![]() |
Ilustrasi oleh ChatGPT |
Artikel ini -dan doanya - saya tulis atas permintaan jama'ah Pengajian Malam Senin Musholla Al Jihad. Ketika saya ceritakan sekilas perjuangan Hasan Bashri menghadapi Hajjaj bin Yusuf As-Saqafi. Beberapa jama'ah tertarik untuk memiliki doa Hasan Bashri tersebut.
Namun sebelum saya berikan doanya, perlu diketahui latar belakang kisahnya, ketika Hasan Bashri ditangkap dan hendak di eksekusi mati dengan cara di penggal oleh Hajjaj bin Yusuf As Saqafi. Cerita ini saya ambil dari buku Suwar Min Hayat Tabi'in karya Dr. Ro'fat Basya.
Berikut ini ceritanya.
Al-Hajjaj Bin Yusuf Membangun Istana
Tanah Irak, pada masa tersebut dikuasai oleh Al-Hajjaj bin Yusuf as Saqafi, seorang gubernur yang kejam pada masa Bani Umayyah, dikenal karena tindakan represifnya terhadap banyak ulama dan tokoh agama. Hajjaj aalah seorang pemberani yang cerdas, sekaligus dzolim dan haus darah. Sangat mudah membunuh orang untuk satu alasan sepele. Maka ia sangat ditakuti. Kisah hidupnya dipenuhi oleh pertumpahan darah, terutama darah para ulama.
Hari itu, Al-Hajjaj bin Yusuf baru saja merampungkan proyek pembuatan istananya di kota Wasith. Ia ingin istana barunya dikagum oleh masyarakat. Maka ia memerintahkan kepada masyarakat untuk mengunjungi istananya itu. Memaksa mereka untuk mendoakan keberkahan. Bukan hanya berkunjung, mereka juga harus mengaguminya. Hukuman berat menanti, bila ada yang tidak patuh.
Maka masyarakat berbondong bondong mendatangi istananya. Mereka datang karena rasa takut kepada kekejaman Al-Hajjaj bin Yusuf.
Hasan Basri juga ikut berangkat. Bukan karena takut, tetapi ia sudah menyiapkan sebuah rencana...
Hasan Bashri Mencela Al-Hajjaj
Hasan Bashri adalah salah satu dari sedikit ulama. Yang berani bertaruh nyawa untuk menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Yang berani menentang kadzaliman Al-Hajjaj dan terang terangan menunjukkan kejahatan Al-Hajjaj langsung dimukanya. Kali ini ia melihat ada kesempatan untuk berdakwah. Langsung di jantung Istana Al-Hajjaj. Mumpung banyak orang berkumpul.
Saat itu banyak orang berkeliling mengagumi istana Al-Hajjaj. Hasan Basri berdiri disebuah tempat, menyeru mereka untuk berkumpul. Kemudian ia menyampaikan orasinya. Diantara ucapan yang disampaikan adalah :
Sungguh kita telah sama-sama melihat apa yang dibangun oleh si jahat ini kita lihat ternyata Firaun bangunannya lebih kokoh daripada yang dia bangun dan lebih tinggi daripada yang dia bangun kemudian Allah membinasakan Firaun kemudian menghancurkan bangunan yang dia bangun andai saja Al Hajjaj mengetahui bahwa penduduk langit sangat membencinya dan penduduk bumi telah menipunya..
Hasan Basri terus menyampaikan orasi yang menyerang Al Hajjaj bin Yusuf As Tsaqafi sehingga salah satu pendengar merasa takut dan kasihan kepada Hasan Basri. Khawatir ia akan disiksa oleh Al Hajjaj maka dia berkata : ".....cukuplah Abu Said cukuplah...."
Maka Hasan Basri berkata :
Sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian atas orang-orang berilmu untuk menyampaikan ilmunya kepada manusia dan tidak menyembunyikannya
Pada hari berikutnya Al-Hajjaj bin Yusuf masuk ke majelisnya dengan muka yang sangat marah. Kemudian ia berkata kepada orang-orang di sekelilingnya :
"...binasa kalian.... ada seorang penduduk Basrah berdiri... mengata-ngatai kita dengan segala omongan... kemudian tidak ada di antara kalian yang mencegahnya atau melarangnya..!. Demi Allah aku akan minumkan darahnya kepada kalian wahai para pengecut....!.
Kemudian Al-Hajjaj memerintahkan untuk menyiapkan pedang dan hamparan untuk pemenggalan kepala. Maka tempat eksekusi pun disiapkan. Kemudian Al-Hajjaj memanggil algojo. Maka mereka hadir bersiap di hadapannya. Kemudian ia perintahkan tentaranya untuk menangkap Hasan Basri....
Tak lama berselang Hasan Basri pun berhasil ditangkap ia dikirim menuju tempat eksekusi yang sudah disiapkan diiringi tatapan mata dari orang-orang. Tatapan mata kasihan dan takut. Ketika Hasan Basri melihat hamparan kulit dan algojo dan alat-alat eksekusi lainnya ia menggerakkan bibirnya....
Kemudian ia menghadap kepada Al-Hajjaj sebagai seorang mukmin yang tenang yang penuh wibawa tanpa rasa takut. Ketika Al-Hajjaj melihat keadaan Hasan seperti itu ia ketakutan, salah tingkah, dan grogi. Lalu ia berkata : "... ke sini wahai Abu Said... ke sini ke sini... Abu Said adalah panggilan (kuniah) Hasan Bashri.
Tidak henti-hentinya Al-Hajjaj mempersilahkan dan memberikan ruang ...ke sini... ke sini... sementara pandangan mata orang-orang melihatnya dengan dahsyat dan merasa aneh.
Lalu Hasan dipersilahkan duduk oleh Al-Hajjaj. Kemudian Al-Hajjaj menanyainya beberapa masalah agama. Setiap masalah dijawab oleh Hasan Basri dengan tenang. Dengan penjelasan yang mengagumkan dan ilmunya yang luas.
Kemudian Al-Hajjaj berkata : "...kamu benar-benar pimpinan para ulama wahai Abu Said.
Kemudian Al-Hajjaj meminta parfum. Ia usapkan parfum itu ke jenggot Hasan Basri. Kemudian Hasan berpamitan.
Ketika sudah keluar seorang penjaga pintu mendatangi Hasan. Ia berkata : "Wahai Abu Said.. Kamu kan tahu Al-Hajjaj memanggilmu bukan untuk bertanya masalah agama... kamu sudah melihat ada pedang dan tempat hukuman mati. Lalu kamu datang menggerakkan bibirmu... apa yang kamu baca..?"
Maka Hasan Basri berkata : "Aku berdoa :
يَا وَلِيَّ نِعْمَتِيْ وَمَلاَذِيْ عِنْدَ كُرْبَتِيْ . اِجْعَلْ نِقْمَتَهُ بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَيَّ كَمَا جَعَلْتَ النَّارَ بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيْمwahai Dzat yang menguasai nikmat dan kelezatanku di saat aku terhimpit jadikanlah siksanya dan kemarahannya dingin dan menyelamatkan untukku sebagaimana engkau jadikan api dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim
Itulah do'a Hasan Bashri. Pemohonan do'a kepada Allah disaat mengalami situasi terdesak dan terjepit. Allah mengabulkan do'anya dan menyelamatkannya. Maka do'a ini sangat baik dibaca saat berada dalam kondisi terdesak dan terjepit ketika berhadapan dengan orang dzolim. Semoga Allah mengabulkan do'a kalian. Aamiin
Semoga bermanfaat
Sumber Bacaan :
- Buku Suwar min hayat tabiin karya dr. Ro'fat Basya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar