Siapa menggali lubang dia akan terjerumus ke dalamnya



Sebuah kisah yang menarik untuk dibaca. Bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Kejahatanpun akan menghasilkan kejahatan. Siapa menabur angin dia akan menuai badai. 

Dikisahkan, suatu malam ada seorang suami yang bertengkar dengan istrinya. Karena emosi yang sudah memuncak, sang suami memukul istrinya dengan tongkat beberapa kali hingga jatuh. Sang istri tidak bergerak. Sang suami segera menyadari kesalahannya dan panik. Ia periksa istrinya. Ternyata sudah mati. 

Lelaki itu ketakutan. Ia tidak ada niat sama sekali untuk membunuh istrinya. Tujuannya hanya untuk mendidik. Ia tutupi mayat istrinya. Kemudian ia kunci pintunya lalu melarikan diri. Ia tidak minta tolong karena kalut. Ia tahu kalo malam ini keluarga istrinya akan datang. Ia coba menghindar dari tuntutan keluarganya. Dia sama sekali tidak tahu bagaimana jalan keluarnya.

Suami tersebut meninggalkan rumah kebingungan. Pikirannya kalut, mencoba mencari solusi atas permasalahannya. Tapi ia tidak bisa berfikir jernih. Dia sama sekali tidak tahu apa yang akan dia kerjakan.

Dalam keadaan pikiran  ruwet, di jalan ia berjumpa dengan seseorang temannya. Ia berbasa basi dengan temannya itu. Menanyakan, sedang apa dia dipinggir jalan. Temannya menjawab, sedang menunggu anak lelakinya. Kemudian temannya itu balik bertanya. kamu lagi ngapain. Kok pucat begitu... 

Sebenarnya si suami ini tidak ingin bercerita. Hanya saja, karena desakan fikiran yang sudah kalut, ia menceritakan kejadian pembunuhan tersebut kepada temannya. 

Kenalannya ini adalah seorang pria dengan perangai buruk. Tidak bisa dipercaya sebenarnya. Namun suami pembunuh ini tetap meminta saran atas masalahnya.  Setelah selesai bercerita, temannya ini menawarkan solusi. Dia berkata : 
".. aah..masalah kecil. Gampang... kamu tinggal nyari seorang pemuda yang parasnya tampan, kemudian undang ke rumah.  Bunuhlah pemuda itu. Letakkan mayatnya di sisi mayat istrimu supaya kamu punya alibi atas pembunuhan yang kamu lakukan..."

Kemudian temannya melanjutkan : 
" Bila keluargamu atau keluarga istrimu bertanya katakan saja bahwa pemuda ini telah berzina dengan istriku sehingga aku emosi lalu membunuh keduanya."
Mendengar saran dari temannya itu si lelaki ini merasa mempunyai jalan keluar kemudian ia pulang ke rumah merencanakan sesuatu. Ia berdiri di depan rumah menunggu siapa saja yang lewat. Tak lama menunggu, lewatlah seorang pemuda yang berparas tampan. Kesempatan bagus... 

Suami tersebut memaksa pemuda itu untuk mampir ke rumahnya dengan berbagai alasan dan bujukan.  Pemuda itu akhirnya mau masuk ke rumah. Saat pemuda itu lengah, sauami tersebut mengayunkan parangnya kearah leher pemuda tersebut sehingga putus. Kemudian ia menuju ke jenazah istrinya, menyeretnya agar berdampingan dengan jenazah pemuda itu. 

Sang suami tersebut merasa sudah siap dengan alibinya. Ia tidak takut lagi keluarganya datang. Malah ia menunggu mereka. Tak lama kemudian keluarg sang istri datang sesuai waktu yang dijanjikan. Mereka melihat pemandangan yang mengerikan. Ada dua jenazah didalam rumah.  

Sang suami itu menjelaskan kejadiannya. Bahwa ia memergoki seorang pemuda berzina dengan istrinya. Maka ia bunuh kedua-duanya... Dengan demikian si suami telah memfitnah istrinya sebagai pezina, juga memfitnah pemuda itu. Maka keluarganya pun kemudian mengurus jenazah istrinya itu.. 

Tak lama kemudian, mereka dikejutkan oleh kedatangan seorang tamu. Ternyata tamunya adalah teman si suami tadi. Lelaki yang telah memberi saran untuk melakukan pembunuhan... 

Melihat kedatangannya, si suami menyambutnya didepan pintu kemudian berbisik. Saranmu sudah saya lakukan. Terima kasih ya.. Temannya itu kaget. Dia bertanya siapa korbannya dan ada dimana mayatnya. Maka sang suami tadi mengajaknya masuk, kemudian diperlihatkan satu jenazah pemuda yang kepalanya terpenggal. 

Lelaki temannya itu mengamuk...

Ternyata anak muda yang dibunuh itu adalah anaknya yang sejak tadi ditunggu tunggu kedatangannya. Anaknya itu pergi untuk suatu keperluan, dan tidak kunjung pulang. Lelaki tadi sudah kebingungan mencarinya ke sana kemari. Ketika lewat di depan rumah temannya yang membunuh istrinya tersebut, dia memang sengaja mampir untuk menanyakan bagaimana tipu daya yang telah dijalankan  apakah sukses ?

Maka ketika dilihat jenazah itu ternyata itu adalah anaknya sendiri maka dia mengamuk menggila dan menyerang si suami yang telah membunuh istrinya tadi dan membunuhnya kemudian menyerahkan dirinya.

Dengan cara inilah Allah membebaskan telah memberikan balasan setimpal. Allah bersihkan nama baik si istri, kemudian menghukum kedua orang jahat itu dengan balasan yang adil ini sesuai dengan firman Allah  : 
وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ
Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri.

 
Wallahu Al'am bis-shawab

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak



Arsip Blog

Find Us On Facebook

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.