Article Archive For Month : 2025

Home > Archives for 2025

Berkat Membaca Doa Ini, Kepala Hasan Basri Tidak Jadi Di Penggal

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3kV7IarFq3mHDqstvZkNQb5R9zJNKRpPwxi4w2o1Rg6S0NI2cSCNiUic7cNLImTdhWKmbVQhi68o3z09rdIXFq5mUuks0DTu37tUeh4GGndjNPd_i9Lzyp5otDrH1vrMotg1ii0aKN653DkN9CneSEuCm-5fKBL2J4c3mi7crvDh_CtoG_Fy-YbUdSV4N/s900/hasan%20bashri.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3kV7IarFq3mHDqstvZkNQb5R9zJNKRpPwxi4w2o1Rg6S0NI2cSCNiUic7cNLImTdhWKmbVQhi68o3z09rdIXFq5mUuks0DTu37tUeh4GGndjNPd_i9Lzyp5otDrH1vrMotg1ii0aKN653DkN9CneSEuCm-5fKBL2J4c3mi7crvDh_CtoG_Fy-YbUdSV4N/s16000/hasan%20bashri.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi oleh ChatGPT</td></tr></tbody></table><p>Artikel ini -dan doanya - saya tulis atas permintaan jama'ah <i><b>Pengajian Malam Senin Musholla Al Jihad</b></i>. Ketika saya ceritakan sekilas perjuangan Hasan Bashri menghadapi Hajjaj bin Yusuf As-Saqafi. Beberapa jama'ah tertarik untuk memiliki doa Hasan Bashri tersebut.  </p><p>Namun sebelum saya berikan doanya, perlu saya sampaikan dulu latar belakang kisahnya. Yaitu ketika Hasan Bashri  ditangkap oleh Hajjaj bin Yusuf As Saqafi dan hendak di eksekusi mati dengan cara di penggal. Cerita ini saya ambil dari buku <i>Suwar Min Hayat Tabi'in</i> karya Dr. Ro'fat Basya. </p><p><i><b>Berikut ini ceritanya. </b></i></p><h3 style="text-align: left;">Al-Hajjaj Bin Yusuf Membangun Istana</h3><div><br /></div><div>Tanah Irak, pada masa tersebut dikuasai oleh Al-Hajjaj bin Yusuf as Saqafi, seorang gubernur Bani Umayyah yang kejam. Ia dikenal karena tindakan represifnya terhadap banyak ulama dan tokoh agama. Hajjaj adalah seorang pemberani yang cerdas, sekaligus dzolim dan haus darah. Sangat mudah membunuh orang untuk satu alasan sepele. Maka ia sangat ditakuti. Kisah hidupnya dipenuhi oleh pertumpahan darah, terutama darah para ulama. </div><div><br /></div><div>Hari itu, Al-Hajjaj bin Yusuf baru saja merampungkan proyek pembuatan istananya di kota <b>Wasith</b>. Ia ingin istana barunya dikagum oleh masyarakat. Maka ia memerintahkan kepada masyarakat untuk mengunjungi istananya itu.  Memaksa mereka untuk berdoa meminta keberkahan. Bukan hanya berkunjung, mereka juga harus mengaguminya. Hukuman berat menanti, bila ada yang tidak patuh. </div><div><br /></div><div>Masyarakat tidak punya pilihan. Merek berbondong bondong mendatangi istana Hajjaj bin Yusuf. Mereka datang karena rasa takut kepada kekejamannya. Hasan Basri termasuk orang yang berangkat ke Kota Wasith. Untuk melihat istana baru itu. Bukan karena takut, tetapi ia sudah menyiapkan sebuah rencana... </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuszQyy_9LbCFbeAiL9R4S-VKzGjHascfECq5iSGrXLvqEy80vJ1Bk6gHlGtDyr9MMA-azIa3MQYQJuP6_4QKPtFXvk-eqjA2NQ0qwUIow7PjRzTk16c-wADrGhScVW0JW_rWjpFJRj0mVo_TXyEpV8i9A4cvu1C7U09rf2eSuyAGuDjHhd70mjQkrg26P/s72/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="66" data-original-width="72" height="46" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuszQyy_9LbCFbeAiL9R4S-VKzGjHascfECq5iSGrXLvqEy80vJ1Bk6gHlGtDyr9MMA-azIa3MQYQJuP6_4QKPtFXvk-eqjA2NQ0qwUIow7PjRzTk16c-wADrGhScVW0JW_rWjpFJRj0mVo_TXyEpV8i9A4cvu1C7U09rf2eSuyAGuDjHhd70mjQkrg26P/w50-h46/image.png" width="50" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Hasan Bashri Mencela Al-Hajjaj </h3><div><br /></div><div>Hasan Bashri adalah salah satu dari sedikit ulama pemberani. Ia bertaruh nyawa untuk menegakkan <i>kebenaran</i>. Ia berani menentang kadzaliman Al-Hajjaj. Terang terangan menudingkan kejahatan Al-Hajjaj langsung dimukanya. Kali ini ia melihat ada kesempatan untuk melakukan itu. Berdakwah langsung di jantung Istana Al-Hajjaj. Mumpung banyak orang berkumpul. </div><div><br /></div><div>Setibanya diistana Al-Hajjaj. Hasan Basri melihat banyak sekali orang berkeliling. Mengagumi istana itu. Hasan Bashri melihat sebuah tempat yang bagus. Untuk berdiri dan berorasi. Ia memanggil masyarakat untuk berkumpul. Kemudian ia menyampaikan orasinya. </div><div><br /></div><div>Diantara ucapan yang disampaikan adalah  : </div><blockquote><div>Sungguh kita telah sama-sama melihat apa yang dibangun oleh si jahat ini kita lihat ternyata Firaun bangunannya lebih kokoh daripada yang dia bangun dan lebih tinggi daripada yang dia bangun kemudian Allah membinasakan Firaun kemudian menghancurkan bangunan yang dia bangun andai saja Al Hajjaj mengetahui bahwa penduduk langit sangat membencinya dan penduduk bumi telah menipunya..</div></blockquote><div>Hasan Basri terus menyampaikan orasinya. Yang tajam menyerang Al Hajjaj bin Yusuf As Tsaqafi. Membuat para pendengarnya ketakutan. Takut akan nasib Hasan Bashri selanjutnya. Maka salah satu pendengar berusaha menghentikannya. Ia berkata : </div><div><br /></div><blockquote><div>".....cukuplah Abu Said cukuplah...." </div></blockquote><div><br /></div><div>Maka Hasan Basri berkata : </div><blockquote><div>"Sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian atas orang-orang berilmu untuk menyampaikan ilmunya kepada manusia dan tidak menyembunyikannya"</div></blockquote><div style="text-align: justify;">Namun orang orang yang merasa khawatir itu, menyusul Hasan Bashri keatas dan memintanya turun dengan paksa. Bukan karena tidak hormat. Tetapi membayangkan nasib jelek yang akan menimpa selanjutnya...</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuszQyy_9LbCFbeAiL9R4S-VKzGjHascfECq5iSGrXLvqEy80vJ1Bk6gHlGtDyr9MMA-azIa3MQYQJuP6_4QKPtFXvk-eqjA2NQ0qwUIow7PjRzTk16c-wADrGhScVW0JW_rWjpFJRj0mVo_TXyEpV8i9A4cvu1C7U09rf2eSuyAGuDjHhd70mjQkrg26P/s72/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="66" data-original-width="72" height="46" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuszQyy_9LbCFbeAiL9R4S-VKzGjHascfECq5iSGrXLvqEy80vJ1Bk6gHlGtDyr9MMA-azIa3MQYQJuP6_4QKPtFXvk-eqjA2NQ0qwUIow7PjRzTk16c-wADrGhScVW0JW_rWjpFJRj0mVo_TXyEpV8i9A4cvu1C7U09rf2eSuyAGuDjHhd70mjQkrg26P/w50-h46/image.png" width="50" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada hari berikutnya, Al-Hajjaj bin Yusuf masuk ke majelisnya dengan muka yang sangat marah.  Kemudian ia berkata kepada orang-orang di sekelilingnya : </div><blockquote><div style="text-align: justify;">"...binasa kalian... ada orang Basrah berdiri... mengata-ngatai kita dengan segala omongan... kemudian tidak ada di antara kalian yang mencegahnya atau melarangnya..!. Demi Allah aku akan minumkan darahnya kepada kalian wahai para pengecut....!. </div></blockquote><div style="text-align: justify;">Kemudian Al-Hajjaj memerintahkan untuk menyiapkan pedang dan hamparan dari kulit untuk pemenggalan kepala. Meminta agar tempat eksekusi disiapkan. Langsung ditengah istananya. Kemudian Al-Hajjaj memanggil algojo.  Maka mereka hadir bersiap di hadapannya. Kemudian ia perintahkan tentaranya untuk menangkap Hasan Basri.... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tak lama berselang Hasan Basri pun berhasil ditangkap. Ia dikirim menuju tempat eksekusi yang sudah disiapkan, diiringi tatapan mata semua orang. Tatapan mata kasihan dan takut. Ketika Hasan Basri melihat hamparan kulit dan algojo dan alat-alat eksekusi lainnya <i><b>mulutnya komat kamit</b></i>...<b><i>ia menggerakkan bibirnya untuk berdo'a</i></b>.... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian ia menghadap kepada Al-Hajjaj sebagai seorang mukmin yang tenang yang penuh wibawa tanpa rasa takut. Ketika Al-Hajjaj melihat keadaan Hasan seperti itu ia ketakutan, salah tingkah, dan grogi. Lalu ia berkata : "... ke sini wahai Abu Said... ke sini ke sini... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Abu Said adalah panggilan (<i>kuniah</i>) Hasan Bashri. Tidak henti-hentinya Al-Hajjaj mempersilahkan dan memberikan ruang ...ke sini... ke sini... sementara pandangan mata orang-orang melihatnya dengan dahsyat dan merasa aneh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu Hasan dipersilahkan duduk oleh Al-Hajjaj. Setelah duduk, Al-Hajjaj menanyainya mengenai beberapa masalah agama. Setiap masalah dijawab oleh Hasan Basri dengan tenang. Dengan penjelasan yang mengagumkan dan ilmunya yang luas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian Al-Hajjaj berkata : "...kamu benar-benar pimpinan para ulama wahai Abu Said.."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian Al-Hajjaj meminta parfum. Ia usapkan parfum itu ke jenggot Hasan Basri. Kemudian Hasan berpamitan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Diluar istana, seorang penjaga pintu mendatangi Hasan Bashri. Ia berkata :  "Wahai Abu Said.. Kamu kan tahu Al-Hajjaj memanggilmu bukan untuk bertanya masalah agama... kamu sudah melihat ada pedang dan tempat hukuman mati.  Lalu kamu datang menggerakkan bibirmu... apa yang kamu baca..?" </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">       Maka Hasan Basri berkata : "Aku berdoa :</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;"></span></div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">يَا وَلِيَّ نِعْمَتِيْ وَمَلاَذِيْ عِنْدَ كُرْبَتِيْ . اِجْعَلْ نِقْمَتَهُ بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَيَّ كَمَا جَعَلْتَ النَّارَ بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيْم</span></div><div style="text-align: justify;"><i>wahai Dzat yang menguasai nikmat dan kelezatanku di saat aku terhimpit jadikanlah siksanya dan kemarahannya dingin dan menyelamatkan untukku sebagaimana engkau jadikan api dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim</i></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><i></i></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuszQyy_9LbCFbeAiL9R4S-VKzGjHascfECq5iSGrXLvqEy80vJ1Bk6gHlGtDyr9MMA-azIa3MQYQJuP6_4QKPtFXvk-eqjA2NQ0qwUIow7PjRzTk16c-wADrGhScVW0JW_rWjpFJRj0mVo_TXyEpV8i9A4cvu1C7U09rf2eSuyAGuDjHhd70mjQkrg26P/s72/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="66" data-original-width="72" height="46" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuszQyy_9LbCFbeAiL9R4S-VKzGjHascfECq5iSGrXLvqEy80vJ1Bk6gHlGtDyr9MMA-azIa3MQYQJuP6_4QKPtFXvk-eqjA2NQ0qwUIow7PjRzTk16c-wADrGhScVW0JW_rWjpFJRj0mVo_TXyEpV8i9A4cvu1C7U09rf2eSuyAGuDjHhd70mjQkrg26P/w50-h46/image.png" width="50" /></a></div><div>       </div><div>Itulah do'a Hasan Bashri. Pemohonan do'a kepada Allah disaat mengalami situasi terdesak dan terjepit. Allah mengabulkan do'anya dan menyelamatkannya. Maka do'a ini sangat baik dibaca saat berada dalam kondisi terdesak dan terjepit ketika berhadapan dengan orang dzolim. </div><div><br /></div><div>Semoga Allah mengabulkan do'a kalian. Aamiin</div><div><br /></div><div>Semoga bermanfaat</div><div><br /></div><div>Sumber Bacaan : </div><ul style="text-align: left;"><li>Buku <i>Suwar min hayat tabiin</i> karya dr. Ro'fat Basya</li></ul>

<div style="margin: 20px 0px; text-align: center;">
  <a href="https://blog-subhan.blogspot.com/p/dukung-kami.html" onmouseout="this.style.background='#d35400'" onmouseover="this.style.background='#a84300'" style="align-items: center; background: rgb(211, 84, 0); border-radius: 40px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 4px 8px; color: white; display: inline-flex; font-family: sans-serif; font-size: 16px; font-weight: bold; gap: 10px; padding: 14px 24px; text-decoration: none; transition: 0.3s;" target="_blank">
    <img alt="Kopi" class="kopi-icon" src="https://cdn-icons-png.flaticon.com/512/924/924514.png" style="height: 32px; width: 32px;" />
    Traktir Kopi
  </a>
</div>

.kopi-icon {
  animation: shake 2.5s infinite;
  animation-delay: 1s;
}
</style>

Ilustrasi oleh ChatGPT Artikel ini -dan doanya - saya tulis atas permintaan jama'ah Pengajian Malam Senin Musholla Al Jihad . Ketika say...

Jejak Kepercayaan dan Amaliyah Rebo Wekasan Dalam kitab Kanzun Najah

<div style="text-align: left;"><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEio3gvjQgm-iZ8OZK-M7Ger9j5OXKnb-yJ2i-tqLGJgxDgpi5oESvMCCsLlzkvlM_0qSmok-U-IZ6ZojWMT_cistTgdjVDr2sKSPGEthLNtSacmgib0lSBG5U_DE2xLG8xzqhrR0fdPh3PD9ukyRl-NgA6rJ_3JcA7pD8riMW251Pc876PfUQ-fgs7wb6-z" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="532" data-original-width="545" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEio3gvjQgm-iZ8OZK-M7Ger9j5OXKnb-yJ2i-tqLGJgxDgpi5oESvMCCsLlzkvlM_0qSmok-U-IZ6ZojWMT_cistTgdjVDr2sKSPGEthLNtSacmgib0lSBG5U_DE2xLG8xzqhrR0fdPh3PD9ukyRl-NgA6rJ_3JcA7pD8riMW251Pc876PfUQ-fgs7wb6-z=s16000" /></a></div><br /><br /></div><h3 style="text-align: left;"><span style="color: #351c75; font-size: large;">Kapan Rebo Wekasan ?</span></h3><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Rebo Wekasan</b>, juga dikenal sebagai <b>Rebo Pungkasan</b> adalah hari <b>Rabu terakhir dalam bulan Safar</b>. Sebagian ummat Islam di Indonesia, terutama dari kalangan Nahdiyyin meyakini bahwa Rabu Wekasan ini adalah hari apes, dimana Allah akan menurunkan banyak sekali malapetaka. Menurut ajaran ajaran yang disampaikan, jumlah malapetaka atau balak yang diturunkan sebanyak 320.000.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Atas dasar keyakinan ini, maka muncullah tradisi tradisi dan amalan amalan yang memiliki tujuan utama untuk memohon perlindungan kepada Allah dan menolak bala atau malapetaka yang diyakini akan turun pada hari tersebut. </div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Untuk tahun 2025 ini, Rebo Wekasan jatuh pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2025. </b></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu dari mana asalnya keyakinan ini ?  </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keyakinan adanya hari apes saat Rebo Wekasan ini tidak ditemukan secara tegas dalilnya dari Al Qur'an ataupun sunnah. Mungkin berasal dari lintasan sejarah perjuangan ummat yang banyak mendapatkan kesedihan pada bulan Shafar. Misalnya sakitnya Rasulullah menjelang wafat. Juga ada peristiwa perang Siffin yang menyebabkan perpecahan Ummat Islam. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peristiwa peristiwa sedih inilah yang mungkin melatar belakangi para ulama Solih dan Ahlul Kasyyaf kemudian mengajarkan doa doa dan amalan amalan yang bertujuan minta perlindungan kepada Allah. Khususnya dibulan Safar  Amalan amalan ini, sepanjang hanya berisi doa dan sedekah, menurut saya bisa dibenarkan. Bukankah Rasulullah memerintahkan kita untuk meminta perlindungan kepada Allah setiap kali kita melewati ayat ayat yang berisi adzab  saat membaca Al Qur'an ? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rujukan paling jelas mengenai Rebo wekasan ini antara lain dapat dibaca dalam kitab <i><b>Kanzun Najah was Surur</b></i>  yang ditulis oleh seorang pengajar di Masjidil Harom bernama <i><b>Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir Quds al Makki</b></i>, yang merupakan murid dari As Sayyid Bakri Syato pengarang kitab I'anatut Tholibin. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: left;">Bisa dikatakan, kitab Kanzun Najah ini rujukan utama. Penulisnya yang merupakan murid <b>Sayyid Bakri Syatho</b> dan imam Masjidil Harom, memberikan bobot lebih. Dari segi keilmuan, ia bisa dipercaya. Kitab ini juga yang paling luas membahas masalah Rebo Wekasan. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Kitab yang saya gunakan adalah file pdf yang linknya ada diakhir artikel. Insya Allah</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Maka maksud tulisan blog ini adalah mengungkap kembali apa yang ditulis dalam <b><i>kitab Kanzun Najah </i></b>khususnya mengenai Rebo Wekasan. Semoga tulisan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi semua, baik yang menjalankan tradisi ini maupun yang ingin memahami lebih jauh.  </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEio16v0-ClQbv6abAFODHeJ4e9Jnt5NxYYzBgoU3Zl1SxR_2wYxGx5REXzjHfI3wLVhZoaIIRSxaweZAdXUdPDnWlsmWHJLQ18agK5XFNDG5HEP9FAld-l9zitK2KeOEbWL1lBCp_Uzd-o1E7F2U27oyJMtvrg01X0xlLaS7wBVCorBLGODFXosaelrMIyV" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" data-original-height="534" data-original-width="385" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEio16v0-ClQbv6abAFODHeJ4e9Jnt5NxYYzBgoU3Zl1SxR_2wYxGx5REXzjHfI3wLVhZoaIIRSxaweZAdXUdPDnWlsmWHJLQ18agK5XFNDG5HEP9FAld-l9zitK2KeOEbWL1lBCp_Uzd-o1E7F2U27oyJMtvrg01X0xlLaS7wBVCorBLGODFXosaelrMIyV=w461-h640" width="461" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cuplikan halaman kitab Kanzun Najah yang akan kita bahas</td></tr></tbody></table><br /></div><h3 style="text-align: left;"><span style="color: #351c75; font-size: large;">Amalan rebo wekasan menurut kitab Kanzun Najah: </span></h3><div><span style="color: #351c75; font-size: large;"><br /></span></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Keterangan dari Kitab Kanzun Najah mulai halaman 91 dan seterusnya, dijelaskan sebagai berikut : </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Bahwa keyakinan adanya Rebo Wekasan ini berasal dari pengajaran orang orang soleh. Termasuk diantaranya adalah tulisan tulisan (catatan catatan) orang orang soleh, yang di ditemukan oleh penulis kitab. </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Kemudian penulis kitab ini juga menyandarkan keterangannya kepada <i><b>kitab Mujarobat</b></i> karya <i><b>Syekh Ad Dairoby</b></i>. Dimana, Syekh Dairoby ini menyandarkan keterangannya kepada para <i><b>ulama ahli kasyaf </b></i>(ulama yang mendapatkan penyingkapan pengetahuan dari Allah). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Jadi bisa ringkas, yang menjadi asal dan rujukan utama masalah Rebo Wekasan ini ada 2 : </div></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div style="text-align: right;"><div dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;">1.   Kitab Mujarrobat karya Imam Dairobi</span></div></div></div></blockquote><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div style="text-align: right;"><div dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;">2.   Catatan catatan ulama yang dimiliki oleh pengarang </span></div></div></div></blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><div style="text-align: right;"><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Dua rujukan ini, disandarkan kepada ulama soleh ahlul kassyaf yang tidak disebutkan namanya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: medium;"><br /></span></b></div><div dir="ltr" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: medium;">Berikut ini amalan amalan yang ditulis dalam kitab Kanzun Najah :</span></b></div><div style="text-align: center;"><br /></div><h3 dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="color: #351c75; font-size: large;">Amalan 1 : Berdo'a Pada Bulan Safar</span></h3><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><i><b>Ditulis dalam Kanzun Najah :</b></i></div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Akan datang balak (malapetaka) besar di di hari Rabu terakhir di bulan Safar. Semua balak yang dibagikan dalam setahun, akan turun semua pada hari itu. Siapa yang ingin selamat dan terjaga darinya maka hendaklah berdoa sejak hari pertama dari bulan Safar.  Demikian juga secara khusus di hari Rabu terakhir (rebo wekasan) dari bulan Safar dengan doa berikut ini. Insya Allah, dengan doa itu kita dijaga dari bencana. Amalan ini saya jumpai dalam tulisan tangan beberapa orang sholeh. </div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Ini Doanya (dibaca setiap hari dibulan Safar ): <br /></div><blockquote style="text-align: right;"><span><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;"><span>بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ<br />وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ وَأَعُوْذُ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَأَهْلِي وَأَحْبَابِي وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي - مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ وَاخْتِمْ لِي فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلاَمَةِ وَالْعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِي وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ .<br />وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم .</span><br /></span><br /></span></blockquote><h3 dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Doa versi ke 2 : </span></h3><div dir="ltr" style="text-align: left;"><i><b>Ditulis dalam kitab Kanzun Najah :</b></i> </div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Saya temukan juga tulisan tulisan orang soleh, bahwa siapa yang membaca doa dibawah ini setiap hari di bulan Safar, akan dijaga Allah dari segala bala' sampai datang bulan Safar berikutnya. </div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Ini doa'nya : </div><div><br /></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;"></span></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic;">اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ . </span><span style="font-family: "Noto Sans Arabic";">اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الشَّهْرِ وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلاَءٍ وَبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرُ يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ . </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">يَا أَزَلِيُّ يَا أَبَدِيُّ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ .</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">اَللَّهُمَّ احْرُسْ بِعَيْنِكَ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمَالِي وَوَلَدِي وَدِيْنِي وَدُنْيَايَ الَّتِي اِبْتَلَيْتَنِيْ بِصُحْبَتِهَا بِحُرْمَةِ اْلأَبْرَارِ وَالأَخْيَارِ بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ يَا كَرِيْمُ يَا سَتَّارُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">اَللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">وَصَلَّى اللَّه  على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم أجمعين. </span></div></blockquote></div><h3 dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="color: #351c75; font-size: large;">Amalan 2  : Sholat 4 Raka'at</span></h3><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><i><b>Ditulis dalam Kanzun Najah halaman 94 - 96 :</b></i></div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Disebutkan oleh Syeikh Ad Dairobi dalam kitab Mujarrobat : Bahwa sebagian orang-orang <i><b>ahli makrifat - ahli kasyaf  </b></i>telah menjelaskan bahwasanya setiap tahun akan turun 320.000 malapetaka. Dan semuanya itu turun pada hari Rabu terakhir dari bulan Safar. Maka, hari itu akan menjadi hari yang sangat berat di antara hari-hari dalam setahun. </div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Siapa yang salat pada hari itu sebanyak <b>4 rakaat</b> : pada setiap rakaat setelah membaca al-Fatihah, membaca al-Kautsar 17 kali dan al Ikhlas 5 kali dan <i>mu'awwidzataini</i> (al-Falaq dan An-Naas) masing masing sekali, dan setelah salam membaca doa berikut maka ia akan dijaga Allah  dari segala balak yang turun pada hari itu .  </div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Keterangan ini telah disebutkan oleh syekh Fariduddin Syukur Kanji di dalam wirid-wirid Khawajah Mughni ad-Din. Sebagaimana dalam kitab <b>al jawahir al khams</b>.</div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Ini ringkasan amalannya : </div><div><ol dir="ltr" style="text-align: left;"><li>Niat sholat sunnah mutlaq 2 rakaat</li><li>Setiap Rakaat  membaca al Fatihah + Al Kautsar 17 kali + Al Falaq + An Naas</li><li>Baca doa (berikut ini)  </li></ol></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . اَللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">اَلَّلهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ ( فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ ) وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ </span><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large;">وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم .</span></blockquote></div><br /><div style="text-align: right;"><h3 dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="color: #351c75; font-size: large;">Amalan 3  : Sholat 6 Raka'at </span></h3></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">(Amalan ini berasal dari Syeikh al Buni Lihat Kanzun Najah hal. 96-97)</div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Syekh Al Buni berkata dalam kitab Al Firdaus : Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'Ala menurunkan malapetaka di hari terakhir dari bulan Safar di antara langit dan bumi. Kemudian malapetaka itu diambil oleh malaikat yang mendapat tugas untuk membawanya dan diserahkan kepada wali kutub al-ghaus.  Kemudian si wali membagikannya ke seluruh alam. Apapun yang terjadi baik kematian atau kesedihan atau balak melainkan itu adalah bagian dari balak-balak yang dibagikan oleh wali qutub itu.</div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Siapa yang ingin selamat dari balak-balak tersebut hendaklah dia <b>salat 6 rakaat, </b>di rakaat pertama membaca Al Fatihah dan ayat kursi, di rakaat kedua membaca surat al-Ikhlas dalam setiap sholat kemudian bershalawat atas nabi dengan shalawat apapun kemudian berdoa dengan doa berikut : </div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Noto Naskh Arabic"; font-size: large;"><blockquote><span style="font-family: "Traditional Arabic", serif; font-size: 22pt; text-align: right;">اَللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ
وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنْ تَحْفَظَنِي وَأَنْ تُعَافِيَنِي مِنْ بَلَائِكَ يَا دَافِعَ الْبَلَايَا يَا
مُفَرِّجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ اِكْشِفْ عَنِّي مَا كُتِبَ عَلَيَّ
فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِنْ هَمٍّ أَوْ غَمٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا</span></blockquote></span></div></div><div style="text-align: right;"><h3 dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="color: #351c75; font-size: large;">Amalan 5  : Membaca Yasin</span></h3></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><i><b>Ditulis dalam Kanzun Najah  (halaman 97-98) : </b></i></div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Sebagian orang-orang Saleh menyebutkan bahwa rebo terakhir dari bulan Safar adalah hari nahas yang terus-menerus maka dianjurkan <b>membaca surat Yasin </b>apabila sudah sampai kepada <i>Salamun qoulam mirrobirrohiim</i> <b>diulang sebanyak 313 kali . </b>Kemudian berdoa dengan doa berikut ini, lalu ditambahkan doa sesuai keinginannya baik keinginan dunia maupun akhirat dan memohon keselamatan dan keafiatan. </div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Ini Doanya : </div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic;"></span></span></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic;">اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ . </span><span style="font-family: "Noto Sans Arabic";">اَللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ اْلأَرْضِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر .  </span><span style="font-family: "Noto Sans Arabic";"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: large; text-align: center;">وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم . </span></div><div></div></blockquote><div><br /></div></div><div><br /></div><div><br /></div><h3 dir="ltr" style="text-align: left;"><span style="color: #351c75; font-family: inherit; font-size: large;">Amalan 6 : Menulis beberapa  ayat kemudian meminum airnya</span></h3><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Ditulis dalam Kanzun Najah halaman 99 : </div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Di antara yang terbukti menolak bala adalah menulis ayat-ayat kemudian menghapusnya dengan air dan meminum airnya</div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Disebutkan dalam <i><b>kitab naqtul bidayat , </b></i>diriwayatkan bahwasanya siapa yang <b>salat empat rakaat </b>sebagaimana tata cara terdahulu, kemudian berdoa dengan doa terdahulu juga kemudian menulis ayat-ayat berikut ini dan membasuhnya dengan air maka barangsiapa meminumnya maka aman dari semua yang turun balak-balak pada siang hari itu sampai setahun penuh </div><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Ayat-ayatnya antara lain : </div><div><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">1. Surah Yasin ayat        :  <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ  </span> --  (58)</div><div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">2. Surah As Shofat ayat :   <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">سَلَامٌ عَلَىٰ نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ </span> --  (79)</div><div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">3. Surah As Shofat ayat : <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">سَلَامٌ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ  </span> --  (109)</div><div><div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">4. Surah As Shofat ayat : <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">سَلَامٌ عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَارُونَ  </span> --  (120)</div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">5. Surah As Shofat ayat : <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">سَلَامٌ عَلَىٰ إِلْ يَاسِينَ  </span> --  (130). </div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">6. Surah Az Zumar ayat : <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ  </span> --    (73)</div><div style="text-align: right;"><div dir="ltr" style="text-align: justify;">7. Surah Al Qodar  ayat : <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">مِّن كُلِّ أَمْرٍ</span>  .  <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ  </span> --    (4-5) </div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div></div></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Penulis kitab melanjutkan </div><div dir="ltr" style="text-align: left;">" Aku katakan, riwayat-riwayat ini (mengenai menulis ayat kemudian membasuhnya dan meminumnya) adalah yang dikerjakan oleh guru kami (maksudnya Sayyid Bakri Syatho') dan ini baik karena manfaatnya lebih umum bagi anak-anak dan bagi perempuan-perempuan dan bagi hamba sahaya yang tidak mampu mengerjakan amalan amalan yang terdahulu.</div></div></div></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Prinsip Mengamalkan Amalan Rebo Wekasan </div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Amalan amalan terdahulu, boleh dilakukan semuanya dalam satu waktu secara bersamaan. Bagi  pembaca yang hendak mengamalkan, berikut ini beberapa prinsip dan rambu rambu yang tertulis dalam kitab kanzun najah. </div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><ol style="text-align: left;"><li>Tidak ada sholat khusus Rebo Wekasan atau khusus bulan Safar. Bila hendak melakukan amalan sholat, maka hendaklah berniat sholat mutlak. </li><li>Bila hendak melakukan sholat sunnah mutlaq, lakukanlah 2 rokaat dua rokaat dan tanpa berjamaah</li><li>Meyakini bahwa Allah meletakkan kebaikan dan keburukan pada jam, atau hari atau bulan secara umum adalah boleh. Dan berdo'a dan meminta perlindungan dari malapetaka, hukumnya boleh. Karena Rasulullah mengajarkan do'a : <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الْيَوْم </span></li><li>Meyakini hari hari atau jam jam tertentu sebagai waktu sial, adalah termasuk tathoyyur yang dilarang. Termasuk meyakini bulan Safar sebagai bulan sial. Karena Rasul Bersabda : <span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: medium;">لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَ هَامَّةَ وَلاَ صَفَرَ </span> </li><li>Khusus hari Rabu, ada beberapa hadis yang justru menunjukkan bahwa hari Rabu itu penuh keutamaan dan keberuntungan.</li><li>Menulis al Qur'an kemudian dibasuh dan diminum airnya, adalah merupakan amalan para ulama sejak dahulu. Ini adalah salah satu cara berdo'a kepada Allah dan diperbolehkan.</li></ol>Demikian kurang lebihnya isi dari kitab Kanzun Najah. Mungkin saya kurang akurat dalam menjelaskannya kembali. Karena itu, silahkan membaca langsung isi kitabnya, yang filenya ada pada tautan berikut ini : </div><blockquote dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="text-align: center;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1QiX6BdHqC6Ck4e6PWWDOA0cwt4TQxcD4/view?usp=sharing" target="_blank"><b><span style="font-size: large;">Kitab Kanzun Najah Was Surur</span></b></a></div></blockquote><div style="text-align: right;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Terima Kasih, Semoga bermanfaat. </div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">#rebo_wekasan</div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;">===============================</div><div dir="ltr" style="text-align: justify;">Artikel ini ditulis oleh Subhan Hidayat. Semua gambar, foto, dan ilustrasi yang ada pada blog ini adalah properti pemilik aslinya. Apabila pembaca adalah pemegang hak cipta dan merasa karya Anda digunakan tanpa atribusi yang tepat, silakan hubungi kami untuk segera ditindaklanjuti. </div><div dir="ltr" style="text-align: left;">Terima kasih</div></div>

<div style="text-align:center; margin:20px 0;">
  <a href="https://blog-subhan.blogspot.com/p/dukung-kami.html" onmouseout="this.style.background='#d35400'" onmouseover="this.style.background='#a84300'" style="
       display:inline-flex;
       align-items:center;
       gap:8px;
       padding:12px 20px;
       background:#d35400; /* coklat kopi */
       color:#fff;
       font-weight:bold;
       font-family:sans-serif;
       border-radius:30px;
       text-decoration:none;
       box-shadow:0 4px 8px rgba(0,0,0,0.2);
       transition:0.3s;
     " target="_blank">
    <img alt="Kopi" class="kopi-icon" src="https://cdn-icons-png.flaticon.com/512/415/415733.png" style="width:24px; height:24px;">
    Traktir Kopi
  </a>
</div>

.kopi-icon {
  animation: shake 2s infinite;
  animation-delay: 1s;
}
</style>

Kapan Rebo Wekasan ? Rebo Wekasan , juga dikenal sebagai Rebo Pungkasan adalah hari Rabu terakhir dalam bulan Safar . Sebagian ummat Islam ...

Pendeta Yusuf Roni, Korban Pembungkaman atau Pembual Yang Harus Di Bungkam

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY1IVzgKUrr_eI89fmJ0hsTMwL3qz70QC7CRSY-DX8n7rsiW9sY4zmbg9ZuXuINmJoyzjoj1w5WB85yqRAQTil6K9WPKPPm9oviavYlDftMcNeoDlb0Qntz2uCXICVJnBBthycWq63-QDlYur-0GqihWBK6TPiNhSdwkp9DEALDlMLzog7nYh90ZLbTxzC/s640/1000551625.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY1IVzgKUrr_eI89fmJ0hsTMwL3qz70QC7CRSY-DX8n7rsiW9sY4zmbg9ZuXuINmJoyzjoj1w5WB85yqRAQTil6K9WPKPPm9oviavYlDftMcNeoDlb0Qntz2uCXICVJnBBthycWq63-QDlYur-0GqihWBK6TPiNhSdwkp9DEALDlMLzog7nYh90ZLbTxzC/s16000/1000551625.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar diambil dari blog : <a href="https://joshuaivanministries.blogspot.com/">https://joshuaivanministries.blogspot.com/</a></td></tr></tbody></table><p><br /></p><p><i><b>Catatan Atas Meninggalnya Pendeta Yusuf Roni</b></i> </p><p>Hari ini, Minggu Tanggal 29 Juni 2025, cukup ramai berita mengenai wafatnya pendeta Yusuf Roni. Ucapan bela sungkawa, kesaksian dan opini opini dimuat dalam situs situs berita nasional. Karena pendeta yang nama lengkapnya ditulis Abuna Kemas Abu Bakar Masyhur Jusuf Roni ini cukup karismatik dan terpandang. </p><p>Sebagai seorang muslim, ya.. saya gak gimana gimana. Biasa aja sih... Paling ikut mengucapkan : </p><p></p><blockquote><i>"selamat berpulang, selamat beranjak menuju keabadian.  Kini saatnya engkau memetik hasil dari segala perbuatan yang telah ditanam selama hidup"</i></blockquote><p></p><p>Sangat disayangkan, di antara sekian banyak opini yang ditulis, mengapa harus kembali menyudutkan umat Islam? Mereka sebenarnya bisa cukup menuliskan kebaikan-kebaikan almarhum Pendeta Yusuf Roni. Namun, beberapa penulis justru menambahkan narasi bahwa beliau adalah korban pembungkaman kebebasan berekspresi, dipenjara selama enam tahun karena umat Islam tidak menyukai ceramah-ceramahnya. Dikatakan pula bahwa negara berpihak kepada umat Islam demi menjaga stabilitas dan kerukunan nasional, dan seterusnya.</p><p>Di masa lalu, Yusuf Roni memang pernah dipidana subversif oleh kasus yang mencuat pada akhir tahun 1970-an. Saat itu, Yusuf Roni aktif mengisi ceramah di berbagai gereja di Surabaya dan Malang. Suasana mulai memanas ketika ceramahnya di Gereja Maranatha Surabaya, disebarluaskan secara masif dalam bentuk kaset dan pamflet. Isinya menyinggung ummat Islam. Umat Islam bergerak merespon.</p><p>Peristiwa ini digambarkan secara cukup detail dalam buku karya Mayor Bey Arifin berjudul Dialog Islam dan Kristen. Buku ini sangat layak untuk dibaca ulang, agar kita tidak mudah terpengaruh oleh opini-opini sepihak yang beredar saat ini. </p><p>Mungkin buku ini sudah sulit ditemukan. Alhamdulillah, saya masih menyimpannya—cetakan keempat, terbit tahun 1983. Buku ini merupakan transkrip ceramah Mayor Bey Arifin di Masjid Mujahidin, Surabaya, pada Desember 1973, dalam acara Apel Umat Islam yang bertujuan menenangkan suasana yang kala itu sedang memanas akibat ceramah Yusuf Roni.</p><p>Acara tersebut dihadiri sekitar 15.000 umat Islam, serta beberapa tokoh Kristen dan perwakilan dari Gereja Maranatha. Dalam buku itu, diungkapkan berbagai fakta persidangan, sebagian di antaranya diakui sendiri oleh Yusuf Roni saat di pengadilan. Buku ini juga memuat transkrip isi ceramah Yusuf Roni yang saat itu tersebar dalam bentuk kaset.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitMNEGjVCulZ9_fcwTFNJro8sPuinAjz7Trwttn-sqjhpSea74QMW_-YVx_2vHLRUYJ9GfQl6lBCIOuerYc9D6FEGPmCCo5Vc1AVe-IhTKBctbE9bAK0Ngm6XfaCZBsUk4hus85VUZKEV2_rP-ZN_XVmuhPvN2qNuBCoAOwCxb3LSBBZcDZVIdBQjxVhnS/s893/Bey%20Arifin.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="893" data-original-width="650" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitMNEGjVCulZ9_fcwTFNJro8sPuinAjz7Trwttn-sqjhpSea74QMW_-YVx_2vHLRUYJ9GfQl6lBCIOuerYc9D6FEGPmCCo5Vc1AVe-IhTKBctbE9bAK0Ngm6XfaCZBsUk4hus85VUZKEV2_rP-ZN_XVmuhPvN2qNuBCoAOwCxb3LSBBZcDZVIdBQjxVhnS/s16000/Bey%20Arifin.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><p><br /></p><p>Berikut ini saya sampaikan beberapa kutipan dari buku tersebut untuk pembaca nilai sendiri—apakah Yusuf Roni adalah korban pembungkaman, atau justru penyebar provokasi yang memang patut dihentikan.. </p><h3>Mengaku Sebagai Pemimpin Islam</h3></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Dalam kaset ceramahnya Yusuf Roni memperkenalkan dirinya sebagai seorang pemimpin Islam. Ia mengaku memiliki latar belakang pendidikan Islam dan ahli bahasa Arab. Ia mengaku lulusan MA (Madrasah Aliyah), dan lulusan pesantren. Sarjana bahasa Arab dari Universitas Nusantara Bandung. Lebih jauh ia mengaku pernah menjadi juri MTQ dan wakil Sekjen OII (Organisasi Islam Internasional). </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Dengan latar belakang mentereng seperti ini, tentunya dia bukan orang sembarangan. Pengetahuan Islamnya mesti sangat baik dan bacaan Al Qur'annya mesti fasih. Namun kenyataannya bertolak belakang.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h3 style="clear: both; text-align: justify;">Tidak bisa bahasa Arab</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Dalam kaset ceramahnya, Yusuf Roni memperagakan pengetahuannya dalam berbahasa Arab dan membaca Al Qur'an. Kenyataannya, sama sekali tidak menggambarkan lulusan pesantren apalagi juri MTQ.  Menyebut kata kata Arab keliru dan janggal. Membaca <i>ihdinas shirotol mustaqim</i> seperti orang tercekik (mustaqqqim). Bacaan <i>tahiyyat</i> disebut doa <i>iftitah</i>. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h3 style="clear: both; text-align: justify;">Mengadu Domba Islam Kristen</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Mungkin ini salah satu 'dosanya' yang paling besar. Ia merusak kerukunan beragama dengan memelintir ayat ayat Al Qur'an (ayat yang dibaca pun salah ). Berikut ini beberapa diantaranya : </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><ul><li>Dalam ceramahnya Yusuf Roni berkata : "saya sudah mempelajari Al Qur'an. Itu ada ayat berbunyi IKTIDA' ALAL KUFFAR yang artinya potonglah leher orang orang kristen".  Tidak ada ayat Al Qur'an yang bunyinya seperti itu. Mungkin yang dimaksud adalah petikan surah al Fath ayat 29 (أشداء على الكفار). dengan pengucapan yang ngawur.. Pembaca bisa cek sendiri terjemahnya. Silahkan dinilai, apakah maknanya seperti yang dikatakan yusuf Roni.    </li><li>Ia juga berkata : <i>LATATATTAIUZUL KAFIIRINA ALLIYAH</i>, 'jangan dekat dekat mereka kelak engkau menjadi sama'. Ia katakan ini ayat Al Qur'an. Tidak ada ayat Al Qur'an yang bunyinya seperti ini. Mungkin maksudnya An Nisa 144 :  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ . </li><li>Menggambarkan Islam sebagai agama penuh kekerasan dan hanya ditegakkan dengan pedang. Ia mengutip sebuah kalimat : <i>MAA DAAMAl ISLAM ILLA BIS SAIF</i>. Kalimat tersebut tidak sempurna susunannya. Lalu ia katakan itu adalah ayat Al Qur'an.</li><li>Sebelum murtad dari Islam, ia mengaku membakar gereja di Cilegon, mengusir penginjilan di Ciparai dan mengacau banyak kebaktian.</li></ul><h3>Banyak Berbohong</h3><div><br /></div><div>Dalam ceramahnya, Yusuf Roni bercerita bahwa saat pemilu ia diutus untuk berceramah dihadapan para Kiai di daerah Banjarnegara Jawa Barat. Di penghujung acara, ia disuruh berdo'a tetapi ia tidak bisa berdoa. Maka ia suruh temannya untuk berdo'a. Temannya juga tidak bisa berdoa. Akhirnya hanya membaca <i>habibi...habibi</i> dan para kiai mengaminkannya. </div><div>Anda percaya cerita seperti ini ? seorang lulusan pesantren juri MTQ tapi doanya <i>habibi habibi</i>. Ini adalah dusta yang sangat jelas. Dipersidangan terungkap ada 23 kebohongan yang dilakukan Yusuf Roni dalam kaset ceramahnya yang cuma berdurasi 30 menit. </div><div><br /></div><div>Sekarang silahkan dinilai ssendiri. Yusuf Roni ini korban pembungkaman atau pembual yang harus di bungkam.</div><div><br /></div><div>Saya menulis ini hanya untuk mengimbangi opini opini yang ditulis sepihak. Sama sekali tidak ada niat untuk merusak suasana duka cita keluarga dan ummat pendeta Yusuf Roni. Wallahu a'lam. </div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />

Gambar diambil dari blog : https://joshuaivanministries.blogspot.com/ Catatan Atas Meninggalnya Pendeta Yusuf Roni Hari ini, Minggu Tangg...

Khutbah Idul Fitri 1446 : Saling Memaafkan

KHUTBAH IDUL FITRI 1446 H SENIN, 31 MARET 2025<div><div style="text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbV90QkkJ-Wx56rYv-MCOJ6c9D8VmzNZUp_2npQSrZu3jpdX4T4dFYF6SC8_B9m21cEL_1iPPiGCFHJksyMmOnZS-IoLsKnVyMobrDU2E68ndhojZepw3Dc9DVB80rt-SI5H3Vzlt5Y9IVH8SgNqMXXPCpIgGwVWcJYB_eueF80yrF4vDLrAr-wU2eJN8v/s700/khutbah%20id%201446.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbV90QkkJ-Wx56rYv-MCOJ6c9D8VmzNZUp_2npQSrZu3jpdX4T4dFYF6SC8_B9m21cEL_1iPPiGCFHJksyMmOnZS-IoLsKnVyMobrDU2E68ndhojZepw3Dc9DVB80rt-SI5H3Vzlt5Y9IVH8SgNqMXXPCpIgGwVWcJYB_eueF80yrF4vDLrAr-wU2eJN8v/s16000/khutbah%20id%201446.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><div style="text-align: right;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div dir="rtl" style="text-align: justify;"></div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللهُ أَكْبَرُ ٣×... </span></div></blockquote><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;"><span>اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.  لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ  . اللَّه أَكْبَرُ مَا صَامَ فِي نَـهَارِ رَمَضَانَ صَائِمْ ... اللهُ أَكْبَرُ ما َقَامَ فِي لَيَالِيْهِ قَائِمْ ... اللهُ أَكْبَرُ مَا تَابَ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ نَادِمْ </span></span></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">اللَّه أَكْبَرُ تَتَضَاعَفُ بِهِ اْلأُجُوْرْ... وَتَكْثُرُ الْـخَيْرَاتُ وَالْبَـركَاتُ وَالسُّرُوْرْ... وَيَنْجُو بِهِ الإنْسَانُ مِنْ عَذَابِ الْقُبُوْرْ.. وَاسْتَكْثَرَ مِنْ آلاَءِ اللهِ الشَّكُورْ . </span></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ عِيْدًا لـِمَـنْ أَفْطَرْ... اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ .. لَهُ الْمُلْكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ... وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِي الْمَحْشَرْ... نَبِيٌّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرْ. </span></div></blockquote><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ أَمَّا بَعْدُ. </span></div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ :  يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.. </span></div><div></div></blockquote><div><br /></div></div><div><i><b><span style="font-family: Open Sans;">Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT</span></b></i></div><div><span style="font-family: Open Sans;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Open Sans;">Puji syukur kehadirat Allah, pagi ini sinar mentari dan gema takbir membelah cakrawala, mengiringi syukur yang melimpah dari lubuk hati yang paling dalam. </span></div><div><span style="font-family: Open Sans;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Open Sans; white-space: normal;">Hari ini, seluruh alam turut bertasbih, menyaksikan wajah-wajah yang berseri penuh cahaya, setelah menapaki jalan kesabaran selama bulan Ramadan, sebulan penuh beribadah baik shiyam maupun qiyam dengan ikhlas dan penuh ketakwaan.</span></div><div></div><div><span style="font-family: Open Sans;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Open Sans;">Maka pada hari ini bergembiralah... karena ampunan yang dijanjikan oleh Allah melalui lisan nabinya, akan diberikan.  Bergembiralah... karena hari ini adalah yaumul jawaiz. Hari pemberian hadiah dimana para malaikat berdiri disepanjang jalan, mengucapkan selamat. </span></div><div><span style="font-family: Open Sans;"><br /></span></div><div><i><b><span style="font-family: Open Sans;">Allahu Akbar...3 x </span></b></i></div><div><i><b><span style="font-family: Open Sans;">Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT</span></b></i></div><div><span style="font-family: Open Sans;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Open Sans;">Pada hari ini Idul Fitri dirayakan oleh sekitar 2 milyar ummat Islam diseluruh dunia. Merupakan komunitas agama terbesar kedua di dunia. Namun demikian jumlah tersebut sedikit. Hanya sekitar 25% dari populasi global. Bila dihitung sepanjang zaman, sejak dimulainya dakwah Nabi Muhammad SAW sampai sekarang, maka orang orang yang beriman itu hanya bagaikan sehelai rambut . </span></div><div><span style="font-family: Open Sans;">Dalam </span><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">hadis di sebutkan :</span></div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">إِنَّ مَثَلَكُمْ فِي اْلاُمَمِ كَمَثَلِ الشَّعْرَةِ الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ اْلأَبْيَضِ أوْ كَالرَّقَمَةِ فِي ذِرَاعِ الْحِمَارِ – رواه مسلم - </span></div></blockquote><div>"Sesungguhnya perumpamaan kalian di antara umat-umat lain laksana sehelai rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti bercak kecil di kaki seekor keledai."</div><div><br /></div><div>Hadis ini menggambarkan betapa kecilnya jumlah umat Islam dibandingkan dengan umat-umat lain. Namun, yang sedikit bukanlah sekadar soal jumlah, melainkan kualitas dan kebermaknaan kehadiran mereka di dunia. Nyaris tak berarti. Dilemahkan oleh perselisihan di antara sesama Muslim. Terkotak-kotak dalam kelompok masing-masing. saling mengklaim kebenaran mutlak lalu merendahkan yang lain.</div><div><br /></div><div><i><b>Allahu Akbar...3 x Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT</b></i></div><div><br /></div><div>Diakui atau tidak, kita sering menodai hari-hari kita dengan perpecahan—baik dalam keluarga maupun di tengah umat Islam secara umum. Sering kali, kita terjebak dalam prasangka buruk, mudah tersulut emosi, dan cepat menghakimi sesama.  Apalagi di era digital, mudah bagi seseorang untuk mencari kesalahan sesama muslim tanpa dasar ilmu yang kuat. </div><div><br /></div><div>Zaman sekarang orang mengikuti kajian bukan untuk mencari ilmu, tetapi sekedar menunggu nunggu kesalahan orang lain. Begitu kesalahan itu diperoleh, mereka girang lalu dijadikan konten dengan judul judul jahat seperti : Kiai anu baca Qur'annya berantakan. Padahal cuma salah gunnah sedikit. Si Fulan itu ga bisa baca kitab. I‘rabnya ngawur...dan seterusnya.</div><div><br /></div><div>Komentar seperti ini bukan lagi nasihat penuh hikmah, melainkan ajang mempermalukan. Bukan untuk membangun, tetapi untuk menjatuhkan. Hal semacam ini melemahkan kekuatan umat Islam secara keseluruhan. Kita memiliki satu Tuhan, satu kitab suci, dan satu Rasul, namun mengapa kita masih berpecah belah? Allah telah memperingatkan dalam firman-Nya:</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ لصَّابِرِينَ</span></div></blockquote><div>"Janganlah kamu saling berselisih, karena akan menyebabkan kamu menjadi lemah dan hilang kekuatanmu. Bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Anfal: 46)</div><div><br /></div><div><i><b>Allahu Akbar...3 x Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT</b></i></div><div><br /></div><div>Ruang maaf manusia itu terbatas, bisa dibilang manusia adalah mahluk yang paling susah meminta maaf dan memaafkan. Mendapatkan maaf dari manusia, jauh lebih berat dan susah. Mengetahui diri kita salah saja, kita masih enggan meminta maaf, apalagi tak merasa bersalah sama sekali.</div><div><br /></div><div>Maka pada momen Idul Fitri ini, mari kita jadikan sebagai momen rekonsiliasi. Saatnya membuka hati, saling maaf memaafkan untuk semua kesalahan yang disengaja maupun tidak. Karena Allah menggantungkan surga kita kepada orang lain. </div><div><br /></div><div>Sebuah hadis diriwayatkan oleh Imam Hakim,:</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">عن أنس رضي الله عنه قال : بَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ إذْ رَأَيْنَاهُ ضَاحِكًا حَتَّى بَدَتْ ثَــنَايَاهُ </span></div></blockquote><div>Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Suatu ketika, Rasulullah ﷺ duduk di antara para sahabat. Tiba-tiba, kami melihat beliau tertawa hingga tampak giginya yang putih berseri.</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">فَقَالَ لَهُ عُمَرُ : مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي ؟ </span></div></blockquote><div>Umar pun bertanya: "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, apa yang membuatmu tertawa?"</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">قَالَ : رَجُلَانِ مِنْ أُمَّتِي جَـــثَيَا بَيْنَ يَدَيْ رَبِّ الْعِزَّةِ فَقَالَ أَحَدُهُـمَا يَا رَبِّ خُذْ لِيْ مَظْلَمَتِي مِنْ أَخِيْ .</span></div></blockquote><div>Beliau menjawab,</div><div>"Ada dua orang dari umatku yang berlutut di hadapan Rabb Yang Maha Mulia. Salah satunya berkata, ‘Ya Rabb, berikanlah hakku atas kezaliman yang dilakukan saudaraku.</div><div><br /></div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">فَقَالَ اللهُ : كَيْفَ تَصْنَعُ بِأَخِيْكَ وَلَـمْ يَبْقَ مِنْ حَسَنَاتِهِ شَيئٌ .</span></div></blockquote><div>Allah pun berfirman,</div><div>"Bagaimana mungkin Aku memberikannya, sementara tiada lagi kebaikan yang tersisa pada saudaramu?"</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;"> قَالَ : ياَ رَبِّ فَلْيَحْمِلْ مِنْ أَوْزَارِيْ. </span></div></blockquote><div>Orang itu menjawab,</div><div>"Jika demikian, biarlah ia memikul sebagian dosaku."</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">وَفَاضَتْ عَيْناَ رَسُوْلِ اللهِ بِالْبُكاَء ِ ثُـمَّ قَالَ : إِنَّ ذَلِكَ يَوْمٌ عَظِيْمٌ يـَحْتَاجُ النَّاسُ أنْ يـُحْمَلَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ . </span></div></blockquote><div>Mendengar ini, kedua mata Rasulullah ﷺ pun basah, air matanya jatuh perlahan. Lalu beliau berkata,</div><div>"Sungguh, hari itu adalah hari yang dahsyat, ketika manusia berharap ada yang dapat menanggung dosa-dosa mereka."</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">فَقَالَ اللهُ لِلطَّالِبِ : اِرْفَعْ بَصَرَكَ فَانْظُرْ فَرَفَعَ </span></div></blockquote><div>Kemudian Allah berfirman kepada si penuntut, "Angkatlah pandanganmu dan lihatlah."</div><blockquote dir="rtl" style="text-align: right;"><div><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">فَقَالَ : يَا رَبِّ أَرَى مَدَائِنَ مِنْ ذَهَبٍ وَقُصُوْرًا مِنْ ذَهَبٍ مُكَلَّلَةً بِالُّلؤْلُؤِ . لِأَيِّ نَبِيٍّ هَذَا ؟ أَوْ لِأَيِّ صِدِّيْقٍ هَذَا ؟ أوْ لِأَيِّ شَهِيْدٍ هَذَا ؟  </span></div></blockquote><div style="text-align: left;">Ia pun mengangkat wajahnya dan terpesona melihat kota-kota dari emas, istana-istana berkilauan</div><div style="text-align: left;"> bertabur mutiara. Lalu ia bertanya : "Wahai Rabb, untuk nabi siapakah ini? Atau untuk wali yang manakah? Atau untuk syuhada yang mana?"</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">قَالَ : لـِمَنْ أَعْطَى الثَّمَنَ . </span></div></blockquote><div>Allah menjawab, "Semua itu bagi siapa saja yang mampu membayar harganya."</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">قَالَ : يَا رَبِّ وَمَنْ يـَمْلِكُ ذَلِكَ ؟ </span></div></blockquote><div>Ia bertanya lagi, "Wahai Rabb, siapa yang sanggup membayarnya?"</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">قَالَ : أَنْتَ تَمْلِكُهُ </span></div></blockquote><div>Allah berfirman, "Engkau pun bisa memilikinya."</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">قَالَ : بِمَاذَا ؟ </span></div></blockquote><div>"Dengan apa?" tanyanya heran.</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">قَالَ : بِعَفْوِكَ عَنْ أَخِيْكَ . </span></div></blockquote><div>Allah berfirman, "Dengan maafmu kepada saudaramu."</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">قاَلَ : يَا رَبِّ إِنِّي قَدْ عَفَوْتُ عَنْهُ .</span></div></blockquote><div>Hatinya luluh. Ia berkata,</div><div>"Wahai Rabb, aku telah memaafkannya."</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;"> قَالَ اللهُ : فَخُذْ بِيَدِ أَخِيْكَ وَأَدْخِلْهُ الـْجَنَّةَ. </span></div></blockquote><div>Allah pun berfirman,</div><div>"Genggamlah tangan saudaramu, lalu masuklah kalian bersama ke dalam surga."</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ عِنْدَ ذَلِكَ : اِتَّقُوْا اللهَ وَأَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ فَإِنَّ اللهَ يُصْلِحُ بَيْنَ الْمُسْلِمِيْنَ </span></div></blockquote><div>Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, "Bertakwalah kepada Allah, perbaikilah hubungan di antara kalian, karena sungguh, Allah akan mendamaikan hati-hati kaum muslimin."</div><div><br /></div><div><i><b>Allahu Akbar...3 x Ma’asyiral muslimin dan muslimat jamaah sholat id yang dimuliakan Allah SWT</b></i></div><div><br /></div><div>Surga bukan tempat bagi mereka yang hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan bagi mereka yang hatinya pemaaf dan menjalin hubungan baik dengan sesama. Kita tidak akan masuk surga sendirian, karena kehidupan ini dibangun atas dasar kebersamaan. Kita butuh ridho dari orang tua, ilmu dari guru, dukungan dari sahabat, dan kasih sayang dari sesama Muslim. </div><div><br /></div><div>Dalam Al-Qur'an, Allah juga menggambarkan bagaimana penghuni surga:</div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ</span></div></blockquote><div>"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam dalam hati mereka, sehingga mereka menjadi saudara yang saling berhadapan di atas dipan-dipan surga." (QS. Al-Hijr: 47)</div><div><br /></div><div>Oleh karena itu, jika kita ingin meraih surga, janganlah merusak ukhuwah dengan kebencian dan perpecahan. Sebaliknya, perbanyaklah cinta, saling menolong, dan menjaga hubungan baik dengan sesama, karena di akhirat kelak, mereka yang kita sakiti mungkin justru yang kita butuhkan untuk mengantarkan kita ke surga.</div><div><br /></div><div>Semoga kita menjadi umat yang bersatu, saling menguatkan dalam kebaikan, dan menjadi pribadi yang lebih dekat kepada Allah. Semoga Allah merahmati kita dengan hati yang bersih, lisan yang santun, dan ukhuwah yang erat. </div><div><br /></div><div><i>Taqabbalalohu minna wa minkum. Fi kulli ‘aamin wa antum bi khoir. Amiin, Amiin. Ya Robbal a’lamiin.</i></div><div dir="rtl" style="text-align: right;"></div><blockquote><div dir="rtl" style="text-align: right;"><span style="font-family: Noto Naskh Arabic; font-size: large;">جَعَلَنَا اللهُ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْـمَغْفُوْرِيْنَ وَ عَسَاكُمْ مِنْ عُوَّادِهِ كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ .باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ . وَنَفَعَنِي وَإِياَّكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ اْلأَياَتِ وَالذِّكْرِ الْحِكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ </span></div><div> </div></blockquote><div></div><div><br /></div><br /><div style="text-align: center;"><br /></div></div>

KHUTBAH IDUL FITRI 1446 H SENIN, 31 MARET 2025 اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللَّه أَكْبَرُ ٣×... اللهُ أَكْبَرُ ٣×... اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا و...