Blog Pertama Ketemu..!!


Pertama kali saya memiliki blog adalah blog yang saya buat pada saat baru punya bayi yaitu tahun 2009.
Blognya berplatform worpdress, dan tentu saja sudah lama sekali saya lupakan. 

Iseng iseng dicari di Google, ternyata postingan legenda itu masih ada. Segera saya selamatkan keblog Kang Subhan ini karena saya sudah tidak main main wordpress lagi. 

Ini dia postingannya cuman dicopas, tanpa diedit biar greget :

Link wordpress

=====================================================================

Anakku Mahal...


Buat Anang Abdul Hadi dan mbah Fatimah di Banyuwangi…..
Ini cucu lanang mu yang pertama. Wajahnya genteng kaya ayah dan ibunya. Alhamdulillah sampe hari ini sehat wal afiat. Namanya Muhammad Zaid Farhan artinya tambahan kebahagiaan. 

Yang ngasih nama kakeknya. Katanya, Zaid itu nama sahabat nabi satu satunya yang ada didalam al Qur’an. Katanya lagi, kan ayahnya kan ngajar nahwu shorof, yang contoh contohnya selalu pake Zaid. Biar namanya selalu dipanggil oleh para santri seluruh Indonesia yang sedang belajar nahwu .


Mbah…Si Zaid ini lahir panjangnya 5,1 cm dan beratnya 3,2 kg. Kakinya panjang mbah.. kaya ibunya. Dulu diperut nyungsang. Sudah dicoba "didandani" di mak Icih dianter Sulis tapi terlambat karena usia kandungannya sudah tua. Sebenarnya bayinya sudah muter kebawah. Cuman sampe rumah bayinya bergerak gerak..  trus nyungsang lagi. 

Bidan menyarankan diseksio caesar karena bayinya presentasi bokong katanya. Akhirnya Subhan minta saran sama Baba. Baba menyarankan coba dulu lahir normal. Subhan juga minta saran ke Banyuwangi, ternyata sarannya sama. 

Pas malam Sabtu, 30 Oktober 2009 Nurul mules. Paginya sudah pendarahan, jadi langsung dibawa ke bidan. Setelah  melihat kondisi Nurul yang berbahaya, bidan akhirnya merujuk kerumah sakit Graha Permata Ibu (GPI), dan keputusannya adalah di seksio (sesar).
Alhamdulillah semuanya selesai. Subhan dipanggil dokter ditunjukin semua dari atas sampe ke jari jarinya diitung. Semuanya normal. Semua keluarga sudah kumpul di GPI dan dana sesar sudah disiapkan. Hari itu semua menyambut kelahiran Zaid dengan bahagia.
Tapi pas hari minggu, dokter memanggil Subhan. Ternyata titit Zaid menggelembung. Isinya air kencing yang tidak bisa keluar. Rupanya kulit kulupnya buntu. Dokter bilang FIMOSIS  dan harus  segera disunat, kalo ngga’ nanti infeksi berbahaya.  

Akhirnya Zaid disunat oleh dokter ahli bedah. Dokter anak bilang ini sejarah karena kasus pertama di RS GPI. Subhan setuju Zaid sunat setelah Baba dan Banyuwangi mengizinkan. Akhirnya Zaid disunat.. ni fotonya. Maaf mbah kurang jelas karena ngambil fotonya pake laptop.   

Sunat Bersejarah
Setelah disunat, Zaid sempat ditunjukkan ke Subhan.. dia masih tidur dibox. Tidak lama kemudian tiba tiba Subhan di panggil lagi…sekarang Zaid ada di inkubator dengan selang oksigen dan infus. Kata dokter anaknya Zaid masih “males bangun” . 

Diberi infus karena masih dipuasakan. Diberi selang oksigen supaya tidak “males napas”. Sampe hari Selasa, Zaid masih begitu. Masih ada pengaruh bius kata dokternya. Tidur ngga’ bangun juga ngga’. Seperti orang mabuk. Napas dibantu oksigen, disusuin nggak mau. Disuruh nangis juga gak bisa. Kasian mbah anak kecil udah ngerasain bius. Subhan takut efeknya permanen.
Hari selasa Nurul sudah boleh pulang, sementara Zaid masih belum pulih. Buat menebus Nurul sudah habis 6 juta. Sementara Zaid sudah habis 4 jutaan. Akhirnya Subhan setuju untuk membawa Nurul pulang tanpa Zaid. Zaid ditinggal untuk dirawat sehari lagi. Tapi sampe dikasir ternyata diminta uang muka lagi satu juta. 

Sebenarnya rumah sakit GPI ini pelayanannya bagus. Cuman untuk urusan biaya tidak pernah diinformasikan terus terang.  Mestinya pasien diberitahu dulu… kalo mau sunat mungkin biaya sekian… mau rawat inap lagi sekian. Jadi Pasien bisa ambil keputusan dengan baik. Waktu diruang dokter anak, Subhan dapat penjelasan yang baik dan memberi harapan sehingga tanpa ragu ragu bersedia Zaid dirawat lagi. Tapi setelah kekasir.. rasanya seperti digetok bakpaw.  Subhan marah dan langsung mengambil paksa Zaid. 

Ternyata biaya yang sudah disiapkan masih kurang  seratus ribu lagi.  Sampe  jam 3 Subhan dirumah sakit karena Zaid belum ketebus.  Akhirnya Nurul dan Zaid ditebus Sulis yang datang bawa uang. Total habis 10 juta setengah.
Dirumah, Zaid sudah disambut sama kakeknya yang ternyata sudah “beres beres” rumah. Keadaannya masih sama, males netek, males bangun dan males nangis. Tidur terus sampe adzan Maghrib. Tiba tiba mati lampu. Saat itulah Zaid nangis untuk pertama kalinya dirumah. 

Pertanda baik..!! . Akhirnya tidak sampai semalaman keadaan Zaid membaik. Minum susunya rakus, pipisnya lancar. Ternyata dirawat dirumah juga bisa dengan izin Allah. Alhamdulillah…..
Ini Cucumu mbah…
Anak yang mahal..
Mahal biaya kelahirannya…
Mahal biaya sunatnya….
Mahal akikahnya………….
Mahal karena semua harapan dan do’a tertuju padanya…
Terima kasih kepada…
Ema’ dan Baba di Rawadenok
Bapak dan Ibu di Banyuwangi
Bidan Yeyet S yang sangat sabar
Ust. Soheh Ali
Drs. H. Zarkasyi
Drs. H. Muslich Amin
Bang Aziz dan ka’ Titi
Sulis Hidayati
Islahuddin
Sungkono
Iyung
Upi
Imut

Foto Foto Zaid usia 20 hari 


Habis minum susu sama ibu . Kenyang banget mbah…soalnya ibuku sabar. Kapan Zaid minta pasti dikasih…. Dimpok mpok dulu biar anginnya keluar. Setelah itu baru bobo’.

Digendong sama ayah. Nyengir mulu yah….awas giginya kering. Maklum mbah difotonya pake webcam jadi yang keliatan cuma giginya…..  :-) :-)

Ini kasurku mbah….dibeliin ma ayah. Ada bantalnya……ada  gulingnya dua.. bagus banget mbah….ada kudungannya juga. Terima kasih ayah…mudah mudahan rezekinya ditambah oleh Allah.

Nangis lagi 



There’s a time for all our innocence
When the tears aren’t far away
And a time to build a strong defense
When the boy’s too old to play
And we learn the hard way
Day by day
Giving in but always coming back for more
And we cry no more…cry no more.
There’s a time for games and visions
And the stake is more or less
There’s a time for fast decisions
When our dreams become success.
We do anything to raise that score
Cause the end will always justify the means
And we cry no more.
Cry no more…and we cry no more
Our year’s in misery
Made dreams reality. Ohh
And we cry no more
Cry no more…and we cry no more
*yngwie malmstein
Ini ada kakak Tina disini….mbah kakak Tina udah besar sekarang …. udah bisa jagain aku…. kapan kapan foto kakak Sila dipasang disini


Tidak ada komentar:

Formulir Kontak



Arsip Blog

Find Us On Facebook

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.