Kisah Nabi Adam a.s (8) - Kisah Habil dan Qabil
Qabil dan Habil (hanya ilustrasi)
Adam bercerita tentang kisahnya. Bagaimana ia dulu tinggal disurga. Lalu mengapa diusir dari surga. Semuanya diceritakan dengan terperinci.
Persembahan Kurban
Lalu Adam menyuruh Habil dan Qabil untuk mempersembahkan kurban kepada Allah SWT. Habil adalah seorang peternak. Ia punya banyak kambing. Sedangkan Qabil adalah petani dan pekebun. Ia banyak menanam tanaman.
Maka Habil memilih kambing yang terbaik diantara hewan ternaknya. Seekor Kibas gemuk yang paling bagus diantara semua peliharaannya. Kibas itu dituntunnya untuk dipersembahkan sebagai kurban. Tempat yang ditentukan untuk berkurban adalah Mina.
Qabil menuju gudang simpanan hasil panennya. Ia telah menyisihkan hasil panen terbaiknya untuk kehidupannya dan untuk ditukar di pasar. Kemudian ia mengambil beberapa gantang hasil panen yang kurang bagus, yang ia biarkan bertumpukan dibawah. Ia bawa hasil panen itu ketempat yang ditentukan untuk persembahan kurban.
Maka setelah kedua persembahan itu diletakkan di tempatnya, turunlah api berwarna putih dari langit, menyambar salah satu persembahan. Api itu tidak panas dan tidak mengeluarkan asap. Ternyata api itu membakar persembahan Habil, dan membiarkan persembahan Qabil.
***
Qabil Membunuh Habil
Melihat hal itu, Qabil dirasuki rasa dengki kepada Habil. Qabil berkata : "Dia pasti bangga dan merasa lebih hebat dariku. Nanti anak cucunya juga akan merasa begitu. Mereka akan merasa lebih baik dari anak cucuku. Demi Allah aku akan membunuhnya."
Kemudian keduanya pulang dari Mina (tempat kurban). Mereka berdua berjalan menuju abah mereka (Nabi Adam as) untuk menceritakan hasil persembahannya. Habil berjalan didepan Qabil. Semakin dekat ketempat Abahnya, semakin khawatir Qabil bahwa ia akan dipermalukan. Maka ia memikirkan rencana untuk melenyapkan Habil.
Keinginannya untuk membunuh Habil dinyatakan terang terangan. Habil tahu ia akan dibunuh, tetapi Habil tidak berkeinginan untuk melawannya karena takut kepada Allah.
Allah berfirman (al Maidah ayat 27) :
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
Selanjutnya Firman Allah (Al-Maidah ayat 28) :
"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Maka Qabil mengambil batu. Ia lemparkan batu besar itu kepada Habil dan tepat menghantam kepalanya. Habil tersungkur jatuh. Qabil melarikan diri. Meninggalkan Habil begitu saja tergeletak berlumur darah.
Allah berfirman (Al-Maidah 30) :
Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
***
Dua Ekor Burung Gagak
Belum jauh pelariannya, Qabil menjumpai dua ekor burung gagak sedang berkelahi. Keduanya tampak saling menghantam dan mematuk. Akhirnya salah satu burung gagak itu berhasil menewaskan yang lain.
Lalu burung gagak yang menang itu tampak mengais ngais tanah dengan cakarnya. Ia sedang menggali tanah. Setelah cukup dalam, ia menyeret gagak yang sudah tewas itu kedalam lubang lalu menimbunnya kembali.
Melihat itu, Qabil merasa malu kepada kedua burung gagak itu. Ia berkata kepada dirinya sendiri : "alangkah meruginya aku."
Kisah ini dikabarkan dalam Al-Qur'an (Al-Maidah : 31) :
"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. "
Setelah itu Qabil melanjutkan pelariannya.
***
Adam Mengubur Jenazah Habil
Adam tidak menemukan Qabil. Tetapi ia menemukan sebuah batu besar berlumur darah disisi kepala Habil. Adam menangis dan mengucapkan beberapa syair :
Telah berubah negeri negeri dan para penduduknya
Permukaan bumi telah menjadi gersang berdebu
Semua yang berwarna dan memiliki rasa pun berubah
Tiada lagi senyum merekah dari wajah yang ramah
Qabil telah membunuh Habil saudaranya
Alangkah sayangnya..apa yang menimpa wajah yang indah ini
Maka Adam memanggul Habil diatas pundaknya sambil menangis. Kemudian Adam menguburkannya. Adam dan Hawa menangis lama sekali. Maka Allah menghibur keduanya : " Hai Adam hentikan tangismu. Aku akan berikan padamu seorang anak cerdas yang akan menjadi bapak para nabi ".
Ketika anak ini lahir, ternyata fisik dan parasnya menyerupai Habil.
Ketika Syits sudah besar, Allah memberinya sebuah pedang dari Sidratul Muntaha dengan permukaan bersih seperti mutiara. Syits memberikan beberapa orang cucu kepada Adam.
Wallahu A'lam bisshawaab
--oo0oo--
SELANJUTNYA : Kisah Nabi Adam a.s (9) - Wafatnya Adam dan Hawa
======
Kisah Nabi Adam a.s (8) - Kisah Habil dan Qabil diterjemahkan secara bebas oleh Subhan Hidayat dari kitab Nihayatul Arob fi fununil adab Juz ke 13 karya Imam an Nuwairi.
Hak kekayaan intelektual dilindungi Allah SWT. Silahkan copas dengan menyertakan link blog ini (link hidup).
Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar