Akhirnya Pindah Rumah Dinas
Catatan Pindah Dari Rumah Dinas (06-08-2016)
Empat tahun sudah menempati rumah dinas Yayasan Islam Al Hamidiyah. Empat tahun pula saya menikmati pemandangan kebun dibawah, yang rimbun seperti hutan. Melihat tupai berlompatan, mendengarkan kicau burung yang ramai setiap pagi. Empat tahun pula anak istri saya berada dilingkungan yang baik, lingkungan orang orang soleh bersama para santri yang sedang menuntut ilmu.
Rumah sejuk di lereng belakang Pesantren Al Hamidiyah itu hari ini saya tinggalkan. Yayasan Islam Al Hamidiyah telah menyiapkan rumah dinas yang lain untuk saya. Rumah tersebut berada dipinggir jalan. Rumah dinas, atau lebih tepatnya mess, diperuntukkan bagi para pejabat struktural Yayasan Islam Al Hamidiyah. Saya menempati rumah ini karena saya menjabat sebagai Ketua Lazis Yayasan Islam Al Hamidiyah.
Sebenarnya SK saya sebagai ketua Lazis baru akan berakhir pada Januari 2017. Ada kemaslahatan lebih besar yang menyebabkan kepindahan saya disegerakan. Madrasah Aliyah Al Hamidiyah sedang menanjak menjadi sekolah unggulan. Program keagamaan (MAK) sedang dikonsentrasikan dilokasi khusus dekat rumah dinas. Para ustadz yang akan menangani program khusus keagamaan harus diberi tempat tinggal di rumah dinas itu.
Tentu tidak ada keberatan akan hal itu. Bahkan seandainya Yayasan Islam Al Hamidiyah menyudahi hak tinggal saya di rumah dinas tanpa memberi tempat tinggal pengganti, tidak ada keberatan juga. Memang sudah waktunya.
Hanya saja, ada satu hal yang membuat saya merasa berat untuk pindah. Dirumah dinas ini, ada sedikit tanah yang semula mati, lalu saya hidupkan sehingga produktif. Saya olah menjadi kebun kecil nan berkah. Diantara deretan rumah dinas yang jumlahnya ada 4, hanya rumah saya yang hidup dan terurus.
Saya menanam cabe,tomat, kacang panjang, kecipir, bawang, seledri, pare dan sereh.
Saya membuat kompos dan pupuk organik cair sendiri. Saya juga memelihara cacing untuk diambil komposnya.
Saya memelihara ayam kate yang kokoknya selalu membangunkan saya setiap subuh
Semua terpaksa ditinggalkan dalam sesaat.
Tanaman akan saya biarkan untuk dirawat oleh penghuni baru
Ayam kate terpaksa dipotong dan digoreng
Hanya kompos cacing yang tidak akan saya biarkan. Saya akan bawa sebanyak banyaknya. Kompos cacing ibarat emas hitam bagi saya. Ada ribuan cacing Lumbricus Rubellus yang saya kembang biakkan, dalam menara menara yang terbuat dari ember bekas cat. Istilahnya worm tower.
Ah..seandainya saya punya rumah dan lahan sendiri...
Baiklah, daripada melamun mendingan membuat rencana untuk bisa punya rumah sendiri.....tunggu update blog ini beberapa tahun lagi...
Insya Allah...
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar