Pengumuman Yang Ditunggu Tunggu : Lulus Atau Tidak



Akhir Catatan PPG 2019

Peserta PPG dijamin pasti lulus ? 

Proses untuk mendapatkan sertifikasi guru melalui kegiatan PPG cukup berat. Harus melalui Daring 3 bulan, kemudian Lokakarya dan PPL 2 bulan. Peserta harus melalui beberapa kali tes dan ujian. Terakhir harus mengikuti Uji Pengetahuan (UP) tanggal 23 - 24 November. Setelah UP, otomatis kegiatan PPG dianggap kelar. Yang dari luar Jawa, pulang. Kembali bertugas di tempat masing masing.

Hari Senin, sehari setelah UP, saya kembali bertugas di Madrasah Aliyah. Teman teman menyambut saya seperti orang pulang haji. Mengucapkan selamat telah menempuh PPG. Menanyakan kelulusan. 

Beberapa teman yang punya pengalaman ikut PLPG, menyampaikan ucapan yang niatnya menghibur, tetapi menurut saya merendahkan dan mengecilkan. 

Seorang dari mereka berkata : "Udah pasti Lulus lah..! Ngapain gak dilulusin. 
Yang lain menimpali : "PPG itu hanya formalitas saja. Pada akhirnya semua Lulus". 

Saya katakan 'aamiin'....!!


Perjuangan Peserta PPG 

PPG tidak bisa disamakan dengan PLPG yang cuma 10 hari itu. Peserta PPG harus menyiapkan ongkos sendiri untuk makan, minum, kos, dan transport. Saya sendiri yang orang Depok, total habis biaya 6 jutaan. Bagaimana dengan teman teman yang dari Kalimantan ? 

Banyak kisah mengharukan selama menjalani PPG. Membuktikan bahwa para peserta ini betul betul berjuang. Ada teman saya yang setiap istirahat makan siang, dia tetap berdiam dikelas. Ngirit biaya makan. Ada juga yang mengumpulkan sisa sisa kertas RPP. Untuk ditukar nasi uduk katanya. Ada yang setiap hari menahan sakit, melawan kanker payudara yang dideritanya. Yang paling mengharukan adalah, salah seorang teman malam malam kabur ke bandara mau pulang. Karena mendapat kabar ayahnya sakit. Beruntung dapat ditahan oleh teman teman yang lain. Karena kegiatan PPG udah tinggal ujungnya yaitu UP. Setelah UP, akhirnya kabar duka itu datang. Ayahnya meninggal dunia. 


Pengumuman Kelulusan

Menurut jadwal, pengumuman kelulusan dapat dilihat tanggal 15 Desember 2019. Ternyata mundur lagi. Sampai tanggal itu, masih belum ada tanda tanda pengumuman. Lalu saya ketemu pak Munandar, teman PPG kelas Qurdis. Kata dia, pengumuman diundur sampai tanggal 23. 

Setelah itu banyak informasi simpang siur, tentang kenapa pengumuman diundur. Ada berita, diundur karena banyak yang gak lulus. Pihak LPTK sedang rapat untuk menurunkan KKM-nya. Beredar screenshoot, menunjukkan kelulusan rendah. Beredar rekaman audio, mengenai hal itu juga. 

Membuat berdebar debar dan tidak sabar.


Malam Jum'at, Malam Penentuan

Seharian saya mengurusi rapor, karena saya wali kelas. Rapot dibagikan hari Jum'at. Jadi malam itu saya sibuk menggarap rapot. Ga ada waktu memeriksa hape. Hanya pesan pesan tertentu yang saya bunyikan notifikasinya. Yang lain saya bisukan. 

Setelah Isya' saya membuka WA. Grup PPG yang biasanya sepi, tiba tiba ada ratusan pesan. Saya buka, ternyata sudah rame. Ada yang girang, ada yang menangis. Ada yang menyemangati dan menghibur.

Ooh... rupanya pengumuman kelulusan PPG sudah bisa dilihat. Saya ikuti link yang diberikan. Saya masukkan no. ujian. Kemudian tampil status kelulusan. 

Alhamdulillah saya lulus...

Segera saya kirim kabar ke keluarga dan ke Madrasah.





Hampir 60 % Tidak Lulus

Saya terus mengikuti perbincangan di Grup. Lalu satu persatu mulai terkuak. Siapa yang Lulus dan siapa yang tidak lulus. Ternyata cukup banyak yang tidak lulus. Sekitar 10 orang dari 30 orang dikelas Akidah Akhlaq 2 (kurang lebih 30%). Ada teman dari Kalimantan 3 orang. 

Kelas kelas lain juga banyak yang tidak lulus. 

Digrup PPL MA Sunanul Husna, ada 4 orang yang tidak lulus dari 9 anggota. Termasuk ketua kelompok PPL juga tidak lulus. 

Ini membuktikan, bahwa proses mendapatkan sertifikat guru melalui PPG, bukan sebuah formalitas. Bukan hanya bagi bagi sertifikat seperti yang sudah sudah.   

Kemudian terbitlah Surat Keputusan Hasil Uji UKMPPG, berkop Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. Dari lampiran surat ini, diketahuilah semua nama yang Lulus (L) dan Tidak Lulus (TL). Seorang teman mencoba merekap dan menghitung persentase yang TL. Ternyata yang TL hampir 60 % untuk kelas akidah akhlaq.






Tidak ada komentar:

Formulir Kontak



Arsip Blog

Find Us On Facebook

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.