Ternyata Syiir Tanpo Waton Bukan Milik Gusdur
Pernah dengar Syi'ir Tanpo Waton..? Bila belum pernah dengar, dan ingin mendengarnya silahkan scroll kebawah untuk melihat videonya. Syi'ir ini terkenal karena dilantunkan oleh suara yang mirip suara Gusdur.
Syiir yang enak didengar dan memiliki makna sangat nendalam ini mulai viral ketika Gus Dur wafat. Banyak yang yakin (termasuk saya) bahwa syiir ini diciptakan dan dilantunkan oleh Gus Dur karena suaranya mirip dengan suara Gusdur. Malah banyak yang menyebut, syi'ir ini sholawatan GusDur.
Belakangan saya baru tahu kalau pencipta dan pelantun syiir ternyata bukanlah Gusdur. Ia adalah KH. Mohammad Nidzam As Shofa,Lc (Gus Nidzam), Pengasuh Pesantren Ahlus Sofa wal Wafa Tanggul Wonoayu. Keterangan ini saya dapatkan dari sebuah majalah.
Syiir tanpo waton sejatinya sudah dilantunkan sejak jauh hari sebelum Gus Dur wafat, yakni tahun 2004 (Gusdur wafat tahun 2009). Gus Nidzam menuturkan, syi'ir tanpo waton itu ia gubah karena rasa prihatin mendalam atas prilaku ummat saat ini. Terutama bermunculannya aliran garis keras yang begitu gampang mengkafirkan orang lain yang seiman.
Syiir tanpo waton sejatinya sudah dilantunkan sejak jauh hari sebelum Gus Dur wafat, yakni tahun 2004 (Gusdur wafat tahun 2009). Gus Nidzam menuturkan, syi'ir tanpo waton itu ia gubah karena rasa prihatin mendalam atas prilaku ummat saat ini. Terutama bermunculannya aliran garis keras yang begitu gampang mengkafirkan orang lain yang seiman.
Proses penciptaanya butuh waktu dua minggu, melalui proses khalwat dan munajat (menyepi dan berdoa pada Allah). Khalwat sendiri adalah tradisi dan kebiasaan keluarganya. Liriknya sebagian besar diambil dari petuah petuah almarhum kakeknya, Kiai Sahal Sidorangu, Krian.
Syiir tersebit setelah diciptakan, langsung dilantunkan secara rutin dalam pengajian Rabu Malam di pondoknya. Lantunan secara berjamaah itulah yang kemudian direkam dan rekamannya beredar luas.
Kini, syiir tanpo waton sudah terlanjur dinisbatkan kepada gusdur. Menanggapi hal ini, Gus Nidzam tidak keberatan, malah senang. Gus Nidzam bersyukur, syiirnya bisa dibawa oleh kebesaran Gusdur.
Kini, syiir tanpo waton sudah terlanjur dinisbatkan kepada gusdur. Menanggapi hal ini, Gus Nidzam tidak keberatan, malah senang. Gus Nidzam bersyukur, syiirnya bisa dibawa oleh kebesaran Gusdur.
Berikut ini VIDEO yang banyak beredar di internet :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar