Sebutan Untuk Para Pentakziyah Apa Sih ?
Dalam majlis takziyah kematian, keluarga yang berduka lazim disebut sohibul musibah. (yang artinya orang yang mendapatkan musibah). Istilah ini sudah lazim digunakan. Selain itu, ada juga sebutan al mushob bih (yang kena musibah) dan al-muazza (yang di takziahi). Penggunaan istilah sohibul musibah tidak ada masalah.
Tapi apa istilah yang pas untuk para tamu yang datang takziyah ?
---------------------------------------
Malam itu saya menghadiri majlis takziyah seorang tokoh masyarakat yang wafat. Orangnya baik dan kematiannya mengejutkan. Sehingga malam itu banyak sekali orang yang datang untuk takziyah.
Seperti biasa, selain bertakziah untuk menghibur keluarga yang berduka, kita lanjutkan duduk untuk menghadiahkan pahala bagi si mayyit dengan membaca Surah Yasin dan Tahlil kemudian memanjatkan doa.
Kemudian seorang ulama tampil untuk menyampaikan pesan pesan takziyah.
Acara tersebut dipandu oleh seorang pembawa acara (MC). Dan tampaknya dia mencoba mencari istilah yang pas untuk menyebut para pentakziyah. Disinilah dia lalu membuat istilah sendiri. Yaitu 'para takziyyin dan para takziyyat '.
Sebutan itu baru saya dengar. Menurut saya kurang tepat karena lafadz takziah itu masdar. Masdar tidak dijamakkan dengan jama mudzakar salim seperti itu. Yang paling pas adalah mu'azziin dan mu'azziyat.
Takziyah artinya adalah pemberian hiburan agar yang berduka menjadi kuat dan sabar. Kata kerjanya adalah "azzaa - yu'azzii' yang artinya : menguatkan atau menabahkan.
Orang yang melakukan takziyah adalah al-mu'azzii, yang merupakan bentuk isim fail dari azzaa - yu'azzii. Dalam susunan tashrifnya, seperti ini :
Seperti inilah yang digunakan oleh para penutur bahasa Arab. Misalnya saya ambilkan sebuah tangkapan gambar dari halaman berita Al-Afkar tentang para pentakziyah yang datang turut berduka atas wafatnya Raja Abdullah (perhatikan yang diberi warna biru) :
Jadi, pak RT bisa mengganti teks MC nya. Mungkin lebih baik kalo begini :
- Yang saya hormati sohibul musibah, keluarga besar almarhum ....
Jadi, pak RT bisa mengganti teks MC nya. Mungkin lebih baik kalo begini :
- Yang saya hormati sohibul musibah, keluarga besar almarhum ....
- Yang saya hormati mu'azzin dan mu'azziyat yang hadir pada malam hari ini....(lafadz muazziin sendiri sudah jama /plural, jadi mestinya tidak usah diberi para. Hanya saja kebiasaan kita memberi para. Seperti misalnya para ulama.)
Lafadz tersebut lebih baik daripada para takziyyin dan takziyyat. Ini juga kalo mau maksain pake bahasa Arab . Sebab pake bahasa Indonesia juga baik. Para Pentakziyah atau para tamu takziyah.
Lafadz tersebut lebih baik daripada para takziyyin dan takziyyat. Ini juga kalo mau maksain pake bahasa Arab . Sebab pake bahasa Indonesia juga baik. Para Pentakziyah atau para tamu takziyah.
Jangan diterjemahkan menjadi para penghibur ya...sebab konotasinya jelek.
Wallahu A'lam
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar