Kisah Nabi Adam a.s (6) : Pertemuan Kembali Dan Kehidupan Rumah Tangga Adam dan Hawa

Adam dan Hawa
Ilustrasi
Pertemuan Adam dan Hawa


Asal Penamaan Bukit Shofa, Bukit Marwa Dan Tanah Haram


Malaikat mendatangi Hawa yang saat itu berada di Juddah (Jedah). Hawa sedang duduk ditepi laut. Lalu malaikat berkata sambil meletakkan pakaian dari surga :
"ini ambil pakaianmu..!! pergilah ke tanah Haram..."

Hawa mengambil pakaian itu. Sepasang baju dan kerudung. Kemudian Hawa mengenakannya. Ia mengambil kerudung. Kemudian berusaha memasangnya untuk menutupi kepala. Setelah selesai, Hawa berangkat menuju ke tanah Harom Makkah, kearah yang telah ditunjukkan Allah dengan bimbingan malaikat. 

Hawa sampai di tanah Harom dari arah timur. Ia masuk ketanah Harom pada hari Jum'at pada bulam Muharrom. Lalu malaikat menyuruhnya untuk duduk di sebuah bukit. Bukit itu kelak disebut bukit Marwah. Disebut demikian karena ada seorang wanita (mar'ah) duduk diatasnya.

Wahb menceritakan, bahwasanya Hawa masuk ketanah Harom 7 hari lebih cepat. Adam masuk ke tanah Harom 7 hari sesudahnya dari arah barat. Maka Adam tiba disebuah bukit. Kemudian terdengar seruan : "selamat datang wahai pilihan Allah". 

Maka bukit tersebut kelak dikenal dengan nama bukit Shafa karena disinggahi oleh shafiyyullah (pilihan Allah, gelar nabi Adam a.s).

Allah memanggil Adam : Wahai Adam....!!! Adam menjawab seruan itu :
labbaik allahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wanni'mata laka walmulku laa syarikalak ..
(Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu.)"

Maka ungkapan itu menjadi salah satu sunnah haji dan umroh.

Kemudian Allah berfirman :
"Sejak hari ini aku haramkan (aku sucikan) Makkah dan sekitarnya."

Maka sejak itulah Makkah dan sekitarnya menjadi tanah Haram (tanah suci).

***


Membangun Baitullah Dan Asal Ritual Ibadah Haji


Adam berkata : "wahai Tuhanku, Engkau telah berjanji akan mempertemukan aku dengan istriku Hawa di tempat ini."

Allah berfirman : " sesungguhnya Hawa ada didepanmu. Dibukit itu. Temui dia tapi jangan sentuh dia sampai engkau tunaikan beberapa perintahku (membangun Ka'bah)."

Maka Adam turun dari bukit Shofa menuju bukit Marwah. Hawa turun dari bukit Marwah. Keduanya berjalan kaki hingga bertemu. Mereka berdua berbahagia. Mereka berjumpa pada siang hari. Kemudian pada sore hari, Adam kembali ke Shafa dan Hawa kembali ke Marwa. Keesokan harinya mereka bertemu kembali disiang hari. Dan sore hari mereka berdua pulang ketempat masing masing. Hal itu berlangsung terus sampai masuk bulan Dzulqa'dah.

Adam mengenakan kain penutupnya dan terus menerus membaca talbiyah sampai masuk bulan Dzulhijjah. Maka Jibril turun menemui Adam dan mengajarinya tata cara ibadah di tanah suci (manasik). Jibril memberikan kain putih untuk digunakan beribadah.

Adam dan Hawa mengikuti prosesi ritual ibadah yang telah diajarkan. Mereka ber ihram. Mereka mengelilingi Ka'bah (yang telah dibuat Adam) sebanyak 7 kali. Mereka menuntaskan semua yang telah diajarkan.

Jibril berkata : "Cukup wahai Adam. Kamu telah selesai ". Selesainya ibadah itu, menandai masuknya tahallul, yaitu Adam dan Hawa diperbolehkan melakukan sesuatu yang sebelumnya dilarang.

Tidak lama sesudahnya, Hawa pun mengandung.

***


Hawa Haid, Dan Asal Mula Air Zamzam


Wahb berkata : 
Hawa tidak hamil sampai ia melihat haid. Ia kaget dan memberitahukan kepada Adam. Maka Adam melarangnya untuk sholat beberapa hari sampai darahnya berhenti. Kemudian malaikat turun membawa Hawa kesebuah tempat yang kelak akan menjadi sumber air zamzam. Adam turut bersama mereka. Malaikat itu berkata : "hentakkan kakimu wahai Adam..."

Maka Adam menghentakkan kakinya keras keras ditempat yang ditunjukkan oleh Malaikat, sehingga meninggalkan sebuah ceruk ditanah. Tiba tiba air segar memancar dari ceruk itu dengan izin Allah. Maka Adam dan Hawa bertakbir. Hawa mengulurkan tangannya untuk mengambil air dan hendak meminumnya. Tetapi Adam melarangnya : "...jangan sampai aku minta izin kepada Tuhanku..."

Hawa mandi dengan mata air itu. Rambutnya, masih menyisakan wewangian dari surga. Ketika dibasahi dengan air, maka aroma harum menyebar kesekelilingnya.

***

Belajar Ilmu Pertukangan, Ilmu Pertanian Dan Jahit Menjahit


Kemudian Allah mewahyukan kepada Adam : "...hai Adam... olahlah bumi ini...! jika engkau tidak memakmurkan dunia ini, maka anak cucumu pun tidak akan memakmurkannya."

Maka Adam membangun sebuah rumah tempat ia dan Hawa berlindung. Kemudian Adam menggali sumur. Lalu Jibril membawakan dua ekor sapi dari surga. Juga membawa peralatan dari besi untuk bertani. Lalu Jibril mengeluarkan benih dari surga dan diberikan kepada Adam.

Benih itu sebesar telur burung unta, berwarna seputih salju. Adam mengenali benih itu, lalu melemparkannya sambil menjerit : "... kenapa buah ini lagi... gara gara buah ini aku diusir dari surga..!

Jibril berkata : "... kamu telah memilih buah ini disurga. Maka buah ini menjadi rizkimu dan menjadi makanan pokok anak cucumu."

Jibril berkata : " Ya Adam...! bangunlah. Kita bertani dan berkebun.

Lalu dibawakan api yang sudah diturunkan suhunya dengan mencelupkannya sebanyak 70 kali di air. Adam mempelajari cara menyalakan dan menggunakan api itu. Adam belajar melunakkan besi dengan api. Ia membuat martil dan cangkul. Kemudian ia membuat golok sembelih. Ia membuat kampak untuk membelah dan memecahkan. Membuat bajak untuk mengolah tanah. Semua itu dipelajarinya dari Jibril.

Wahb berkata : 
"yang dibuat oleh Adam pertama kali adalah alat alat pandai besi yaitu : landasan besi (untuk tempat memukul besi), martil, dan tang capit. Kemudian setelah itu dia membuat alat alat tukang kayu ".

Selama mempelajari keterampilan itu, Adam masih diberi makanan dari surga. Kemudian Jibril membawakan seekor kibas dari surga untuk disembelih dan dimakan. Kemudian Adam belajar membuat gunting. Lalu ia memanfaatkan kulit dan bulu dari kibas itu. Memintalnya menjadi dua jubah dan baju.

Ketika mereka memakai pakaian dari kulit kibas itu, mereka merasakan betapa kasar bulu bulunya. Lalu mereka merindukan lembutnya sutera yang pernah mereka kenakan di surga. Maka dikatakan kepada keduanya : " ini adalah pakaian hamba Allah yang taat di dunia."

Diceritakan oleh Ka'ab, bahwa yang membawa benih adalah Mikail. Karena malaikat Mikail yang diberi tugas mengatur rizki dan hujan.

Mulai Bertani Dan Membuat Roti


Adam mulai mengikatkan kekang di leher dua ekor sapi surga itu. Lalu ia mulai membajak tanah dan menaburkan benih. Setelah selesai, Adam berdiri mengamati hasil pekerjaannya. Ia berfikir tanaman itu segera tumbuh dan berbuah. 

Dia berkata : " Kapan aku bisa melihat hasilnya ?"

Maka terdengar seruan dari langit ( Al-Anbiya' ayat 37) :
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa 
Akhirnya setelah beberapa bulan, tanaman itu mulai tumbuh besar setinggi pohon kurma. Bulir bulirnya sangat tinggi dan besar. Buah buahnya putih keperak perakan.

Ketika telah tiba waktunya, Adam memanen, dan Hawa yang mengumpulkan hasilnya. Adam telah belajar cara membuat tepung, cara membuat adonan, dan cara membuat roti. Mereka mencoba membuatnya untuk pertama kalinya. Mereka memasaknya dan memakannya. Setelah beberapa saat, Adam dan Hawa merasakan sesuatu diperutnya....!

***


Buang Air Untuk Yang Pertama Kalinya


Adam dan Hawa makan dengan sangat kenyang. Mereka berulang kali kentut dan bersendawa. Perutnya terasa sakit. Adam dan Hawa merasakan mulas. Badan mereka bergetar dan keringat bercucuran. Muka mereka memerah. Badan mereka terasa berat. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Sebelumnya, ketika mereka masih menikmati makanan surga mereka tidak pernah merasa sakit perut.

Saat itulah malaikat menyuruh keduanya untuk pergi mencari tempat yang terlindung di padang pasir. Malaikat menyuruhnya jongkok untuk buang hajat. Maka keduanya jongkok untuk buang hajat. Mereka amat kesakitan sehingga menangis. 

Mereka berkata :....inilah yang diwariskan oleh dosa kami..!

Kemudian mereka diperintahkan untuk bersuci dengan tanah. Dilanjutkan dengan membasuhnya menggunakan air. Adam dan Hawa diajari wudhu' seperti wudhu'nya ummat nabi Muhammad. Kemudian diwajibkan atas mereka sholat. Sholat pertama yang dilaksanakan adalah sholat Dzuhur.


Ayam Jantan Milik Adam


Adam terkadang begitu sibuk bekerja sehingga ia tidak tahu waktu sholat telah tiba. Maka Allah mengirimkan kepadanya seekor ayam jantan dan seekor ayam betina. Ayam jantannya berwarna putih memiliki dua jengger yang terpisah dan berwarna kuning dengan badan sangat besar. 

Setiap kali datang waktu sholat ayam itu berkokok kemudian berkata : 
"subhana man yusabihuhu kullu syai'...subhanallah wabihamdih .....wahai Adam...waktu sholat sudah tiba...!"
Selanjutnya, Adam menggarap tanah lebih luas lagi. Ia menaburkan berbagai benih tanaman dan sayuran. Sehingga bumi menjadi hidup dan menghijau. Adam dan Hawa hidup dengan memakan hasil pertaniannya.

Wahb berkata : Sayuran pertama yang ditanam oleh Adam adalah Hindaba (dandelion), dan wangi wangian pertama yang ditanam adalah tanaman pacar (hena) kemudian pohon Aas (Myrtus communis).

--ooo0ooo-

Wallahu A'lam bisshawaab  







====

Kisah Nabi Adam a.s (6) : Pertemuan Kembali Dan Kehidupan Rumah Tangga Adam dan Hawa diterjemahkan secara bebas oleh Subhan Hidayat dari kitab Nihayatul Arob fi fununil adab Juz ke 13 karya Imam an Nuwairi.

Hak kekayaan intelektual dilindungi Allah SWT. Silahkan copas dengan menyertakan link blog ini (link hidup). 


Tidak ada komentar:

Formulir Kontak



Arsip Blog

Find Us On Facebook

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.