal, mungkin anda akan dibawa kepada kisah kisah mustahil yang </span><span style="font-family: inherit;">tentu saja sulit dilacak asal usulnya dalam ajaran Islam. Namun pada pembahasan sisanya, sulit juga untuk menolak </span><span style="font-family: inherit;">kebenaran nasihat nasihat yang dikandungnya meskipun dalam nash Al-Quran dan Hadis tidak ditemukan rujukannya. </span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Misalnya urainnya mengenai bentuk fisik badan manusia, kitab ini menjelaskan bahwa badan manusia sebenarnya menggambarkan  </span><span style="font-family: inherit;">huruf huruf MU-HAM-MAD. Karena itulah bila nanti kita masuk neraka, maka fisik kita akan dirubah menjadi hewan hina, bukan dalam bentuk </span><span style="font-family: inherit;">fisik kita sekarang didunia  (hal. 3).</span></span></div>
<br />
<span style="font-family: inherit;">    </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl24tA4x801b3_IzlzApqXXyEAyGozILUlbeLp7zaKis_E2BNopMhFYDAnPqs0dC46nUlP4LTvYtXiQxrh99YQ6ngsghNREmTR2GY8EmOEEh3SWGVbUhq5jcbOvXwsjqdMtqkvNhB0Lv9F/s1600/Muhammad.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl24tA4x801b3_IzlzApqXXyEAyGozILUlbeLp7zaKis_E2BNopMhFYDAnPqs0dC46nUlP4LTvYtXiQxrh99YQ6ngsghNREmTR2GY8EmOEEh3SWGVbUhq5jcbOvXwsjqdMtqkvNhB0Lv9F/s1600/Muhammad.PNG" /></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Perhatikan gambar ini : apakah terbaca MU-HAM-MAD (محــمد)  ?</span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Demikian pula ketika kita sholat, posisi badan kita akan membentuk tulisan AHMAD (أحمد). Ahmad adalah nama Nabi </span><span style="font-family: inherit;">Muhammad yang disebutkan dalam Al-Qur’an. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtaphSEwWjNqJilF6qGjZDy8A9HIEVfb9rP85zYmz5ifdpUX6MEeGQvNvhlP7kn4dcv_LGUBHEWpvpD4e_dGCoGQ_g2gCwyUSJhQtYYPRQunUpccitByVWDnfc8kn3qkhudhtFbq4UZZVo/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtaphSEwWjNqJilF6qGjZDy8A9HIEVfb9rP85zYmz5ifdpUX6MEeGQvNvhlP7kn4dcv_LGUBHEWpvpD4e_dGCoGQ_g2gCwyUSJhQtYYPRQunUpccitByVWDnfc8kn3qkhudhtFbq4UZZVo/s1600/images.jpg" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: inherit;">Tentu penjelasan seperti ini selamanya tidak akan anda dapati nashnya didalam Al-Qur’an dan Hadis. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<h3>
<span style="font-family: inherit;">Bukan Karya Pertama</span></h3>
<span style="font-family: inherit;">Kitab Daqa’iqul akhbar ini bukanlah kitab pertama yang membahas nasihat nasihat berkaitan dengan surga dan neraka. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Sebelumnya ada Al-Imam Al-Suyuthi, yang mengarang kitab Ad-Durar al-Hisan Fil-Ba’tsi wa Na’iim al-Jinan yang isinya </span><span style="font-family: inherit;">kurang lebih sama dengan Daqa’iqul akhbar. Tentu kita telah mengetahui kapasitas Imam As-Suyuti sebagai Ulama Ahli </span><span style="font-family: inherit;">Hadis yang telah mencapai derajat mujtahid mutlaq. Tentu As-Suyuti sangat tahu tentang </span><span style="font-family: inherit;">hadis palsu atau tidak. </span></span></div>
<br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Hadis hadis yang ada dalam Daqa’iqul akhbar juga dapat ditemui dalam kitab Bahrud-Dumuu’ karangan Ibnu Jauzi. </span><span style="font-family: inherit;">Sekali lagi, Ibnu Jauzi juga bukan orang yang sembarangan. Bila diurut kebelakang, masih ada nama nama ulama </span><span style="font-family: inherit;">sekelas Ibnu ‘Asakir, Ad-Dailami Ad-Daruqutni, Qadhi Iyadh dan lain lain yang menulis kitab serupa. Hal inilah yang </span><span style="font-family: inherit;">membuat Ibnu Taimiyah terheran heran mengapa ulama ulama yang sangat tahu hadis, malah </span><span style="font-family: inherit;">mengarang kitab kitab nasihat yang isinya (dalam pandangan Ibnu Taimiyah) tidak bisa dipertanggung jawabkan. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Jawabannya sederhana saja : “mereka lebih mengerti dan akan mempertanggung jawabkannya…”. Jadi tidak usah ragu ragu </span><span style="font-family: inherit;">mengkaji kitab ini. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #990000;"><span style="font-family: inherit;">Terima Kasih </span><span style="font-family: inherit;">telah membaca resensi kitab Daqa'iqul Akhbar.</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #990000;">Tulisan ini tulisan original Subhan Hidayat dan merupakan pengembangan dari </span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #990000;">Resensi Kitab yang dimuat di Warta Al-Hamidiyah</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #990000;">2015 </span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #990000;">*</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #990000;">*</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #990000;">*</span></span></div>
<div>
<br /></div>

DAQAIQUL AKHBAR KITAB “SESAT” RUJUKAN PESANTREN ? Oleh : Subhan Hidayat, S.Sos.I Judul tersebut kami salin sepenuhnya dari judul ...

Cara Terbaru Membasmi Aphid

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrIgG_V5Q9zV5RaA-dUrYeYZ9c97lQmHH94xJA9YIJqJZXhewXtN_EU0Whf6zGiKI6wn6mC-r5XpKxNRlkrrMajyGU-4kMXauszF-wA7345WQWgqsSL5WLZ3Ohd0q3Zyv-BWeeMriK5zpd/s1600/Aphids.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrIgG_V5Q9zV5RaA-dUrYeYZ9c97lQmHH94xJA9YIJqJZXhewXtN_EU0Whf6zGiKI6wn6mC-r5XpKxNRlkrrMajyGU-4kMXauszF-wA7345WQWgqsSL5WLZ3Ohd0q3Zyv-BWeeMriK5zpd/s1600/Aphids.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini kutu daun yang biasa disebut aphid wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini cara terbaru membasmi aphid hasil uji coba saya sendiri. Dijamin uwampuuh... kutu kutu penghisap ini lenyap... bener bener lenyap tidak tersisa satupun. Saya juga heran .....biasanya kalo disemprot pake ramuan lain, aphids masih tersisa walaupun jumlahnya berkurang.<br />
<br />
Ceritanya, pohon cabe saya yang jumlahnya cuman 7 pohon tiba tiba ujungnya menghitam dikerubutin semut. Padahal pohon pohon cabe ini lagi bagus bagusnya berbunga. Gara gara saya tinggal Tour Walisongo seminggu jadi gak keurus. <br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL2vsHr7Em-2O39PrbRShENr4Ak0s-xwWoN8GOOGivAJe9akrCT0kmJ0gU8IPDQ72K8K5NvkBeKlpiPTvsvIfyEdlkBbVc7B0IBx_taJdbOUxWpAH9l4KnYxUt76FZzGAdaJf9-FYsLOKB/s1600/Aphidz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL2vsHr7Em-2O39PrbRShENr4Ak0s-xwWoN8GOOGivAJe9akrCT0kmJ0gU8IPDQ72K8K5NvkBeKlpiPTvsvIfyEdlkBbVc7B0IBx_taJdbOUxWpAH9l4KnYxUt76FZzGAdaJf9-FYsLOKB/s400/Aphidz.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">http://romatechagro.blogspot.com/</td></tr>
</tbody></table>
Bagian yang diserang adalah tunas tunas pucuk, bunga bunga, dan calon buah. Bergidik banget ngeliatnya..sampe ketutup sama kutu dan semut. Biasanya saya bikin ramuan daun tomat dan bawang putih. Tapi kali ini daun tomat saya tidak punya...<br />
<br />
Tidak boleh lama dibiarkan. harus segera diatasi...nyari nyari cara akhirnya ketemu kapur semut merek bagus . Ya sudah dicoba saja...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1ahmbrwD4vStK3bZitD7jutB0d9pyGcw27fvhtmAG7csbkd8HULnaLpR99BCiUKQ4kqdWI4PbndQX-_8T1KFHOo_9As78UqPfq0Eh7uV3eN1pJwYn2at0Yu7H8t1szliEpJOgnDdqI-pr/s1600/Kapur+Bagus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1ahmbrwD4vStK3bZitD7jutB0d9pyGcw27fvhtmAG7csbkd8HULnaLpR99BCiUKQ4kqdWI4PbndQX-_8T1KFHOo_9As78UqPfq0Eh7uV3eN1pJwYn2at0Yu7H8t1szliEpJOgnDdqI-pr/s1600/Kapur+Bagus.jpg" /></a></div>
<br />
Saya ambil sepertiga batang kapur semut (kebetulan saya hanya punya merek Bagus). Saya takut make banyak banyak. Kapur itu saya haluskan dengan cara diulek.<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHZZTeWW1nNSz5aYV-MejiTZFJPnvq5tM0yOn0-6j9ed4gL4vZlyBcSlWBUABX6ipDDIzJU6f5u00qghOqON_8M_nB6ofHfRNjkbpYtk-Bp_XK5u2fZaq_x_CYJYVUmcL-5erRKkScbR8n/s1600/Bawang+putih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHZZTeWW1nNSz5aYV-MejiTZFJPnvq5tM0yOn0-6j9ed4gL4vZlyBcSlWBUABX6ipDDIzJU6f5u00qghOqON_8M_nB6ofHfRNjkbpYtk-Bp_XK5u2fZaq_x_CYJYVUmcL-5erRKkScbR8n/s1600/Bawang+putih.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Kemudian saya ambil satu buah bawang putih, saya haluskan juga. Trus di campur air kira kira sepenuh botol semprotan air. Kemudian saya saring pake kain dan dimasukkan ke botol spray lalu semprotkan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6QpMT7_T25w73OMHd26OtaYJ_3LLa6E5eLDKUUpxkBOp7g8filz3ZU89oL1EFQ3WhLvr2QcD7F6ZJVrcxy4eYIKHthmVxWbdFl7o0UlLvQ22Zlrr3fovO6_8bOJqOYgj5__cTcDAFXKZ6/s1600/sprayer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6QpMT7_T25w73OMHd26OtaYJ_3LLa6E5eLDKUUpxkBOp7g8filz3ZU89oL1EFQ3WhLvr2QcD7F6ZJVrcxy4eYIKHthmVxWbdFl7o0UlLvQ22Zlrr3fovO6_8bOJqOYgj5__cTcDAFXKZ6/s320/sprayer.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Banyak semut dan aphid yang mencelat karena semprotan tapi yang bertahan juga masih banyak. Setelah rata disemprot, saya biarkan sampe pagi (karena saya semprot sore hari). Pas pagi harinya, saya siram pohon pake air selang kemudian saya periksa, bersih..!!! tidak ada kutu, tidak ada semut.<br />
<br />
Keadaan bersih ini bertahan sampe kira kira sebulan kemudian, baru muncul lagi aphid tetapi tidak saya biarkan beranak pinak banyak --langsung saya basmi.<br />
<br />
<span style="color: red;">Sudah berapa kali nyemprot ?</span><br />
Sudah 4 kali sejak pulang walisongo 28 Des. 2014<br />
<br />
<span style="color: red;">Apakah aman ?</span><br />
Bagi pohon, alhamdulillah masih baik baik saja, malah makin subur karena tidak berhama.<br />
Bagi manusia, saya tidak tahu. Sampai hari ini masih baik baik saja walaupun cabenya dibuat sambel tiap hari.<br />
<br />
<span style="color: red;">Kenapa kapurnya cuman sepertiga batang ?</span><br />
Coba coba saja. Saya hanya takut kebanyakan. Jadi itu dosisnya ngasal. Kalau mau lebih, coba saja.<br />
<br />
<span style="color: red;">Kenapa bawangnya cuman satu buah ?</span><br />
Kalau ini saya punya pengalaman. Terlalu banyak bawang menyebabkan daun daun menjadi keriting. Katanya sih bawang putih mengandung banyak sulfur dan bisa mengundang jamur hama.<br />
Bawang putih hanya untuk mengeluarkan kutu dari persembunyiannya, karena aromanya tidak disukai hama. Jadi pakenya sedikit saja yang penting bau bawang..gitu kali.<br />
<br />
<span style="color: red;">Kenapa harus disaring ?</span><br />
Biar kotoran dan ampas yang tersisa tidak menyumbat spray. Disaringnya pakai kain aja.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: red;">Terima Kasih </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: red;">telah membaca artikel tentang cara terbaru membasmi aphid</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: red;">Posting original Subhan Hidayat</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: red;">2015</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
*</div>
<div style="text-align: center;">
*</div>
<div style="text-align: center;">
*</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>

Ini kutu daun yang biasa disebut aphid wikipedia Ini cara terbaru membasmi aphid hasil uji coba saya sendiri. Dijamin uwampuuh... kut...